PERANAN BARANG BEKAS,
BAHAN DAN
PERALATAN SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam proses
pembelajaran, sering kali terjadi hambatan-hambatan, baik yang datang dari
pihak guru maupun siswa, hambatan-hambatan tersebutkan secara langsung
mempengaruhi suasana pembelajaran.hambatan yang sering kali muncul adalahketika
guru harus memvisualkan suatu konsep atau ide.sehingga guru membutuhkan media
pembelajaran sebagai alat bantu mengajar karena pembahasan secara lisan tidak
memuaskan siswa.apabila sekolah tidak dapat menyediakan alat tersebut, guru
dapat berupaya membuatnya dari bahan-bahan yang sederhana.
Guru selalu
dituntut mengembangkann kreaktifitasnya agar materi dapat diterima dengan baik
oleh siswa.kreaktifitas seorang guru bisa terlihat ketika mencoba memanfaatkan
bahan-bahan sederhana yang bisa dijadikan suatu mediadidalam mata pelajarannya.
Tetapi tentu kita harus ingat bahwa guru bukanlah mahluk superiordalam segala
hal, termasuk dalam menciptakan, mengembangkan, dan menerapkan strategi
pemanfaatan bahan-bahan seerhana. Dalam batas-batas tertentu setiap guru memiliki keterbatasan (kekurangan) yang sulit
diatasi atau dihindari.
Minsalnya ktika
guru berkeinginan memvisualkan suatu ide, maka hambatan yang mungkin
dihadapinya ialah:
a. Tidak
mempunyai ide tentang media apa yang harus dibuat untuk memudahkan siswa
belajar.
b. Tidak
mengerti bahan apa yang harus digunakan untuk membuat media yang diinginkannya.
c. Bahan
yang digunakan untuk membuat suatu media, tidak terdapat dilingkungannya.
d. Tidak
mempunyai cukup keterampilan untuk membuat suatu media.
Berikut adalah rambu-rambu atau pedoman
yang harus diperhatikan ketika kita ingin mengembangkan media dari bahan-bahan
sederhana:
a. Gunakan
bahan-bahan sederhana yang mudah diperoleh disekitar lingkungan sekolah, tempat
tinggal guru dan siswa, ataupaun bahan-bahan yang dapat diperoleh di toko atau
pasar terdekat.
b. Penggunaan
media yang dibuat guru hendaknya bisa meningkatkan perhatian dan pemahaman
siswa melalui pendengarannya.
c. Kembangkan
bahan-bahan yang bisa membuat siswa berpikir kritis, mengundang siswa selalu
ingin bertanya, ingin tahu, dan mencari kebenaran.
d. Gunakan
bahan-bhan yang bisa merujuk kepada uaya mendorong kemampuan siswa
untukmemahami dan mengingat secara tegas dan jelas materi pembelajaran yang
disajikan.
e. Buatlah
media yang mampu memberikan kebersaman bagi siswa dengan kondisi yang
menyenangkan dalam mengikuti pelajaran.minsalnya untuk membuktikan bahwa warna
hitam dan gelap akan menyimpan panas lebih banyak dari warna putih. Guru atau
siswa menyiapkan kain atau baju berwarna hitam tau putih, termometer sebagai
alat ukur.adapun langkah-langkahnya adalah:
1) Sapkan
beberapa kain perca atau baju warna hitam atau warna-warna gelap dan beberapa
kain perca warna putih atau warna-warna terang.
2) Siapkan
meja yang ditempatkan dibawah jendela yang terkena sinar matahari.
3) Siapkan
2 buah termomerter.
4) Kain
warna hitam dan putih diletakkan di meja yang terkena sinar matahari.
5) Letakkan
termometer di bawah kain tersebut.
6) Catat
perbedaan suhu antara kedua kain tersebut.
7) Selidiki pula untuk warna yang lainnya.
Tugas mereka mencatat dan menulis
setiap hal yang didengar, amati selama guru memanfaatkan media sederhana
ciptaannya. Agar daya ingat siswa dapat digunakan lebih baik.mendengar atau
mengamati sambil mencatat adalah lebih baik ketimbang siswa hanya sekedar
mendengar tanpa adanya aktivitas komunikasai tertulis. Dan lebih baik jika
media yang dikembangakan telah dilengkapai dengan buku teks, hand-out, tugas-tugas dan lembar kerja,
soal-soal ujian.hal ituperlu ketika menggunakan media yang terbuat dari bahan-bahan
sederhana.kendala-kendala tersebut minsalnya:
1) Keterbatasan
waktu yang tersedia,dikaitkan dengan luasnya materi pelajaran dan
sasaran/tujuan perkuliyahan.
2) Keterbatasan
bahan-bahan sederhana yang dibutuhkan dan tidak ada bahan pengganti.
3) Ketidak
tersediaan alat-alat yang akan digunakan dalam membuat dan mengembangkan media.
4) Keterbatasan
kemampuan guru dalam menggunakan komuikasi lisan.
5) Lingkungan
belajar yang kurang memadai bagi siswa untuk menyimak penjelasan guru secara
lisan maupun ketika dia akan praktik atau demonstrasi.
6) Keterbatasan
perbendaharaan kata yang dikuasai siswa sehingga mereka kurang mampu mencerna
penjelasan dari gurunya.
7) Latar
belakang dan tingkat kemampuan siswa yang heterogen sehingggamenambah beban
guru selama menjeaskan materi pelajaran.
8) Banyaknya
siswa yang harus di bimbing oleh seorang guru dalam suatu waktu pelajaran
sehingga beban guru terlalu berat.
9) Tidak
adanya teman sejawat atau orang lain yang akan diminta bantuan dalam segi
teknis maupun pengembangan materi.
jika guru tidak sempat membuat sendiri
media yang akan digunakan dalam pembelajaran maka bisa meminjam dari rekan
sejawatnya ataupun menggunakan dari hasil karyasiswanya.seandainya merekapun
tidak memilikimedia yang dibutuhkan maka guru perlu memikirkanuntuk menggunakan
media yang mungkin jauh lebih mahal.namun apapun halangannya tentu guru
memerlukan pedoman yang bisa memperlancar tugas dan tanggung jawab. Setidaknya
ia harus menguasai dua kompetensi yangterkait dengan keterlibatan penggunaan
media sederhana yaitu:
a) Kemampuan
menseleksi media dari bahan- bahan sederhana yang telah tersedia secara tepat
dan relevan dengan program pembelajaran.
b) Kemampuan
untuk menyusun sendiri dan menggunakannya secara baik dan benar.
Baik media dari bahan sederhana
yangsudah tersedia maupun maupun yang sudah dibuat sendiri, semuanya harus
merupakan media pembelajaran yang efektif bagi kegiatan beljar
mengajar,khususnya untuk mendorong dan memperkaya kegiatan belajar siswa. Lima
hal yang terkait dengan penetapan (pemilihan ataupenulisan) media yang dibuat
dari bahan sederhana adalah:
·
Memiliki keterkaitan
yang jelas antara tujuan dengan proses pembelajaran.
·
Materi yang tersaji
didalam media tersebut menyenangkan, memiliki daya tarik dan minat untuk
dipelajari, dicoba, dan dipraktekkan.
·
Berkaitan dengan
kepentingan dan proses pembelajaran yng sedang dilaksanakan.
·
Bahasa yang digunakan
didalam media dan komunikasi lisan mudah dipahami, runtut, sederhana, jelas tegas, dan terarah.
·
terjangkau oleh
kemampuan intelektual siswa.
KETERKAITAN ANTARA MEDIA BUATAN SENDIRI DAN MEDIA
LAINNYA
media yang
dibuat guru dari bahan sederhana dan murah tentu akan lebih menarik dan
efektifjika diiringi media lainnya yang lebih moderen dan canggih. Minsalnya,
ketika guru menjelaskan berbagai bentuk daun tentu akan sukar memperlihatkannya
kepada semua siswa dalam saatbersama. Dalam hal ini guru memerlukan OHP atau
media proyeksi lainnya untuk menunjukan seara lebih jelas kepada semua
siswa.jadi, pemanfaatan media sederhana bisa membutuhkan media lain untuk lebih
mengefektifkan kemampuannya.
Untuk lebih
mudah bagi guru dalam mempertimbangkan kapan ia membutuhkan media lain,maka
berikut adalah beberapa pokok penting yang perlu diperhatikan:
a. pada
saat guru harus menjelaskan pelajaran dengan menggunakan media sederhan yang
berukuran kecil diruangan besar, maka OHP mungkin diperlukan. Media OHP
berserta transparansinya merupakan media proyeksi yang paling praktis untuk
membesarkan obyek dalam bentuk bayangan.
b.
Media cetak seperti hand-out, synopsis , daptar
bibliografi yangterkait dengan materi plajaran dapat melengkapi media
sederhanayang dibuat guru sbab guru kadangkala merasa media butannya kurang
dapat menjelaskan sesuatu secara optimal. Dengan memanfaatkan media cetak
diharapkan materi yang diberikan guru bisa dipahami siswa dengan lebih baik.
c.
Papan tulis ataupaun whiteboard yang selalu tersedia dikelas
bisa dimanfaatkan guru ketika ia menggunakan media sederhana buatanya. Papan
tulis sangat diperlukan dalam rangka menunjang kegiatan pembelajaran yang
sifatnya lebih sederhana dan pemanfaatannya tidak memerlukan biaya tambahan.
PEMAMFAATAN BARANG
BEKAS, DAN PERALATAN SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Pemamfaatan
barang bekas dan peralatan sederhana sebagai media bukanlah hal yang baru dalam
dunia pendidikan. Sebelum media pendidikan modern hadir, para guru telah
menggunakan berbagai media dan alat peraga buatannya sendiri untuk menjelaskan materi pelajarannya. Para guru
zaman dulu mungkin lebih banyak memiliki kretivitas karena di paksa oleh keadaan yang masih serba terbatas.
Mereka harus bekerja keras setiap saat
supaya para siswanya bisa belajar dan menyerap materi pelajaran semaksimal
mungkin. Dengan datangnya media berteknologi telah mampu memecahkan dan
memungkinkan maka ajaran apapun diajarkan dan di jelaskan dengan sebaik-baiknya.Namun banyak pada guru
di kota-kota besar yang telah terlena dengan kemajuan teknologi yang di gunakan
dalam dunia pendidikan.
Kegiatan belajar
dalam model ini akan berusaha menggubah para guru media sederhana dari barang bekas
dan peralatan sederhana tetap di butuhkan dan dapat berfungsi efktip,tidak
kalah dengan media modern dan bisa menjadi lebih unggul jika penggunaanya tepat
dan sesuai.
Berdasarkan
kesadran tentang pentingnya media sederhana yang terbuat dari bahan bekas yang
terdapat di sekitar lingkuggan gurudan siswa kita dapat mencatat tujuaan
pembuatan media sederhana yang terkait satu dengan yang lainnya:
1. Membanggun
komonitas berbasis pendidikan kereatif
2. Mengembangkan
berbagi arternatif media sederhana yang kereatif dan berkesinambuggan
sedemikian rupa sehingga mampu membuat anak-anak didik tumbuh dan berkembang
menjadi peribadi yang keritis,kereatif,mandiri(otonom),dan perduli terhadap
orang lain dan lingkugannya
3. Mengembangkan
jaringan kerja (network)para guru dan pendidik untuk mengalang kerja sama dalam
upaya mengembangkan berbagi media alternative yang kereatif, sederhana dan
murah sebagi gerakan guru mandiri dan peduli dengan lingkugan sekolah dan
masyarakat.
A.BEBERAPA PEROGERAM YANG BISA DI JADIKAN CONTOH
Sebelum menetukan media sederhana
yang akan di kembangkan dari barang bekas maka rencanakanlah terlebih dahulu
perogeram pengembangan yang akan di lakukan berdasarkan garis-garis besar
program pengajaran.Amatilah lingkugan sekolah dan rumah beserta untuk menemukan
barang bekas yang di gunakan.
B.SAMPAH KERTAS
Sampah
ada di mana-mana.Berbagi macam sumber sampah yang dapat kita temukan di berbagi
tempat lingkugan kita seperti: di rumah,di pasar,di Lestoran,di perkantoran,dan
di skolah adalah tempat-tempat yang sering kita jumpai sampah kita bisa
menemukan sampah organik dan non organik.Arti sampah adalah sesuatu benda yang
tidak berguna lagi,sampah dapat menimbulkan masalah yang menganggu
kesehatan,kebersihan,dan keindahan lingkugan.
Bagi
guru dan pendidik ,sampah juga dapat di gunakan untuk berbagi kegiatan
pendidikan.Sampah kertas bisa di jadikan media yang sangat baik untuk
meningkatkan ke sadaran lingkuggan yang bersih dan sehat.Siswa bisabisa di
ajarkan tentang bagimana sampah bisa menurunkan kualitas dan merusak lingkugan hidupnya. Di samping itu sisiwa
juga bagi mana memanfaatkan kertas sebagi medium pembelajaran mereka .Sampah
kertas bisa di jadikan kertas alternative
yang unik dan bernilai seni.
·
Membuat barang-barang
berguna
Berbagi
cara pengolahan sampah kertas bisa bermacam-macam. Sampah kertas bisa di olah
dahulu menjadi bubur kertas yang kemudian di jadikan sebagi bentuk barang
baru.Sampah kertas juga bisa di manfaatkan tanpa harus diolah menjadi bubur
kertas tetapi langsung di rancang dan diolah
kedalam beragam aplikasi kebutuhan manusia seperti kertas
surat,amplop,map,hiasan dinding,dll.
·
Membuat
Wajah di Bulan
Guru
juga dapat membuat media sederhana dari limbah kertas Koran,misalnya membuat
hiasan di bulaan dalam bentuk wajah di bulan, berikut cara membuatnya :
Ø Bahan
yang di perlukan :
-Kertas koran
-Lim kertas dari
sagu
-Cat air
-Kertas
Ø Cara
membuatnya
Rendamlah kertas
Koran di dalam air untuk beberapa saat
hingga Koran tersebut menjadi gembur(gampang hancur).kemudian tumbuklah Koran
tersebut menjadi bubur kertasn lalu aduklah bubur kertas tersebut dengan lem
dari sagu,sekarang bubur kertas telah menjadi
adonnaan dan siap di bentuk,wajah di bulan di buat dengan menempelkan bubur kertas ke atas Koran
selajutnya di beri warna sesuai dengan
seleradengan mengunakan cet air.
·
Membuat
sandiwara boneka
Contoh lain adalah membuat sandiwara boneka dengan menggunakan kaos kaki
bekas. Media ini memberikan pendidikan sekaligus hiburan yang meyegarkan dengan
cerita-cerita lucu. Boneka bukan hanya menampilkan materi dan guru melainkan juga bisa memberikan
kesempatan pada siswa untuk untukmenampilkan karya mereka sendiri.
Dengan itu mereka akan mengembangkan kemampuan mengembangkan suatu ide cerita,
menggambar, dan menulis. Pengembangan cerita dalam tampilan boneka dapat
menambah wawasan anak dengan informasi iptek, berita dunia, dan berita unik.
a.
Bahan yang di perlukan
:
1.
Kaos kaki yang bersih
2.
Gunting
3.
Spidol
b.
Cara membuatnya :
1)
Siapkan kapas yang
dibulatkan untuk mengisi bagian kepala
2)
Gambarlah mukanya
dengan memakai spidol
3)
Gunting sedikit sisi
kiri dan kanan sebagai tempat jari-jari
4)
Buat berapa boneka
dengan karakter wajah yang berbeda.
C. BERMAIN DENGAN MAGNET
magnet
merupakan benda yang berguna dalam kehidupan kita. Daya – daya yang terjadi di
antara magnet-magnet di sebut magnetisme. Magnet di gunakan pada telephone,
pesawat, televisi, radio dan barang-barang elektronik lainnya. Magnet dapat
menggerakan mesin- mesin besar menunjukan arah dan menimbulkan daya listrik.
Berikut adalah beberapa penggunaan magnet :
1.
Membuat kompas
a.
Bahan yang di butuhkan
-
Baskom/ piring cekung
berisi air
-
Sebuah jarum jait
-
Sebuah gabus
-
Sebuah magnet
b.
Cara membuatnya
Isilah
baskom/ piring berisi air bersih sehingga penuh. Pukul-pukulkanlah jarum sambil
di gosok dengan magnet, setidaknya lima puluh kali pukulah magnet dari jarum
setiap kali memukul. Sekarang jarum telah menjadi magnet tetap. Tancapkanlah
jarum pada gabus secara mendatar sehingga gabus dapat mangambang di air dengan
seimbang. Biarkanya airnya tenang. Jarum akan mencari arah kutub utara magnet
bumi dan menunjuk ke utara.
2.
Membuat magnet
buatan
a.
Bahan yang dibutuhkan
-
Baut besar dengan
murnya
-
Kawat dan kabel
berisolasi
-
Dua buah batu batrai
-
Sakelar
b.
Cara membuatnya
Lilitkan
kabel pada baut dengan rapi sehingga membentuk beberapa lapis lilitan. Sisakan
ujung kabel sehingga terdapat dua ujung. Sementara itu susunlah dua buah
baterai( kita namakan saja batrai A dengan batrai B) dengan susunan seperti
kereta api dan temple kan ujung positif
(kepala batrai) batrai A dengan ujung negatif ( dasar batrai) pada
batrai B. kemudian tempelkan ujung kabel yang satu ke ujung dasar negatif
(dasar batrai) pada batrai A dan ujung kabel yang lain pada ujung positif (
kepala batrai) pada batrai B. pada saat kedua ujung menempel pada baterai maka
baut telah menjadi magnet listrik.
Media pada intinya adalah memberikan kemudahan dalam meyampaikan materi
pelajaran kepada siswa. Hal itu berarti media yang kita gunakan adalah untuk
kepentingan siswa. Oleh Karena itu media yang dirancang oleh siswa hendaknya
juga memberikan kemudahan bagi siswa dalam tujuan pembelajaran.
Berikut ini adalah beberapa contoh media
dalam bentuk permainan media yang bisa menjadi pedoman guru :
a.
Permainan manifulatif ,
yaitu memainkan alat-alat yang akan member kesempatan mengajarkan konsep. Di
sekolah dasar guru biasanya memberikan konsep seperti bilangan membandingkan,
meyamakan, mengukur, dan sebagainya.
Untuk bisa memilih
secara tepat media sederhana dari bahan-bahan bekas, maka sebaiknya kita
mengguanakn pedoman berikut ini :
a.
Pilihlah media yang
dapat di buat oleh siswa atau sekelompok siswa. Dengan demikian mereka bukan
hanya belajar tentang materi peljaran
tetapi juga belajar tentang hal lain yang yan
berkaitan dengan kemampuan motorik,
berkomunikasi dengan lingkungan kehidupanya, lingkingan sosialnya, serta dengan
dirinya sendiri.jika guru pandai memanfaatkan bahan dan barang bekas maka itu
berarti ia juga mengajarkan siiswanya belajar mengerti, memahami, memanfaatkan,
dan melestarikan lingkungan dan sekitarnya. Dengan memanfaatkan berbagai bahan
sederhan guru juga akan berhasil megembangkan fantasi, daya imajinasi, dan
kreativitas ssiwanya.
b.
Kembangak media yang
berfungsi sebagai media untuk kelompok. Hal ini penting mengingat mereka masih
memerlukan bimbingan dalam bersosialisasi dengan sesama dan seusia.
c.
Ciptakan media yang
bisa meningkatkan konsentrasi siswa. Misalnya dengan menggunkan bahan warna-
warni cairan yang di beri warna, berbagai bentuk yang menarik dan penuh
imajinatif, atau mengkonstruksi suatu benda tertentu dan sebagainya. Namun guru
juga harus hati- hati dalam membimbing mereka agar fantasinya terbentuk dalam
bentuk gambaran yang konkret. Guru sebainya tidak memniarkan para siswa
berfantasi tanpa arah yang jelas sebab hal ini dapat meyebabkan
konfabulasi.
d.
Permainan untuk siswa
sekolah dasar sangat banyak variasinya. Dari yang sedehana sampai yang sukar
atau yang mampu meningkatkan daya pikir siswa. Kegiatan untuk anak sekolah.
Pedoman pertama ialah sebanyak mungkin semua kegiatan dikerjakan dan diciptakan
siwa tanpa terlalu banyak campur tangan guru. Berilahlah cukup waktu untuk
mereka dalam mengeksplorasi persoalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar