Kamis, 04 Juni 2015

MAKALAH PERIODESASI PERKEMBANGAN DALAM PERSEPEKTIF ISLAM

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
                Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga mengakibatkan pergeseran nilai dan norma pada masyarakat terkadang membuat seseorang lupa akan jati dirinya. Sebagai contoh, manusia sering melupakan asal-muasalnya yakni darimana dia berasal dan bagaimana sebenarnya dia tumbuh dan berkembang sehingga menjadi sosok manusia yang memiliki kematangan.
                Sehingga banyak buku-buku maupun refrensi lain yang disuguhkan oleh banyak ahli di bidang ini dengan tujuan agar manusia secara umum tidak lupa diri dan bisa mengetahui siapa dan darimana serta bagaimana sosok dirinya tumbuh dan berkembang sehingga sehingga menjadi individu pada kondisi saat sekarang ini. Namun, para ahli psikologi perkembangan berbeda pendapat mengenai bagian mana dari perkembangan itu yang paling hakiki atau terpenting. Pendapat tersebut hanya dapat dijelaskan sepenuhnya dengan menelaah terlebih dahulu filsafat antropologi yang mendasarinya. Dengan kata lain menelaah jawaban atas pertanyaan: “Apakah sesungguhnya manusia itu?”. Pandangan filsafat mengenai manusia akan mewarnai pendapat seseorang mengenai bagian yang dianggap hakiki dari perkembangan dan pada akhirnya menentukan pengertian tentang perkembangan.
                Hal ini menyebabkan pesatnya penilaian perkembangan melalui tes-tes proyeksi, yaitu kenyataan atau ekspresi perkembangan seseorang dipancing melalui gambar-gambar, baik disuruh menggambar atau disuruh menafsirkan gambar-gambar maupun melalui ekspresi tulisan dan karangan. Riwayat hidup seseorang dianalisis secara mendalam sejak lahir, bahkan sebelum lahir untuk mendapatkan ciri perkembangannya.                 Dalam hal ini islam juga memberikan pandangan tentang dariman dan bagaimana manusia tumbuh dan berkembang.
Maka dari itu, disini penulis mencoba menuangkan dalam bentuk makalah yang berjudul “Periodesasi Perkembangan  Dalam Persepektif Islam” dengan harapan semoga makalah ini dapat menambah keimanan dan keilmuan kita baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin !

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan periodesasi perkembangan ?
2.      Apa yang menjadi dasar pembagian periodesasi perkembangan ?
3.      Bagaimanakan pandangan para ahli perkembangan tentang periodesasi perkembangan ?
4.      Bagaimanakan pandangan Islam tentang peroidesasi perkembangan ?

C.    Tujuan Pembahasan
1.      Menjelaskan pengertian periodesasi perkembangan.
2.      Mendeskripsikan dasar-dasar pembagian periodesasi perkembangan.
3.      Menguraiakan pandangan para ahli perkembangan tentang periodesasi perkembangan.
4.      Menguraiakan pandangan Islam tentang peroidesasi perkembangan.

D.     
ISI
PERIODESASI PERKEMBANGAN DALAM PERSEPEKTIF ISLAM
A.    PEMBAHASAN POINT RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian Periodesasi Perkembangan
Sebelum membahas tentang apa saja pembahasan yang terdapat dari periodesasi perkembangan, kita harus mengetahui apa pengertian dari periodesasi perkembangan itu sendiri. Yang di maksud dengan Periodesasi  yaitu pembagian seluruh masa perkembangan seseorang ke dalam periode-periode tertentu. Sedangkan perkembangan adalah menunjukan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang menuju kedepan dan tidak di ulang kembali. Dalam perkembangan manusia terjadi peruban-perubahan yang sedikit banyak bersifa tetap dan tidak dapat diulangi. Dalam studi ilmu jiwa perkembangan soal periodesasi ini. juga telah mengundang perbedaan pendapat di kalangan para ahli. Perbedaan pendapat itu pada pokoknya bisa dikelompokkan menjadi dua. Pertama, adalah mereka yang merasa keberatan, atau tegasnya tidak setuju atas diadakannya periodesasi perkembangan. Dan yang kedua, adalah mereka yang tidak berkeberatan atau setuju, walaupun dengan catatan tetentu.[1]
2.      Dasar-dasar  Periodesasi Perkembangan
Berdasarkan  hasil-hasil penelitian para ahli terlihat bahwa dasar yang digunakan untuk mengadakan periodesasi perkembangan anak ternyata berbeda-beda satu sama lain.Secara garis besarnya terdapat empat dasar pembagian fase-fase perkembangan ini ,yaitu; (1) Fase perkembangan berdasarkan cirri-ciri biologis, (2) konsep didaktis, (3) cirri-ciri psikologis ,dan (4) konsep tugas perkembangan.[2]
Berikut akan dikemukakan pendapat beberapa para ahli tentang keempat dasar pembagian fase perkembangan tersebut .Kemudian ,sebagai bahan perbandingan akan dikemukakan fase-fase perkembangan menurut konsep islam.
PERIODESASI PERKEMBANGAN BERDASARKAN CIRI-CIRI BIOLOGIS
Titik berat pembagian fase-fase pekembangan ini didasarkan pada gejala-gejala perubahan fisik anak,atau didasarkan pada proses biologis tertentu.Periodesasi perkembangan seperti ini diantaranya dikemukakan oleh:[3]
Aristoteles
Ia membagi fase perkembangan manusia sejak lahir sampai usia 21 tahun ke dalam tiga masa ,dimana setiap fase meliputi masa tujuh tahun yaitu;
(1)     Fase anak kecil atau masa bermain (0-7) tahun,yang diakhiri dengan tanggal (pergantian) gigi.
(2)   Fase anak sekolah atau masa belajar (7-14) tahun, yang dimulai dengan tumbuhnya gigi baru sampai timbulnya gejala berfungsinya kelenjar-kelenjar kelamin.
(3)   Fase remaja (pubertas) atau masa peralihan dari anak menjadi dewasa (14-21) tahun,yang dimulai dari mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin sampai akan memasuki masa dewasa.
Elizabet B.Hurlock
Elizabet membagi perkembngan individu berdasarkan konsep biologis atas lima fase,yaitu;
(1)     Fase prenatal (sebelum lahir),mulai masa  konsepsi  sampai konsep kelahiran ,lebih kurang 280 hari.
(2)   Fase infancy (orok),mulai  lahir sampai usia 14 hari
(3)   Fase babyhood (bayi) ,mulai usia 2 minggu sampai usia 2 tahun
(4)   Fase childhood (kanak-kanak) ,mulai usia 2 tahun sampai usia pubertas.
(5)   Fase Adolescence (remaja), mulai usia 11 dan 13 tahun sampai usia 21 tahun ,yang dibagi atas tiga masa ,yaitu:
(a)    Fase pre adolescence mulai usia 11-13 tahun untuk wanita,dan usia-usia setahun kemudian bagi pria.
(b)   Fase early adolescence mulai usia 13-14 tahun sampai 16-17 tahun
(c)    Fase late adolescence; masa-masa akhir dari perkembangn  seseorang  atau hampir bersamaan dengan masa ketika seseorang tengah menempuh perguruan tinggi.
PERIODESASI PERKEMBANGAN BERDASARKAN KONSEP DIDAKTIF
Dasar  yang  digunakan untuk menentukan pembagian fase-fase  perkembangan adalah materi dan cara bagaimana  mendidik  anak pada masa-masa tertentu.Pembagian seperti ini antara lain diberikan oleh Johan Amos Comenius,seorang ahli didik di Moravia.Ia membagi  fase-fase perkembangn berdasarkan tingkat sekolah yang diduduki anak sesuai dengan tingkat usia dan menurut bahasa yang dipelajarinya disekolah.Pembagian fase perkembangan tersebut adalah:[4]
(1)   0-6 tahun =sekolah ibu,merupakan masa mengembangkan alat-alat indra dan memperoleh pengetahuan dasar dibawah asuhan ibunya di lingkungan rumah tangga.
(2)   6-12 tahun=sekolah bahasa ibu,merupakan masa anak mengembangkan daya ingatannya dibawah pendidikan sekolah rendah,Pada masa ini ,mulai diajarkan bahsa ibu(Vernacula).
(3)   12-18 tahun=sekolah bahasa latin,merupakan masa mengembangkan gaya pikiran dbwah pendidikan sekolah menengah(gymnasium).Pada masa ini mulai diajarkan bahasa latin sebagai bahasa asing.
(4)   18-24 tahun= sekolah tinggi dan pengembaraan, merupakan masa mengembangkan kemauannya dan memilih suatu lapangan hidup yang berlangsung di bawah perguruan tinggi.
PERIODESASI  PERKEMBANGAN BERDASARKAN CIRI-CIRI PSIKOLOGIS
Periodesasi  ini didasarkan atas cirri-ciri kejiwaan yang menonjol , yang menandai masa dalam periode tersebut.Periodesasi ini dikemukakan oleh ahli, diantaranya:[5]
Oswald Kroch
Ciri-ciri psikologis yang digunakan Oswald Kroch,yang dipandang terdapat pada anak-anak umunya adalah pengalaman keguncangan jiwa yang dimanifestasikan  dalam bentuk sifat trotz atau sifat keras kepala. Atas dasar ini, ia membagi fase perkembangan mnjadi 3, yaitu :
(1)      Fase anak awal: umur 0-3 tahun. Pada akhir fase ini terjadi trotz pertama yang di tandai dengan anak serba membantah atau menentang orang lain. Hal ini disebabkan mulai timbulnya kesadaran akan kemampuannya akan berkemauan sehingga ia ingin menguji kemauannya itu.
(2)      Fase keserasian sekolah : umur 3-13 tahun. Pada akhir masa ini timbul sifat trotz kedua, diman anak mulai serba membantah lagi, suka menentang kepada orang lain, terutama pada orang tuanya. Gejala ini sebenarnyamerupakan gejala yang biassa , sebagai akibat kesadaran fisiknya, sifat berfikir yang dirasa lebih maju dari pada orang lain, keyakinannya yang dianggapnya benar dan sebagainya tetapi yang dirasakan sebagai keguncangan.
(3)      Fase kematangan;umur 13-21 tahun,yaitu mulai setelah berakhirnya gejala gejala trotz kedu.Anak mulai menadari kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihannya ,yang dihadapi dengan sikap yang sewajarnya.Ia mulai dapat menghargai pendapat orang lain,dapat memberikan toleransi  terhadap keyakinan  orang  lain,karena menyadari  bahwa orang lainpun mempunya hak yang sama masa inilah yang merupakan masa bangkitnya atau terbentuknya kepribadian menuju  kemantapan.
PERIODESASI  PERKEMBANGAN MENURUT KONSEP  ISLAM
Memperhatikan ayat-ayat  Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah Saw.yang menjadi dasar utama pemikiran Islam,periodesasi perkembangan individu secara garis besarnya dapat dibedakan atas  tiga fase,yaitu:[6]
(1)   Periode pra-konsepsi,yaitu perkembangan manusia  sebelum masa pembuahan sperma dan ovum .Meskipun pada periode ini wujud manusi belum berbentuk ,tetapi  perlu dikemukakan bahwa hal ini berkaitan dengan  bibit manusia ,yang akan mempengaruhi kualitas generasi  yang akan dilahirkan kelak.
(2)   Periode pra-natal ,yaitu periode perkembangan manusia yang dimulai dari pembuahan sperma dan ovum sampai masa kelahiran.periode ini dibagi atas 4 fase,yaitu;
(a)    Fase nutfah(zigot),dimulai sejak pembuahan smapai 40 hari dalam kandungan.
(b)   Fase alaqah(embrio),selama 40 hari.
(c)    Fase mudhgah(janin),selama 4 hari dan
(d)   Fase peniupan ruh ke dalam jasad janin dalam kandungan setelah genap berusia  4 bulan.
(3)   Periode kelahiran  sampai meninggal dunia,yang terdiri atas beberapa fase,yaitu:
(a)    Fase neo-natus,mulai dari kelahiran sampai kira-kira minggu keempat.
(b)   Fase al-thilf(kanak-kanak),mulai dari usia 1 bulan sampai usia sekitar 7 tahun.
(c)    Fase tamyiz,yaitu fase dimana anak mulai mampu membedakan yang baik dan yang buruk,yang benar dan yang salah.Fase ini dimulai sekitar  usia 7 -12 atau 13 tahun.
(d)   Fase baligh,fase dimana anak telah mencapai  usia muda ,yang ditandai dengan  mimpi bagi laki-laki dan haid bagi perempuan.
(e)    Fase kearifan dan kebajikan,yaitu dimana seseorang telah memiliki tingkat kesadaran dan kecerdasan emosional,moral,spiritual dan  agama secara mendalam.
(f)    Fase kematian,yaitu fase dimana nyawa telah hilang dari jasad manusia.Hilangnya nyawa menunjukkan pisahnya ruh  dan jasad manusia yang merupakan akhir dari kehidupan dunia.Fase kematian ini diawali dengan adanya naza’ yaitu awal pencabutan nyawa oleh malaikat izrail.

3.      Periodesasi, Fase-fase, Tahapan-tahapan dan Masa-masa Perkembangan Menurut Beberapa Versi  Buku.
FASE-FASE PERKEMBANGAN MENURUT VERSI MULYANI SUMANTRI
Setiap orang berkembang dengan karakteristik tersendiri.Hampir sepanjang waktu perhatian kita tertuju pada keunikan masing-masing.Sebagai manusia.setiap orang melalui jalan-jalan yang umum.Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu tahun,belajar pada usia dua tahun,tenggelam pada permainan fantasi pada kanak-kanak dan belajar mandiri pada usia remaja.
Untuk memudahkn pemahaman perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yusen membaginya atas lima yaitu;[7]
(1)   Fase pra natal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran.
(2)   Fase bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan.Masa ini adalah masa yang sangat bergantung kepada orang tua.Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya;bahasa,koordinasi sensori motor dan sosialisasi.
(3)   Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi  5 atau 6 tahun,kadang-kadang disebut masa pra sekolah.Selama  fase ini  mereka belajar melakukan sendiri  banyak hal dan berkembang  keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya.Memasuki kelas satu SD menandai berakhirnya  fase ini.
(4)   Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun,sama dengan masa usia sekeloh dasar.Anak-anak  menguasai keterampilan-keterampilan membaca,menulis dan menghitung.
(5)   Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa awal,yang dimulai kira-kira umur 10 tahun sampai 12 tahun dan berakhir  kira-kiraumur 18-22 tahun.Remaja mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat cepat,perubahan perbandingan ukuran bagian badan ,berkembangnya karakteristik seksual  seperti membesarnya payudara,tumbuhnya rambut pada bagian tertentu  dan perubahan suara.Pada masa ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identitas diri.Pemikirannya  lebih logis,abstrak dan idealis.
PERIODE PERKEMBANGAN MENURUT VERSI MUHIBBIN SYAH
perkembangan  manusia berlangsung secara berurutan atau berkesinambungan melalui periode atau masa:[8]
(1)   Periode Sebelum Kelahiran
Periode ini merupakan masa kehidupan individu dimulai dari masa konsepsi (pembuahan) hingga kelahiran,sikitar 9 bulan dalam kandungan.Periode ini merupakan saat pertumbuhan yang sangat luar biasa,dari satu sel tunggal (yang beratnya kira-kira 1/20 juta ons) menjadi organism yang sempurna dengan kemampuan otak dan tingkah lakunya.
(2)   Periode Bayi
Periode bayi merupakan masa perkembanganya yang merentang  dari kelahiran hingga  18 atau 24 bulan.Masa ini ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut:
a.    Masa dasar pembentukan pola perilaku,sikap,ekspresi emosi.
b.    Masa pertumbuhan dan perubahan  berjalan cepat,baik fisik maupun psikologis..
c.    Masa kurangnya ketergantungan.
d.   Masa meningkatnya individualitas.
e.    Masa permualaan sosialisasai.
f.     Masa permulaan berkembangnya penggolongan peran seks,seperti terkait dengan pakaian yang dipakainya.
g.    Masa yang menarik baik bentuk fisik maupun perilakunya.
h.    Masa permulan kreativitas.
i.      Masa berbahaya,baik fisik (seperti kecelakaan)  atau psikologis (karena perlakuan yang buruk).
(3)   Periode Awal Anak
Periode awal anak adalah periode perkembangan yang merentang dari akhir masa bayi hingga usia 5 atau 6 tahun;periode ini kadang-kadang disebut masa persekolahan.Selama masa ini,anak belajar untuk lebih menjadi mandiri dan memperhatikan dirinya.Mereka mengembangkan kesiapan sekolah (seperti mengikuti perintah,dan mengenal huruf) dan menghabiskan banyak waktunya untuk bermain dengan teman sebayanya.
(4)   Periode Pertengahan dan Akhir Anak
Periode ini adalah masa perkembangan yang merentang  dari usia sekitar 6 hingga 10 atau 11 tahun.Anak masa ini sudah menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca,menulis,dan matematik.Yang terjadi tema sentral periode ini adalah prestasi (achievement )dan perkembangan pengendalian diri (self-control)
(5)   Periode Remaja
Periode remaja adalah masa transisi antara masa anak dengan masa dewasa,terentang dari usia sekitar 12/13 tahun sampai usia 19/20 tahun yang ditandai dengan perubahan dalam aspk  biologis, kognitif, dan sosioemosional.Yang menjadi tugas kunci remaja adalah persiapan menghadapi masa dewasa.
(6)   Periode Dewasa
Periode ini terdiri atas tiga masa yaitu awal,pertengahan,dan akhir dewasa dimulai dari usia sekitar 20 tahun hingga 30/35 tahunan.Masa ini merupakan saatnya individu membangun independensi (kemandirian) pribadi dan ekonomi,serta peningkatan perkembangan karier.Masa pertengahan dewasa dimulai sekitar usia 35 hingga 45 tahun,dan berakhir pada usia  55 dan 66 tahun.Periode ini merupakan saat pningkatan minat untuk menanam nilai-nilai kehidupan,dan meningkatkan perhatian terhadap tubuhnya sndiri.Semenatara akhir dewasa adalah terentang dari usia 60 atau 70 tahun sampai mati.Periode ini merupakan saat penyesuaian diri terhadap melemahnya kekuatan dan kesehatan fisik,masa pensiun,dan berkurangnya penghasilan.
TAHAP PERKEMBANGAN MENURUT VERSI H. SYAMSU YUSUF
Mengenai masalah tahapan perkembangan ini , para ahli berbeda pendapat. Pendapat – pendapat itu secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu berdasarkan analisis biologis, didaktis, dan psikologis.[9]
a.    Tahap perkembangan berdasarkan Analisis Biologis
Sekelompok ahli menemukan pembabakan itu berdasarkan keadaan atau proses pertumbuhan tertentu . Pendapat para ahli tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1.)    Aristoteles menggambarkan perkembangan individu ,sejak anak sampai dewasa itu kedalam tiga tahapan. Setiap tahapan lama-lamanya  tujuh tahun, yaitu :
·      Tahap I                        : dari 0,0 sampai 7,0 tahun (masa anak kecil atau masa bermain).
·      Tahap II           : dari 7,0 sampai 14,0 tahun (masa anak / masa sekolah rendah).
·      Tahap III         : dari 14,0 sampai 21,0 tahun (masa remaja /pubertas, masa peralihan dari usia anak menjadi usia dewasa) .
Penahapan ini didasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik (jasmani). Hal ini dapat dijelaskan pada Tahap I dan Tahap II dibatasi oleh pergantian gigi, antaraTahap II dan Tahap III ditandai dengan mulai berfungsinya organ –organ seksual.
2.)    Kretsmer mengemukakan bahhwa dari lahir hingga dewasa individu melewati empat tahapan, yaitu:
·      Tahap I            : dari 0,0 sampai kira – kira 3,0 tahun ; Fullungs (pengisian) periode I ; pada periode ini anak kelihatan pendek dan  gemuk.
·      Tahap II           : dari kira-kira 3,0 sampai kira-kira 7,0 tahun ; Setreckungs (rentangan) periode I , pada periode ini anak kelihatan langsing (meninggi / memanjang).
·      Tahap III         : dari kira kira 7,0 sampai kira-kira 13,0 tahun ; Fullungs periode II ; pada periode ini anak kelihatan pendek dan gemuk kembali.
·      Tahap III  : dari kira-kira 13,0 sampai kira-kira 20,0 tahun ; Setreckungs periode II;Pada periode ini anak kembali kelihatan langsing.
3.)    Elizabeth Hurlock mengemukakan penahapan perkenbangan individu, yakni sebagai berikut;
·         Tahap I               :Fase prenatal (sebelum lahir), mulai masa konsepsi  sampai mas kelahiran yaitu sekitar 9 bulan atau sekitar 280 hari.
·         Tahap II :Infancy (orok), mulai lahirsampai usia 10atau 14 hari.
·         Tahap III            ;Babyhood (bayi) Mulai 2 minggu sampai usia  2 tahun.
·         Tahap IV            ;Childhood (kanak-kanak), mulai 2 tahun sampai masa remaja (puber).
·         Tahap v              :Adolesence/puberty, mulai usia 11 atau13 tahun sampai usia 21 tahun. a.)Pre Adolesence        : pada umumnya wanita usia11atau 13 tahun sampai usia 21 tahun sedangkan prialebihlambat dari itu. b.)Early Adolesence   :pada usia 16-17 tahun. c.)Late Adolesence   :masa perkembangan terakhir smpai masa usia kuliah di Perguruan  Tinggi.
b.        Tahap perkembangan berdasarkan Didaktis
Dasar didaktis atau instruksional yang dipergunakan oleh bebrapa ahli ada beberapa kemungkinan : 1.) Apa yang harus diberikan kepada anak-anak didik pada masa- masa tertentu. 2.) Bagaimana cara mengajar atau menyajikan pengalaman  belajar kepada anak didik pada masa-masa tertentu?. 3.) Kedua hal tersebut dilakukan secara bersamaan.
Yang dapat digolongkan kedalam penahapan berdasarkan didaktis atau instruksional antara lain pendapat dari Comenius dan pendapat Rosseau
1.      Comenius. Dipandangdari segi pendidikan, pendidikan lengkap bagi seseorang itu berlangsung dalam empat jenjang, yaitu:
a.       Sekolah ibu (scola materna), untuk anak-anak 0,0 sampai 6,0 tahun
b.      Sekolah bahasa ibu (scola vernaculan) untuk anak-anak untuk usia 6,0 sampai 12,0 tahun,
c.       Sekolah Latin (scola latina), untuk remaja usia 12,0 sampai 18,0tahun
d.      Akademi (Aacademica),untuk pemuda pemudi usia 18,0 sampai 24,0 tahun . Pada setiap sekolah tersebut harus diberikan bahan pengajaran (bahan pendidikan) yang sesuai denganperkembangananak didik, dan harus dipergunakan metode penyampaian yang sesuai dengan perkembangannya.
2.      Rosseau. Penahapan perkembangan menurut rosseau adalah sebagai berikut.
·       Tahap I                        : 0,0 sampai 2,0 tahun , usia asuhan.
·       Tahap II          : 2,0 sampai 12,0 tahun , masa pendidikanjasmani dan latihan panca indera.
·       Tahap III         : 12,0  sampai 15,0 tahun, periode pendidikan akal.
·       Tahap IV         : 15,0 sampai 20,0 tahun , periode pendidikan watak dan pendidikan agama.
c.     Tahap Perkembangan berdasarkan Psikologis
Para ahli yang menggunakan aspek psikologis sebagai landasan dalam menganalisis tahap perkembangan , mencari pengalaman-pengalaman psikologis mana yang khas bagi individu pada umumnya dapat digunakan sebagai masa perpindahan dari fase yang satu kefase yang lain dalam perkembangannya. Dalam hal ini para ahli berpendapat bahwa dalam perkembangan, pada umumnya individu mengalami masa-masa kegoncangan.Apabila perkembangan itu dapat dilukiskan sebagai proses evaluasi , maka pada masa kegoncangan itu evolusi berubah menjadi revolusi. Kegoncangan psikis itu dialami oleh hampir semua orang , karena itu, dapat digunakan sebagai ancar-ancar perpindahan dari masa yang satu kemasa yang lain dalam proses perkembangan. Selama masa perkembangan , pada umumnya individu mengalami kegoncangan dua kali, yaitu (a.) pada kira-kira tahun ketiga atau keempat dan (b.) pada permulaan masa pubertas.
            Berdasarkandua masa kegoncangan tersebut, perkembangan individu dapat digambarkan melewati tiga periode atau masa, yaitu :
1.      Dari lahir sampai kegoncangan pertama (tahun ketiga atau keempat yang biiasa disebut masa kanak-kanak,
2.      Dari masa kegoncangan pertama sampai pada masa kegoncangan kedua yang biasa disebut masakeserasian bersekolah, dan
3.      Dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja ang biasa disebut masa kematangan.

FASE- FASE PERKEMBANGAN MENURUT AMRULLAH & HULLY
Fase-fase perkembangan manusia dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut:[10]
a.      Periodesasi yang berdasarkan Biologis
Yang dimaksud dengan periodesasi berdasarkan biologis ialah para ahli kejiwaan mendasarkan pembahasannya pada kondisi atau proses pertumbuhan psikologis anak . Hal tersebut dapat dimaklumi karena pertumbuhan biologis ikut berpengaruh terhadap perkembangan kejiwaan seorang anak yang termasuk dalam kelompok iniadalah :
1.)    Pendapat Kretschmer
Dalam hal ini kretschmer membagi perkembangan anak menjadi empat fase :
a.       Fullungs Periode I                   : Umur 0;0 – 3;0 pada masa inidalam keadaan pendek, gemuk, bersikap terbuka mudah bergaul dan mudah didekati,
b.      Strecungs Periode I                 : Umur 3;0 -7;0 kondisi badan anak Nampak langsing (tidak begitu gemuk) biasanya sikap anak tertutup sukar bergaul, juga sukar didekati,
c.       Fullungs periode II                 : Umur 7;0 -13;0 tahun keadaan anak kembali gemuk, dan ,
d.      Strecungs periode II               : Umur 13;0- 20keadaan fisik anak kembali langsing.
2.)    Aristoteles
Merumuskan perkembangan anak ada 3 fase :
a.)    Fase I  : umur 1;0-7;0 disebut masa anak kecil, kegiatan anak pada masa ini hanya bermain.
b.)    Fase II :umur7;0-14;0 masa anak-anak atau masa sekolah dimanakegiatan anak mulai belajar disekolah dasar.
c.)    Fase III           : umur 14;0-21;0 disebut masa remaja atau masa pubertas, masa ini adalah masa peralihan (transisi) dari anak menjadi  orang dewasa.
Pendapat ini dapat dikategorikan pada periodesasi yang berdasarkan pada biologis karena Aristoteles menunjukkan bahwa antara fase I dan fase II itu ditandai adanya pelepasan gigi , serta batas antara fase II dengan fase III ditandai  dengan mulai bekerjanya atau berfungsinya organ kelengkapan kelamin , contoh mulai aktif kelenjar kelamin.
3.)    Pendapat Sigmund Freued
Psikologi ini membagi perkembangan anak menjadi 6 fase :
1.      Fase oral                      : 0;0-1;0 fase masa ini, mulut merupakan sentral pokok keaktifan yang dinamis;
2.      Fase anal                     : 1;0-3;0 Dorongan dan tahanan berpusat pada alat pembuangan kotoran
3.      Fase falls                     :3;0-5;0 fase ini alat kelamin menjadi merupakan daerah organ yang paling perasan,
4.      Fase latent                   : 5;0-12/13;0,Cendrung untuk berada pada kondisi tertekan
5.      Fase pubertas  :12/13;0-20. Fase ini dorongan kembali menonjol.
6.      Fase ginetal                 :umur 20 keatas, seorang telah sampai pada awal dewasa.
4.)    Pendapat Jesse Fering Willams
Dalam hal ini Jesse Fering Willams membagi perkembangan anak yaitu :
a.)    Masa nursery kindergarten 0;0-6;0
b.)    Masa cepat memperoleh kekuatan atau tenaga 6;0-10;0
c.)    Masa cepat perkembangan tubuh 10;0-14;0
d.)   Masa perubahan adolesan 14;0-19;0 masa perubahan pola dan kepentingan kemampuan anak dengan cepat.

b.      Periodesasi berdasarkan Didaktis
Yang termasuk tinjauan ini adalah dari segi keperluan / materi apa kiranya yang tepat diberikan kepada anak didik pada  masa-masa tertentu,  serta memikirkan tentang kemungkinan metode yang paling efektif untuk diterapkan didalam mengajaratau mendidik anak pade masa tertentu tersebut, Para ahli yang termasuk dalam kelompok ini adalah antara lain :
1.      Johann Amos Comesnius (Komensky ). Penulis buku “Didaktik magna” serta “Orbis pictus” ini membagi perkembangan anak sevagai berikut : (a.) scole matema (sekolah ibu) usia 0;0-6;0 masa anak mengembangkan organ tubuh dan panca indera dibawah asuhan ibu (keluarga); (b.) Scole vermacule (sekolah bahasa ibu) usia 6;0-12;0 mengembangkan pikiran, ingatan, dan perasaannya disekolah dengan mengembangkan bahasa daerah (bahasa ibu); (c.) Scole latina (sekolah  bahasa latin ), masa anak mengembangkan potensinya terutma bagi intelektualnya dengan bahasa asing, pada usia 12;0-18;0 dan.(d.) academia(akademik) adalah media pendidikan yang tepat bagi anak usia 18;0-24;0.
2.      Jean Jacques Rousseau, dengan karya terkenalnya “Emile eu Reducation” (1762). Buku tersebut terdiri dari dua jilid (bagian) dan didalamnya termuat pembagian tahapan perkembangan anak antara lain : (a) 0;0-2;0 tahun adalah masa asuhan (nursey), (b) usia 2;0-12;0 tahun masa pentingnya pendidikan jasmani dan alat-alat indera , (c) usia 12;0 – 15;0 tahun masa perkembangan pikiran dan masa terbatas dan, (d) usia 15;0-20;0 tahun masa pentingnya pendidikan dan pembentukan watak, kesusilaan, juga pembinaan mental agama.
3.      Maria Montessori juga membaginya dengan beberapa bagian yaitu : (a) 1;0-7;0 masa penerimaan dan pengaturan rangsangan dari dunia luar melalui alat indera. (b) 7;0-12;0 masa seabstrak dimana anak sudah mulai memperlihatkan  masalah kesusilaan, mulai berfungsinya perasaan etisnya yang bersumber dari kata hatinya. Dia mulai tahu akan kebutuhan oranglain; (c) 12;0-18;0 masa masa untuk melatih anak (mahasiswa) akan realitas kepentingan dunia harus mampu berpikir secara jernih,jauh dari perbuatan tercela.

c.       Periode Berdasarkan Psikologis
Periode berdasarkan psikologis periode perkembangan jiwa anak. Adapun tokoh periode berdasarkan psikologis ini , yaitu :
1.      Charlotte Buhler membagi perkembangan anak menjadi 5 fase, yaitu ; (a) fase I    umur 0;0 - 1;0 perkembangan subjektif menuju objektif, (b) Fase II umur 1;0 – 4;0 mulai membangun hubungan dengan benda-benda disekitarnya atau mengenaldunia secara subjektif (c) fase III 04;0-08;0  masa memasukkan diri kedalam masyarakat secara objektif, adanya hubungan diri dengan lingkungan social, dan mulai menyadari adanya kerja, tugas, serta prestasi, (d) fase IV 08;0-13;0 munculnya minatnya kedunia objek sampai kepada puncaknya, ia mulai memisahkan diri dari orang lain dan sekitarnya secara sadar ; (e) fase V 13;0-9;0 masa penemuan diri dan kematangan, yakni sintesa sikap objektif dan subjektif.
2.      Pendapat lain yaitu ;(a) 12;0 – 14;0 masa pural, (b) 14;0-15;0 masa prapubertas (awal remaja); (c) 15;0-18-0 masa pubertas; (d) 18;0-21;0 masa adolescence.
Periode perkembangan anak baik berdasarkan biologis, didaktis, dan psikologis tentu memiliki kelebihan dan kelemahan masing- masing sehingga tidak ada periodesasi perkembangan yang paling baik, sebab pembagian tersebut dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda sehingga memberikan kesimpulan yang berbeda pula.
MASA-MASA PERKEMBANGAN MENURUT VERSI ZULKIFLI L.
Para ahli psikologi membagi masa-masa perkembangan itu menurut pendapat yang berbeda beda dengan mempergunakan dasar dasar pemikiran yang berlainan:[11]
1.)           Pembagian Aristoteles
Aristoteles (384-322 sebelum masehi ) adalah seorang dari tiga ahli filsafat dan pendidik kenamaan bangsa yunani pada zamannya. Menurut Aristoteles ada tiga masa perkembangan  yaitu :
a.       Periode anak kecil ( Kleuter), usia sampai tujuh tahun
b.      Periode anak sekolah, usia 7 sampai 14 tahun
c.       Periode pubertas (remaja) ,usia 14 sampai 21 tahun.
Peralihan antara masa pertama dengan masa kedua ditandai dengan pergantian gigi. Peralihan antara masa kedua dengan masa ketiga ditandai dengan tumbuhnya bulu bulu menjelang masa remaja.
2.)                Pembagian Comenius
Johan Amos Comenius dilahirkandi Moravia tahun 1592, meninggal padatahun 1671.  Pembagian masa masa perkembangan menurut Comenius itu sebagai berikut :
a.       Masa sekolah ibu,  sampai usia 6 tahun
b.      Masa sekolah bahasa ibu,  usia 6 sampai 12 tahun
c.       Masa sekolah bahasalatin, usia 12 sampai 18 tahun.
Ternyata  pembagian sekolah menurut Comenius itu sangat mempengaruhi  jenjang pendidikan diseluruh dunia, termasukpendidikan diindonesia.
3.)      Pembagian Ch. Buhler
Charlotte buhler, seorang ahli psikologi , dalam bukunya Practische kinder psychologic, 1949, mengemukakan masa perkembangan anak dan pemuda sebagai berikut :
a.       Masa pertama , usia sampai 1 tahun, pada masa ini terdapat dua peristiwa yang penting , yaitu belajar berjalan dan berbicara.
b.      Masa Kedua, usia 2 sampai 4 tahun, Dunia luar dilihatnya dan dinilainya menurut keadaan dan sifat batinnya. Semua binatang dan benda mati disamakan dengan dirinya . bila ia berusia tiga tahun ia akan mengalamikrisis pertama  (trotzalter I )
c.       Masa ketiga, usia 5 sampai 8 tahun, keinginan bermain berkembang menjadi semangat bekerja , rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut sangat tinggi. Pandangan terhadap dunia sekelilingnya ditinjau dan diterima secara objektif.
d.      Masa keempat, usia 9 sampai sampai 13 tahun.
Keinginan maju dan memahami kenyataan mencapai puncaknya . pertumbuhan jasmani sangat subur pada usia 10-12 tahun . kejiwaannya tampak tenang , seakan akan ia bersiap siap untuk menghadapi perubahan yang akan datang .
e.       Masa kelima, usia 14sampai 19 tahun
Pada awal masa pubertas anak kelihatan lebih subjektif. Kemampuan dan kesadaran dirinya terus meningkat. Hal ini mempengaruhi sifat-sifat dan tingkah lakunya.
4.)    Pembagian Kohnstamm
Prof. Kohnstamm dalam bukunya pribadi dalam perkembangan (Persoonlikjkheid in Wording) membagi bagi masa perkembangan dilihat dari sisi pendidikan dan tujuan luhur umat manusia seperti pembagian dibawah ini :
a.       Masa Vital (penyusu) , sampai usia setengah tahun.
b.      Masa anak kecil (stetis), usia satu setengah sampai 7 tahun.
c.       Masa anak sekolah (intelektual), usia 7 sampai 14 tahun.
d.      Masa remaja ,usia 14 sampai dengan 21 tahun.
e.       Masa dewasa (matang), usia 21 tahun keatas.
5.)    Pembagian Oswald Kroh
Oswald Kroh mendasarkan pembagian pada masa perkembangan pada krisis krisis  yang dialami dalam proses perkembangan. Oswal tidak menggunakan istilah pubertas, ia menggunakan Trotz periode seperti pembagian dibawah ini :
a.       Trotz periode pertama
Anak mengalami masa krisis yang pertama ketika ia berusia 3 tahun . Oswald menyebutnya masa menentang.
b.      Trotz periode kedua
Anak mengalami krisis kedua ketika ia berusia 12-14 tahun. Oswald menyebutnya dengan masa Keserasian.
c.       Trotz periode ketiga
Lebih tepat disebut masa kematangan daripada masa krisis. Anak mengalami masa ini pada akhir masa remajanya.
6.)    Pembagian Jean Piaget
Piaget pernah melakukan penelitian mengenai Fase-fase perkembangan dikaitkan dengan terjadinya perubahan umur yang mempengaruhi kemampuan belajar. Piaget membagi perkembangan menjadi 4 fase sebagai berikut :
a.       Fase sensori motorik
Aktivitas kognitif didasarkan pada pengalaman langsung panca indera aktivitas belum menggunakan bahasa. Pemahaman intelektual muncul diakhir fase ini .
7.)    Fase Pra operasional
Anak tidak lagi terikat pada lingkungan sensori. Kesanggupan menyimpan tanggapan bertambah besar. Anak suka meniru orang lain dann mampu menerima hayalan dan suka bercerita tentang hal-hal yang fantastic dan sebagaiannya.
8.)    Fase operasi konkret
Pada fase ini anak mulai berfikir logis. Bentuk akatifitas dapat ditentukan dengan peraturan yang berlaku, anak masih berfikir harfiah sesuai dengan tugas tugas yang diberikan kepadanya.
9.)    Fase Operasi formal
Dalam fase inianak telah mampu mengembangkan pola pola berfikir formal, telah mampu berfikir logis, Rasional, dan bahkan abstrak.




PERIODESASI PERKEMBANGAN MENURUT VERSI ABU AHMADI MUNAWAR SOLEH
Periodesasi perkembangan manusia dapat dilihat dari beberapa hal berikut:[12]
1.    Periodesasi berdasarkan Biologis
Yang termasuk dalam kelompok ini :
a.)       Pendpat Kretschmer
·         Fullungs periode I,           umur 0;0 sampai 3;0 tahun, pada masa ini dalam keaddaan pendek , gemuk, bersikap terbuka, mudah bergaul, dan mudah didekati.
·         Streckungs periode I,       Umur 3;0 sampai 7;0 tahun, kondisi badan anak tampak langsing (tidak begitu gemuk).
·         Fullungs periode II, umur 7;0 sampai 13;0 tahun, keadaan fisik anak kembali gemuk.
·         Streckungs periode II, umur 13 tahun, keadaan fisik anak kembali langsing.
b.)    PendapatAristoteles
·         Fase I        umur 0 sampai 7  tahun disebut masa anak kecil kegiatan anak waktu ini hanya bermain.
·         Fase II umur 7 sampai 14 tahun disebut masa anak ataumasa sekolah dimana kegiatan anak mulai belajar disekolah dasar.
·         Fase III umur anak 14 sampai 21 tahun disebut masa remaja atau masa pubertas , masa ini adalah masa pubertas peralihan  dari anak menjadi orang dewasa.
c.)    Sigmund Freud
·         Fase oral, umur 0 sampai 1 tahun, masa ini mulut merupakan sentral pokok keaktifan yang dinamis.
·         Fase anal, umur 1 sampai 3 tahun, dorongan dan tahanan berpusat pada alat pembuangan kotoran.
·         Fase Falis, umur 3 sampai 5 tahun, fase ini alat alat kelamin merupakan daerah organ paling perasa.
·         Fase latent, umur 5 sampai 12/13 tahun, inplus inplus cenderung untuk berada pada kondisi tertekan.
·         Fase fubertas, umur 12/13 sampai 20 tahun. fase ini inplus inplus (dorongan) kembali menonjol.
·         Fase Genital, umur 20 keatas, seprang telah sampai pada awal dewasa.
d.)   Jesse Feiring Willams
Ia membagi perkembangan anak dengan :
·         Masa nursery dan kinder garten ,umur 0 sampai 6 tahun
·         Masa cepat memperoleh kekuatan atau tenaga urur 6 sampai 10 tahun
·         Masa cepat berkembangnya tubuh, umur 10 sampai 14 tahun
·         Masa adolesen umur 14 sampai 19 tahun.
2.      Periodesasi berdasarkan Didaktis
Yang dimaksud dari tinjauan ini adalah dari segi keperluan atau materi apa kiranya yang tepat diberikan kepada anak didik pada masa tertentu serta memikirkan tentang kemungkinan metode yang paling efektif untuk diterapkan  didalam mengajar atau mendidik anak pada masa tertentu.
3.      Periodesasi berdasarkan Psikologis
a.       Pendapat Kroh
·         Dari lahir hingga Trotz periode 1 disebut masa anak anak awal (umur 3 sampai 4 tahun).
·         Dari trotz periode I sampai Trotzs periode II disebut masa keserasian bersekolah (3/4 sampai 12/13 tahun).
·         Dari trotzs periode II sampai akhir masa remaja disebut masa kematangan  (12 /13 sampai 21 tahun).
b.      Pendapat Charlotte Buhler
·         Fase I (0-1 ) perkembangan sikap subjektif menuju objektif
·         Fase II (1-4) makin luasnya hubungan dengan benda benda sekitarnya
·         Fase III (4-8) Masa memasukkan diri kedalam masyarakat secara objektif.
·         Fae IV (8-13) Munculnya minat kedunia objek sampai pada puncaknya.
·         Fase V (13-9) masa penemuan diri dan kematangan yakni synthesa sikap subjektif dan objektif.


B.     ANALISIS
Umat islam mempercayai bahwa Allah telah menciptakan dan menyempurnakan tubuh manusia. Sebagaimana yang tercantum dalam al-Qur’an yang berbunyi:
$pkšr'¯»tƒ ß`»|¡RM}$# $tB x8¡xî y7În/tÎ/ ÉOƒÌx6ø9$# ÇÏÈ Ï%©!$# y7s)n=yz y71§q|¡sù y7s9yyèsù ÇÐÈ þÎû Ädr& ;ouqß¹ $¨B uä!$x© št7©.u ÇÑÈ
“Hai manusia, Apa yang telah memperdaya kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhan yang maha pemurah, yeng telah menciptakan kamu dan menyempurnakan kejadian kamu dan menjadikan (susunan tubuh) kamu seimbang. Dalam bentuk apa saja yang dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” (QS Al-Infitar {82}:6-8).
Allah, melalui hukum penciptaan-Nya, telah menciptakan manusia dengan beberapa tahapan dan peroses perkembangan yang menjadikan manusia bisa menjalani hidupnya sesuai dengan yang telah digariskan oleh Allah atau sesuai dengan sunnatullah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang berbunyi:
* ª!$# Ï%©!$# Nä3s)n=s{ `ÏiB 7#÷è|Ê ¢OèO Ÿ@yèy_ .`ÏB Ï÷èt/ 7#÷è|Ê Zo§qè% ¢OèO Ÿ@yèy_ .`ÏB Ï÷èt/ ;o§qè% $Zÿ÷è|Ê Zpt7øŠx©ur 4 ß,è=øƒs $tB âä!$t±o ( uqèdur ÞOŠÎ=yèø9$# ㍃Ïs)ø9$# ÇÎÍÈ
“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, Kemudian dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, Kemudian dia menjadikan (kamu) sesudah Kuat itu lemah (kembali) dan beruban. dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa”(QS. Al-Ruum: 54).
Jika setiap ayat Al-quran yang membicarakan perkembangan manusia dan tahap-tahapnya dibahas secara seksama, disintesis dan dianalisis, akan terlihat bahwa Alquran menyatakan postulat bahwa perkembangan manusia secara alamiah bersifat kumulatif. Dengan kata lain, setiap perkembangan baru yang dicapai merupakan penambahan dari perkembangan sebelumnya. Dengan cara ini, perkembangan meningkatkan satu aspek dengan dasar peningkatan sebelunya sampai pencapaian tahap puncak.
Banyak ayat-ayat yang menyatakan perkembangan berkaitan pada segala aspek-aspeknya, baik secara eksplisit maupun implisit. Namun aspek fisik dan kognitif merupakan aspek yang secara eksplisit dinyatakan berhubungan  satu sama lainnya dalam berbagai ayat Alquran.
Dan jika teori-teori dalam psikologi modern hanya mencakup kehidupan duniawi yang sementara, Alquran memproyeksikan kehidupan manusia di atas kehidupan ini. Alquran mengkaji kehidupan saat ini sebagai dasar kehidupan lain yang lebih permanen dan kekal. Manusia akan mengalami transformasi kepada kehidupan yang lain pertumbuhan dan perkembangannya bersifat transedental dan lebih tinggi. Pertumbuhan dan perkembangan ini, bagaimanapun dapat berakhir dengan kenikmatan atau penyikasaa. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa mengapa berbagai ayat Alqiran yang menyatakan tahapan perkembangan dikaitkan langsung dengan kehidupan setelah mati. Misalnya ayat berikut menyatakan tahapan duniawi perkembangan manusia diikuti oleh ayat yang menunjukan kehidupan kemudian:
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ §NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ ¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sƒø:$# ÇÊÍÈ §NèO /ä3¯RÎ) y÷èt/ y7Ï9ºsŒ tbqçFÍhyJs9 ÇÊÎÈ ¢OèO ö/ä3¯RÎ) tPöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# šcqèWyèö7è? ÇÊÏÈ
Sesungguhnya Kami telah mencipatakan manusia itu dari saripati dari tanah (sulalatin min tin). Kemudian Kami jadikan saripati tanah itu menjadi suatu tetesan (nutfah) yang tersimpan di tempat yang aman dan kokoh. Kemudian tetesan itu Kami olah menjadi segumpal darah (alaqah), dan segumpal darah itu Kami olah menjadi segumpal daging (mudhgah). Lalu mudhgah itu Kami olah menjadi tulang belulang (idham). Kemudian idham itu Kami bungkus dengan daging (lahm). Kemudian Kami jadikan makhluk yang berbentuk lain dari sebelumnya. Maha Suci Allah pencipta yang paling baik. Kemudian sesudah itu kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dari kuburmu di hari kiamat. (QS Al-Mu’minun 23:12-16).
Dengan demikian jelaslah bahwa untuk mempelajari manusia secara komprehensif, aspek kehidupan setelah mati harus disertakan. Hal ini karena ketakutan akan kematian dan apa yang terjadi di dalamnyamerupakan bagian alamiah dari manusia dan mempengaruhi disposisi dan perkembangan manusia. Tanpa hal ini, pengetahuan kita tentang manusia akan terus tetap bersifat primitif dan parsial.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa periodesai perembangan dalam persefektif Ilam memiliki beberapa  prinsip dasar, diantaranya:
1.      Kehidupan manusia (pertumbuhan dan perkembangan) merupakan proses yang bertahap dan berangsur-angsur.
2.      Pertumbuhan dan perkembangan manusia memiliki pola tertenu.
3.      Perkembangan manusia adalah proses kumulatif dan simultan.
4.      Pertumbuhan dan perkembangan manusia: melampaui keberadaan fenomena dunia.
5.      Pertumbuhan dan perkembangan manusia : melewati periode kritis dan sensitif tertentu.
Dengan demikian, agar manusia tumbuh dan berkembang sesuai yang diharapkan maka manusia harus dibelajarkan dengan baik dan benar yang tentunya sesuai dengan keadaan psikologis dan tahap perkembangannya. Karena, pada hakikatnya manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah dan tidak tahu apa-apa.


DAFTAR RUJUKAN

                Al-Qur’an Al-Karim.
Desmita, Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011.
Mulyani sumantri, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.
Syamsu Yusuf & Nani M.Sugandhi, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011.
Sumadi Surya Brata, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rosda Karya.
Aliah B.Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Abu Ahmadi & Munawar Soleh, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005
Zulkifli L, Psikologi Perkembangan, Bandung : PT Remaja Rosda Karya,  2009.
Amrullah dan Hully, Perkembangan Peserta Didik, Mataram: Alam tara institute, 2011.  
H. Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010.
Muhibbin Syah, Psiokologi Belajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.



[1] Desmita, Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011. Hlm 20-26.
[2] Mulyani Sumantri, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009. Hlm 7
[3] Syamsu Yusuf & Nani M.Sugandhi, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011. Hlm 9-13.
[4]Aliah B.Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hlm 97-101.
[5] Sumadi Surya Brata, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rosda Karya. Hlm 56-67.
[6] Aliah B.Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hlm 105-121.

[7] Mulyani Sumantri, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009. Hlm 120.
[8] Muhibbin Syah, Psiokologi Belajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Hlm 13-21.
[9] H. Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010. hal.20-23.
[10] Amrullah dan Hully, Perkembangan Peserta Didik, Mataram: Alam tara institute, 2011.  hal.37-40
[11] Zulkifli L, Psikologi Perkembangan, Bandung : PT Remaja Rosda Karya,  2009. hal.18-21.
[12] Abu Ahmadi, dan Munawar Soleh, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005 hlm.71-77.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar