Kamis, 04 Juni 2015

PERANAN BARANG BEKAS, BAHAN DAN PERALATAN SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN



PERANAN BARANG BEKAS, BAHAN DAN
PERALATAN SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam proses pembelajaran, sering kali terjadi hambatan-hambatan, baik yang datang dari pihak guru maupun siswa, hambatan-hambatan tersebutkan secara langsung mempengaruhi suasana pembelajaran.hambatan yang sering kali muncul adalahketika guru harus memvisualkan suatu konsep atau ide.sehingga guru membutuhkan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar karena pembahasan secara lisan tidak memuaskan siswa.apabila sekolah tidak dapat menyediakan alat tersebut, guru dapat berupaya membuatnya dari bahan-bahan yang sederhana.
Guru selalu dituntut mengembangkann kreaktifitasnya agar materi dapat diterima dengan baik oleh siswa.kreaktifitas seorang guru bisa terlihat ketika mencoba memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang bisa dijadikan suatu mediadidalam mata pelajarannya. Tetapi tentu kita harus ingat bahwa guru bukanlah mahluk superiordalam segala hal, termasuk dalam menciptakan, mengembangkan, dan menerapkan strategi pemanfaatan bahan-bahan seerhana. Dalam batas-batas tertentu setiap guru  memiliki keterbatasan (kekurangan) yang sulit diatasi atau dihindari.
Minsalnya ktika guru berkeinginan memvisualkan suatu ide, maka hambatan yang mungkin dihadapinya ialah:
a.       Tidak mempunyai ide tentang media apa yang harus dibuat untuk memudahkan siswa belajar.
b.      Tidak mengerti bahan apa yang harus digunakan untuk membuat media yang diinginkannya.
c.       Bahan yang digunakan untuk membuat suatu media, tidak terdapat dilingkungannya.
d.      Tidak mempunyai cukup keterampilan untuk membuat suatu media.
Berikut adalah rambu-rambu atau pedoman yang harus diperhatikan ketika kita ingin mengembangkan media dari bahan-bahan sederhana:
a.    Gunakan bahan-bahan sederhana yang mudah diperoleh disekitar lingkungan sekolah, tempat tinggal guru dan siswa, ataupaun bahan-bahan yang dapat diperoleh di toko atau pasar terdekat.
b.    Penggunaan media yang dibuat guru hendaknya bisa meningkatkan perhatian dan pemahaman siswa melalui pendengarannya.
c.    Kembangkan bahan-bahan yang bisa membuat siswa berpikir kritis, mengundang siswa selalu ingin bertanya, ingin tahu, dan mencari kebenaran.
d.   Gunakan bahan-bhan yang bisa merujuk kepada uaya mendorong kemampuan siswa untukmemahami dan mengingat secara tegas dan jelas materi pembelajaran yang disajikan.
e.    Buatlah media yang mampu memberikan kebersaman bagi siswa dengan kondisi yang menyenangkan dalam mengikuti pelajaran.minsalnya untuk membuktikan bahwa warna hitam dan gelap akan menyimpan panas lebih banyak dari warna putih. Guru atau siswa menyiapkan kain atau baju berwarna hitam tau putih, termometer sebagai alat ukur.adapun langkah-langkahnya adalah:
1)   Sapkan beberapa kain perca atau baju warna hitam atau warna-warna gelap dan beberapa kain perca warna putih atau warna-warna terang.
2)   Siapkan meja yang ditempatkan dibawah jendela yang terkena sinar matahari.
3)   Siapkan 2 buah termomerter.
4)   Kain warna hitam dan putih diletakkan di meja yang terkena sinar matahari.
5)   Letakkan termometer di bawah kain tersebut.
6)   Catat perbedaan suhu antara kedua kain tersebut.
7)   Selidiki  pula untuk warna yang lainnya.
Tugas mereka mencatat dan menulis setiap hal yang didengar, amati selama guru memanfaatkan media sederhana ciptaannya. Agar daya ingat siswa dapat digunakan lebih baik.mendengar atau mengamati sambil mencatat adalah lebih baik ketimbang siswa hanya sekedar mendengar tanpa adanya aktivitas komunikasai tertulis. Dan lebih baik jika media yang dikembangakan telah dilengkapai dengan buku teks, hand-out, tugas-tugas dan lembar kerja, soal-soal ujian.hal ituperlu ketika menggunakan media yang terbuat dari bahan-bahan sederhana.kendala-kendala tersebut minsalnya:
1)   Keterbatasan waktu yang tersedia,dikaitkan dengan luasnya materi pelajaran dan sasaran/tujuan perkuliyahan.
2)   Keterbatasan bahan-bahan sederhana yang dibutuhkan dan tidak ada bahan pengganti.
3)   Ketidak tersediaan alat-alat yang akan digunakan dalam membuat dan mengembangkan media.
4)   Keterbatasan kemampuan guru dalam menggunakan komuikasi lisan.
5)   Lingkungan belajar yang kurang memadai bagi siswa untuk menyimak penjelasan guru secara lisan maupun ketika dia akan praktik atau demonstrasi.
6)   Keterbatasan perbendaharaan kata yang dikuasai siswa sehingga mereka kurang mampu mencerna penjelasan dari gurunya.
7)   Latar belakang dan tingkat kemampuan siswa yang heterogen sehingggamenambah beban guru selama menjeaskan materi pelajaran.
8)   Banyaknya siswa yang harus di bimbing oleh seorang guru dalam suatu waktu pelajaran sehingga beban guru terlalu berat.
9)   Tidak adanya teman sejawat atau orang lain yang akan diminta bantuan dalam segi teknis maupun pengembangan materi.
jika guru tidak sempat membuat sendiri media yang akan digunakan dalam pembelajaran maka bisa meminjam dari rekan sejawatnya ataupun menggunakan dari hasil karyasiswanya.seandainya merekapun tidak memilikimedia yang dibutuhkan maka guru perlu memikirkanuntuk menggunakan media yang mungkin jauh lebih mahal.namun apapun halangannya tentu guru memerlukan pedoman yang bisa memperlancar tugas dan tanggung jawab. Setidaknya ia harus menguasai dua kompetensi yangterkait dengan keterlibatan penggunaan media sederhana yaitu:
a)    Kemampuan menseleksi media dari bahan- bahan sederhana yang telah tersedia secara tepat dan relevan dengan program pembelajaran.
b)   Kemampuan untuk menyusun sendiri dan menggunakannya secara baik dan benar.
Baik media dari bahan sederhana yangsudah tersedia maupun maupun yang sudah dibuat sendiri, semuanya harus merupakan media pembelajaran yang efektif bagi kegiatan beljar mengajar,khususnya untuk mendorong dan memperkaya kegiatan belajar siswa. Lima hal yang terkait dengan penetapan (pemilihan ataupenulisan) media yang dibuat dari bahan sederhana adalah:
·         Memiliki keterkaitan yang jelas antara tujuan dengan proses pembelajaran.
·         Materi yang tersaji didalam media tersebut menyenangkan, memiliki daya tarik dan minat untuk dipelajari, dicoba, dan dipraktekkan.
·         Berkaitan dengan kepentingan dan proses pembelajaran yng sedang dilaksanakan.
·         Bahasa yang digunakan didalam media dan komunikasi lisan mudah dipahami, runtut,  sederhana, jelas tegas, dan terarah.
·         terjangkau oleh kemampuan intelektual siswa.



KETERKAITAN ANTARA MEDIA BUATAN SENDIRI DAN MEDIA LAINNYA
media yang dibuat guru dari bahan sederhana dan murah tentu akan lebih menarik dan efektifjika diiringi media lainnya yang lebih moderen dan canggih. Minsalnya, ketika guru menjelaskan berbagai bentuk daun tentu akan sukar memperlihatkannya kepada semua siswa dalam saatbersama. Dalam hal ini guru memerlukan OHP atau media proyeksi lainnya untuk menunjukan seara lebih jelas kepada semua siswa.jadi, pemanfaatan media sederhana bisa membutuhkan media lain untuk lebih mengefektifkan kemampuannya.
Untuk lebih mudah bagi guru dalam mempertimbangkan kapan ia membutuhkan media lain,maka berikut adalah beberapa pokok penting yang perlu diperhatikan:
a.    pada saat guru harus menjelaskan pelajaran dengan menggunakan media sederhan yang berukuran kecil diruangan besar, maka OHP mungkin diperlukan. Media OHP berserta transparansinya merupakan media proyeksi yang paling praktis untuk membesarkan obyek dalam bentuk bayangan.
b.    Media cetak seperti hand-out, synopsis ,  daptar bibliografi yangterkait dengan materi plajaran dapat melengkapi media sederhanayang dibuat guru sbab guru kadangkala merasa media butannya kurang dapat menjelaskan sesuatu secara optimal. Dengan memanfaatkan media cetak diharapkan materi yang diberikan guru bisa dipahami siswa dengan lebih baik.
c.    Papan tulis ataupaun whiteboard yang selalu tersedia dikelas bisa dimanfaatkan guru ketika ia menggunakan media sederhana buatanya. Papan tulis sangat diperlukan dalam rangka menunjang kegiatan pembelajaran yang sifatnya lebih sederhana dan pemanfaatannya tidak memerlukan biaya tambahan.







 
PEMAMFAATAN BARANG BEKAS, DAN PERALATAN SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Pemamfaatan barang bekas dan peralatan sederhana sebagai media bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Sebelum media pendidikan modern hadir, para guru telah menggunakan berbagai media dan alat peraga buatannya sendiri untuk  menjelaskan materi pelajarannya. Para guru zaman dulu mungkin lebih banyak memiliki kretivitas karena di  paksa oleh keadaan yang masih serba terbatas. Mereka  harus bekerja keras setiap saat supaya para siswanya bisa belajar dan menyerap materi pelajaran semaksimal mungkin. Dengan datangnya media berteknologi telah mampu memecahkan dan memungkinkan maka ajaran apapun diajarkan dan di jelaskan  dengan sebaik-baiknya.Namun banyak pada guru di kota-kota besar yang telah terlena dengan kemajuan teknologi yang di gunakan dalam dunia pendidikan.
Kegiatan belajar dalam model ini akan berusaha menggubah para guru media sederhana dari barang bekas dan peralatan sederhana tetap di butuhkan dan dapat berfungsi efktip,tidak kalah dengan media modern dan bisa menjadi lebih unggul jika penggunaanya tepat dan sesuai.
Berdasarkan kesadran tentang pentingnya media sederhana yang terbuat dari bahan bekas yang terdapat di sekitar lingkuggan gurudan siswa kita dapat mencatat tujuaan pembuatan media sederhana yang terkait satu dengan yang lainnya:
1.      Membanggun komonitas berbasis pendidikan kereatif
2.      Mengembangkan berbagi arternatif media sederhana yang kereatif dan berkesinambuggan sedemikian rupa sehingga mampu membuat anak-anak didik tumbuh dan berkembang menjadi peribadi yang keritis,kereatif,mandiri(otonom),dan perduli terhadap orang lain dan lingkugannya
3.      Mengembangkan jaringan kerja (network)para guru dan pendidik untuk mengalang kerja sama dalam upaya mengembangkan berbagi media alternative yang kereatif, sederhana dan murah sebagi gerakan guru mandiri dan peduli dengan lingkugan sekolah dan masyarakat.
A.BEBERAPA PEROGERAM YANG BISA DI JADIKAN CONTOH
            Sebelum menetukan media sederhana yang akan di kembangkan dari barang bekas maka rencanakanlah terlebih dahulu perogeram pengembangan yang akan di lakukan berdasarkan garis-garis besar program pengajaran.Amatilah lingkugan sekolah dan rumah beserta untuk menemukan barang bekas  yang di gunakan.
B.SAMPAH KERTAS
            Sampah ada di mana-mana.Berbagi macam sumber sampah yang dapat kita temukan di berbagi tempat lingkugan kita seperti: di rumah,di pasar,di Lestoran,di perkantoran,dan di skolah adalah tempat-tempat yang sering kita jumpai sampah kita bisa menemukan sampah organik dan non organik.Arti sampah adalah sesuatu benda yang tidak berguna lagi,sampah dapat menimbulkan masalah yang menganggu kesehatan,kebersihan,dan keindahan lingkugan.
            Bagi guru dan pendidik ,sampah juga dapat di gunakan untuk berbagi kegiatan pendidikan.Sampah kertas bisa di jadikan media yang sangat baik untuk meningkatkan ke sadaran lingkuggan yang bersih dan sehat.Siswa bisabisa di ajarkan tentang bagimana sampah bisa menurunkan kualitas dan merusak  lingkugan hidupnya. Di samping itu sisiwa juga bagi mana memanfaatkan kertas sebagi medium pembelajaran mereka .Sampah kertas bisa di jadikan kertas alternative  yang unik dan bernilai seni.
·         Membuat barang-barang berguna
Berbagi cara pengolahan sampah kertas bisa bermacam-macam. Sampah kertas bisa di olah dahulu menjadi bubur kertas yang kemudian di jadikan sebagi bentuk barang baru.Sampah kertas juga bisa di manfaatkan tanpa harus diolah menjadi bubur kertas tetapi langsung di  rancang dan diolah kedalam beragam aplikasi kebutuhan manusia seperti kertas surat,amplop,map,hiasan dinding,dll.
·         Membuat Wajah di Bulan
Guru juga dapat membuat media sederhana dari limbah kertas Koran,misalnya membuat hiasan di bulaan dalam bentuk wajah di bulan, berikut cara membuatnya :
Ø  Bahan yang di perlukan :
-Kertas koran
-Lim kertas dari sagu
-Cat air
-Kertas
Ø  Cara membuatnya
Rendamlah kertas Koran di dalam air untuk  beberapa saat hingga Koran tersebut menjadi gembur(gampang hancur).kemudian tumbuklah Koran tersebut menjadi bubur kertasn lalu aduklah bubur kertas tersebut dengan lem dari sagu,sekarang bubur kertas telah menjadi  adonnaan dan siap di bentuk,wajah di bulan di buat dengan  menempelkan bubur kertas ke atas Koran selajutnya di beri warna sesuai  dengan seleradengan mengunakan cet air.
·         Membuat sandiwara boneka
       Contoh lain adalah membuat sandiwara boneka dengan menggunakan kaos kaki bekas. Media ini memberikan pendidikan sekaligus hiburan yang meyegarkan dengan cerita-cerita lucu. Boneka bukan hanya menampilkan  materi dan guru melainkan juga bisa  memberikan  kesempatan pada siswa untuk untukmenampilkan karya mereka sendiri. Dengan itu mereka akan mengembangkan kemampuan mengembangkan suatu ide cerita, menggambar, dan menulis. Pengembangan cerita dalam tampilan boneka dapat menambah wawasan anak dengan informasi iptek, berita dunia, dan berita unik.
a.       Bahan yang di perlukan :
1.      Kaos kaki yang bersih
2.      Gunting
3.      Spidol
b.      Cara membuatnya :
1)      Siapkan kapas yang dibulatkan untuk mengisi bagian kepala
2)      Gambarlah mukanya dengan memakai spidol
3)      Gunting sedikit sisi kiri dan kanan sebagai tempat jari-jari
4)      Buat berapa boneka dengan karakter wajah yang berbeda.
C. BERMAIN DENGAN MAGNET
      magnet merupakan benda yang berguna dalam kehidupan kita. Daya – daya yang terjadi di antara magnet-magnet di sebut magnetisme. Magnet di gunakan pada telephone, pesawat, televisi, radio dan barang-barang elektronik lainnya. Magnet dapat menggerakan mesin- mesin besar menunjukan arah dan menimbulkan daya listrik. Berikut adalah beberapa penggunaan magnet :
1.      Membuat kompas
a.       Bahan yang di butuhkan
-          Baskom/ piring cekung berisi air
-          Sebuah jarum jait
-          Sebuah gabus
-          Sebuah magnet
b.      Cara membuatnya
Isilah baskom/ piring berisi air bersih sehingga penuh. Pukul-pukulkanlah jarum sambil di gosok dengan magnet, setidaknya lima puluh kali pukulah magnet dari jarum setiap kali memukul. Sekarang jarum telah menjadi magnet tetap. Tancapkanlah jarum pada gabus secara mendatar sehingga gabus dapat mangambang di air dengan seimbang. Biarkanya airnya tenang. Jarum akan mencari arah kutub utara magnet bumi dan menunjuk ke utara.
2.      Membuat magnet buatan 
a.       Bahan yang dibutuhkan
-          Baut besar dengan murnya
-          Kawat dan kabel berisolasi
-          Dua buah batu batrai
-          Sakelar
b.      Cara membuatnya
Lilitkan kabel pada baut dengan rapi sehingga membentuk beberapa lapis lilitan. Sisakan ujung kabel sehingga terdapat dua ujung. Sementara itu susunlah dua buah baterai( kita namakan saja batrai A dengan batrai B) dengan susunan seperti kereta api dan temple kan ujung positif  (kepala batrai) batrai A dengan ujung negatif ( dasar batrai) pada batrai B. kemudian tempelkan ujung kabel yang satu ke ujung dasar negatif (dasar batrai) pada batrai A dan ujung kabel yang lain pada ujung positif ( kepala batrai) pada batrai B. pada saat kedua ujung menempel pada baterai maka baut telah menjadi magnet listrik.
      Media pada intinya adalah memberikan kemudahan dalam meyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Hal itu berarti media yang kita gunakan adalah untuk kepentingan siswa. Oleh Karena itu media yang dirancang oleh siswa hendaknya juga memberikan kemudahan bagi siswa dalam tujuan pembelajaran.
Berikut ini adalah beberapa contoh media dalam bentuk permainan media yang bisa menjadi pedoman guru :
a.       Permainan manifulatif , yaitu memainkan alat-alat yang akan member kesempatan mengajarkan konsep. Di sekolah dasar guru biasanya memberikan konsep seperti bilangan membandingkan, meyamakan, mengukur, dan sebagainya.

Untuk bisa memilih secara tepat media sederhana dari bahan-bahan bekas, maka sebaiknya kita mengguanakn pedoman berikut ini :
a.       Pilihlah media yang dapat di buat oleh siswa atau sekelompok siswa. Dengan demikian mereka bukan hanya belajar tentang materi peljaran  tetapi juga belajar tentang hal lain yang yan
 berkaitan dengan kemampuan motorik, berkomunikasi dengan lingkungan kehidupanya, lingkingan sosialnya, serta dengan dirinya sendiri.jika guru pandai memanfaatkan bahan dan barang bekas maka itu berarti ia juga mengajarkan siiswanya belajar mengerti, memahami, memanfaatkan, dan melestarikan lingkungan dan sekitarnya. Dengan memanfaatkan berbagai bahan sederhan guru juga akan berhasil megembangkan fantasi, daya imajinasi, dan kreativitas ssiwanya.
b.      Kembangak media yang berfungsi sebagai media untuk kelompok. Hal ini penting mengingat mereka masih memerlukan bimbingan dalam bersosialisasi dengan sesama dan seusia.
c.       Ciptakan media yang bisa meningkatkan konsentrasi siswa. Misalnya dengan menggunkan bahan warna- warni cairan yang di beri warna, berbagai bentuk yang menarik dan penuh imajinatif, atau mengkonstruksi suatu benda tertentu dan sebagainya. Namun guru juga harus hati- hati dalam membimbing mereka agar fantasinya terbentuk dalam bentuk gambaran yang konkret. Guru sebainya tidak memniarkan para siswa berfantasi tanpa arah yang jelas sebab hal ini dapat meyebabkan konfabulasi.  
d.      Permainan untuk siswa sekolah dasar sangat banyak variasinya. Dari yang sedehana sampai yang sukar atau yang mampu meningkatkan daya pikir siswa. Kegiatan untuk anak sekolah. Pedoman pertama ialah sebanyak mungkin semua kegiatan dikerjakan dan diciptakan siwa tanpa terlalu banyak campur tangan guru. Berilahlah cukup waktu untuk mereka dalam mengeksplorasi persoalan. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar