PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan
zaman yang diikuti oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga
mengakibatkan pergeseran nilai dan norma pada masyarakat terkadang membuat
seseorang lupa akan jati dirinya. Sebagai contoh, manusia sering melupakan
asal-muasalnya yakni darimana dia berasal dan bagaimana sebenarnya dia tumbuh
dan berkembang sehingga menjadi sosok manusia yang memiliki kematangan.
Sehingga banyak buku-buku maupun
refrensi lain yang disuguhkan oleh banyak ahli di bidang ini dengan tujuan agar
manusia secara umum tidak lupa diri dan bisa mengetahui siapa dan darimana
serta bagaimana sosok dirinya tumbuh dan berkembang sehingga sehingga menjadi
individu pada kondisi saat sekarang ini. Namun, para ahli psikologi perkembangan berbeda pendapat mengenai bagian mana dari perkembangan itu yang paling hakiki atau terpenting. Pendapat
tersebut hanya dapat dijelaskan sepenuhnya dengan menelaah terlebih dahulu
filsafat antropologi yang mendasarinya. Dengan kata lain menelaah jawaban atas
pertanyaan: “Apakah sesungguhnya manusia itu?”. Pandangan filsafat mengenai
manusia akan mewarnai pendapat seseorang mengenai bagian yang dianggap hakiki
dari perkembangan dan pada akhirnya menentukan
pengertian tentang perkembangan.
Hal ini
menyebabkan pesatnya penilaian perkembangan melalui
tes-tes proyeksi, yaitu kenyataan atau ekspresi perkembangan seseorang dipancing melalui gambar-gambar, baik
disuruh menggambar atau disuruh menafsirkan gambar-gambar maupun melalui
ekspresi tulisan dan karangan. Riwayat hidup seseorang dianalisis secara
mendalam sejak lahir, bahkan sebelum lahir untuk mendapatkan ciri perkembangannya. Dalam hal ini islam juga memberikan pandangan tentang dariman dan bagaimana manusia
tumbuh dan berkembang.
Maka dari itu, disini penulis
mencoba menuangkan dalam bentuk makalah yang berjudul “Periodesasi
Perkembangan Dalam Persepektif Islam” dengan
harapan semoga makalah ini dapat menambah keimanan dan keilmuan kita baik di
dunia maupun di akhirat kelak. Amin !
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan periodesasi perkembangan ?
2. Apa yang menjadi dasar pembagian periodesasi perkembangan ?
3. Bagaimanakan pandangan para ahli perkembangan tentang periodesasi
perkembangan ?
4. Bagaimanakan pandangan Islam tentang peroidesasi perkembangan ?
C.
Tujuan Pembahasan
1.
Menjelaskan
pengertian periodesasi perkembangan.
2.
Mendeskripsikan
dasar-dasar pembagian periodesasi perkembangan.
3.
Menguraiakan
pandangan para ahli perkembangan tentang periodesasi perkembangan.
4.
Menguraiakan
pandangan Islam tentang peroidesasi perkembangan.
D.
ISI
PERIODESASI PERKEMBANGAN DALAM PERSEPEKTIF ISLAM
A.
PEMBAHASAN
POINT RUMUSAN MASALAH
1.
Pengertian Periodesasi Perkembangan
Sebelum
membahas tentang apa saja pembahasan yang terdapat dari periodesasi
perkembangan, kita harus mengetahui apa pengertian dari periodesasi
perkembangan itu sendiri. Yang di maksud dengan Periodesasi yaitu
pembagian seluruh masa perkembangan seseorang ke dalam periode-periode tertentu.
Sedangkan perkembangan
adalah menunjukan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang menuju kedepan
dan tidak di ulang kembali. Dalam perkembangan manusia terjadi
peruban-perubahan yang sedikit banyak bersifa tetap dan tidak dapat diulangi. Dalam studi ilmu jiwa perkembangan
soal periodesasi ini. juga telah mengundang perbedaan pendapat di
kalangan para ahli. Perbedaan pendapat itu pada pokoknya bisa dikelompokkan
menjadi dua. Pertama, adalah mereka yang merasa keberatan, atau tegasnya tidak
setuju atas diadakannya periodesasi perkembangan. Dan yang kedua, adalah mereka
yang tidak berkeberatan atau setuju, walaupun dengan catatan tetentu.[1]
2. Dasar-dasar Periodesasi Perkembangan
Berdasarkan
hasil-hasil penelitian para ahli terlihat bahwa dasar yang digunakan
untuk mengadakan periodesasi perkembangan anak ternyata berbeda-beda satu sama
lain.Secara garis besarnya terdapat empat dasar pembagian fase-fase
perkembangan ini ,yaitu; (1) Fase perkembangan berdasarkan cirri-ciri biologis, (2)
konsep didaktis, (3) cirri-ciri psikologis ,dan (4) konsep tugas perkembangan.[2]
Berikut akan dikemukakan pendapat beberapa para ahli
tentang keempat dasar pembagian fase perkembangan tersebut .Kemudian ,sebagai
bahan perbandingan akan dikemukakan fase-fase perkembangan menurut konsep
islam.
PERIODESASI
PERKEMBANGAN BERDASARKAN CIRI-CIRI BIOLOGIS
Titik berat pembagian fase-fase pekembangan ini
didasarkan pada gejala-gejala perubahan fisik anak,atau didasarkan pada proses
biologis tertentu.Periodesasi perkembangan seperti ini diantaranya dikemukakan
oleh:[3]
Aristoteles
Ia membagi fase perkembangan manusia sejak lahir
sampai usia 21 tahun ke dalam tiga masa ,dimana setiap fase meliputi masa tujuh
tahun yaitu;
(1) Fase anak kecil atau masa bermain (0-7)
tahun,yang diakhiri dengan tanggal (pergantian) gigi.
(2) Fase
anak sekolah atau masa belajar (7-14) tahun, yang dimulai dengan tumbuhnya gigi
baru sampai timbulnya gejala berfungsinya kelenjar-kelenjar kelamin.
(3) Fase
remaja (pubertas) atau masa peralihan dari anak menjadi dewasa (14-21)
tahun,yang dimulai dari mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin sampai akan
memasuki masa dewasa.
Elizabet B.Hurlock
Elizabet membagi perkembngan individu berdasarkan
konsep biologis atas lima fase,yaitu;
(1) Fase prenatal (sebelum lahir),mulai masa konsepsi
sampai konsep kelahiran ,lebih kurang 280 hari.
(2) Fase
infancy (orok),mulai lahir sampai usia
14 hari
(3) Fase
babyhood (bayi) ,mulai usia 2 minggu sampai usia 2 tahun
(4) Fase
childhood (kanak-kanak) ,mulai usia 2 tahun sampai usia pubertas.
(5) Fase
Adolescence (remaja), mulai usia 11 dan 13 tahun sampai usia 21 tahun ,yang
dibagi atas tiga masa ,yaitu:
(a) Fase
pre adolescence mulai usia 11-13 tahun untuk wanita,dan usia-usia setahun
kemudian bagi pria.
(b) Fase
early adolescence mulai usia 13-14 tahun sampai 16-17 tahun
(c) Fase
late adolescence; masa-masa akhir dari perkembangn seseorang
atau hampir bersamaan dengan masa ketika seseorang tengah menempuh
perguruan tinggi.
PERIODESASI PERKEMBANGAN
BERDASARKAN KONSEP DIDAKTIF
Dasar
yang digunakan untuk menentukan
pembagian fase-fase perkembangan adalah
materi dan cara bagaimana mendidik anak pada masa-masa tertentu.Pembagian
seperti ini antara lain diberikan oleh Johan Amos Comenius,seorang ahli didik
di Moravia.Ia membagi fase-fase
perkembangn berdasarkan tingkat sekolah yang diduduki anak sesuai dengan
tingkat usia dan menurut bahasa yang dipelajarinya disekolah.Pembagian fase
perkembangan tersebut adalah:[4]
(1) 0-6
tahun =sekolah ibu,merupakan masa mengembangkan alat-alat indra dan memperoleh
pengetahuan dasar dibawah asuhan ibunya di lingkungan rumah tangga.
(2) 6-12
tahun=sekolah bahasa ibu,merupakan masa anak mengembangkan daya ingatannya
dibawah pendidikan sekolah rendah,Pada masa ini ,mulai diajarkan bahsa ibu(Vernacula).
(3) 12-18
tahun=sekolah bahasa latin,merupakan masa mengembangkan gaya pikiran dbwah
pendidikan sekolah menengah(gymnasium).Pada
masa ini mulai diajarkan bahasa latin sebagai bahasa asing.
(4) 18-24
tahun= sekolah tinggi dan pengembaraan, merupakan masa mengembangkan kemauannya
dan memilih suatu lapangan hidup yang berlangsung di bawah perguruan tinggi.
PERIODESASI PERKEMBANGAN BERDASARKAN CIRI-CIRI PSIKOLOGIS
Periodesasi
ini didasarkan atas cirri-ciri kejiwaan yang menonjol , yang menandai
masa dalam periode tersebut.Periodesasi ini dikemukakan oleh ahli, diantaranya:[5]
Oswald Kroch
Ciri-ciri psikologis yang digunakan
Oswald Kroch,yang dipandang terdapat pada anak-anak umunya adalah pengalaman
keguncangan jiwa yang dimanifestasikan
dalam bentuk sifat trotz atau sifat keras kepala. Atas dasar ini, ia
membagi fase perkembangan mnjadi 3, yaitu :
(1) Fase
anak awal: umur 0-3 tahun. Pada akhir fase ini terjadi trotz pertama yang di
tandai dengan anak serba membantah atau menentang orang lain. Hal ini disebabkan
mulai timbulnya kesadaran akan kemampuannya akan berkemauan sehingga ia ingin
menguji kemauannya itu.
(2) Fase
keserasian sekolah : umur 3-13 tahun. Pada akhir masa ini timbul sifat trotz
kedua, diman anak mulai serba membantah lagi, suka menentang kepada orang lain,
terutama pada orang tuanya. Gejala ini sebenarnyamerupakan gejala yang biassa ,
sebagai akibat kesadaran fisiknya, sifat berfikir yang dirasa lebih maju dari
pada orang lain, keyakinannya yang dianggapnya benar dan sebagainya tetapi yang
dirasakan sebagai keguncangan.
(3) Fase
kematangan;umur 13-21 tahun,yaitu mulai setelah berakhirnya gejala gejala trotz
kedu.Anak mulai menadari kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihannya ,yang
dihadapi dengan sikap yang sewajarnya.Ia mulai dapat menghargai pendapat orang
lain,dapat memberikan toleransi terhadap
keyakinan orang lain,karena menyadari bahwa orang lainpun mempunya hak yang sama
masa inilah yang merupakan masa bangkitnya atau terbentuknya kepribadian
menuju kemantapan.
PERIODESASI PERKEMBANGAN MENURUT KONSEP ISLAM
Memperhatikan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah Saw.yang
menjadi dasar utama pemikiran Islam,periodesasi perkembangan individu secara
garis besarnya dapat dibedakan atas tiga
fase,yaitu:[6]
(1)
Periode
pra-konsepsi,yaitu perkembangan manusia sebelum masa pembuahan sperma dan ovum
.Meskipun pada periode ini wujud manusi belum berbentuk ,tetapi perlu dikemukakan bahwa hal ini berkaitan
dengan bibit manusia ,yang akan
mempengaruhi kualitas generasi yang akan
dilahirkan kelak.
(2)
Periode
pra-natal ,yaitu periode perkembangan manusia yang dimulai
dari pembuahan sperma dan ovum sampai masa kelahiran.periode ini dibagi atas 4
fase,yaitu;
(a)
Fase nutfah(zigot),dimulai sejak
pembuahan smapai 40 hari dalam kandungan.
(b)
Fase alaqah(embrio),selama 40 hari.
(c)
Fase mudhgah(janin),selama 4 hari dan
(d)
Fase peniupan ruh ke dalam jasad janin
dalam kandungan setelah genap berusia 4
bulan.
(3)
Periode
kelahiran sampai meninggal dunia,yang
terdiri atas beberapa fase,yaitu:
(a)
Fase neo-natus,mulai dari kelahiran
sampai kira-kira minggu keempat.
(b)
Fase al-thilf(kanak-kanak),mulai dari
usia 1 bulan sampai usia sekitar 7 tahun.
(c)
Fase tamyiz,yaitu fase dimana anak mulai
mampu membedakan yang baik dan yang buruk,yang benar dan yang salah.Fase ini
dimulai sekitar usia 7 -12 atau 13
tahun.
(d)
Fase baligh,fase dimana anak telah
mencapai usia muda ,yang ditandai
dengan mimpi bagi laki-laki dan haid
bagi perempuan.
(e)
Fase kearifan dan kebajikan,yaitu dimana
seseorang telah memiliki tingkat kesadaran dan kecerdasan
emosional,moral,spiritual dan agama
secara mendalam.
(f)
Fase kematian,yaitu fase dimana nyawa
telah hilang dari jasad manusia.Hilangnya nyawa menunjukkan pisahnya ruh dan jasad manusia yang merupakan akhir dari
kehidupan dunia.Fase kematian ini diawali dengan adanya naza’ yaitu awal
pencabutan nyawa oleh malaikat izrail.
3.
Periodesasi, Fase-fase, Tahapan-tahapan dan Masa-masa
Perkembangan Menurut Beberapa Versi Buku.
FASE-FASE PERKEMBANGAN MENURUT VERSI MULYANI SUMANTRI
Setiap orang berkembang
dengan karakteristik tersendiri.Hampir sepanjang waktu perhatian kita tertuju
pada keunikan masing-masing.Sebagai manusia.setiap orang melalui jalan-jalan
yang umum.Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu tahun,belajar
pada usia dua tahun,tenggelam pada permainan fantasi pada kanak-kanak dan
belajar mandiri pada usia remaja.
Untuk memudahkn
pemahaman perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang
dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok
dan Yusen membaginya atas lima yaitu;[7]
(1) Fase pra natal
(saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan
masa kelahiran.
(2) Fase bayi
adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24
bulan.Masa ini adalah masa yang sangat bergantung kepada orang tua.Banyak
kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya;bahasa,koordinasi
sensori motor dan sosialisasi.
(3) Fase kanak-kanak awal
adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi 5 atau 6 tahun,kadang-kadang disebut masa pra
sekolah.Selama fase ini mereka belajar melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keterampilan yang berkaitan
dengan kesiapan untuk bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam
untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya.Memasuki kelas satu SD menandai
berakhirnya fase ini.
(4) Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah
fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun,sama
dengan masa usia sekeloh dasar.Anak-anak
menguasai keterampilan-keterampilan membaca,menulis dan menghitung.
(5) Fase remaja adalah
masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa
awal,yang dimulai kira-kira umur 10 tahun sampai 12 tahun dan berakhir kira-kiraumur 18-22 tahun.Remaja mengalami
perubahan-perubahan fisik yang sangat cepat,perubahan perbandingan ukuran
bagian badan ,berkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya payudara,tumbuhnya rambut
pada bagian tertentu dan perubahan
suara.Pada masa ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identitas
diri.Pemikirannya lebih logis,abstrak
dan idealis.
PERIODE
PERKEMBANGAN MENURUT VERSI
MUHIBBIN SYAH
perkembangan manusia berlangsung secara berurutan atau
berkesinambungan melalui periode atau masa:[8]
(1)
Periode
Sebelum Kelahiran
Periode
ini merupakan masa kehidupan individu dimulai dari masa konsepsi (pembuahan)
hingga kelahiran,sikitar 9 bulan dalam kandungan.Periode ini merupakan saat
pertumbuhan yang sangat luar biasa,dari satu sel tunggal (yang beratnya
kira-kira 1/20 juta ons) menjadi organism yang sempurna dengan kemampuan otak
dan tingkah lakunya.
(2)
Periode
Bayi
Periode
bayi merupakan masa perkembanganya yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan.Masa ini ditandai dengan
cirri-ciri sebagai berikut:
a. Masa
dasar pembentukan pola perilaku,sikap,ekspresi emosi.
b. Masa
pertumbuhan dan perubahan berjalan
cepat,baik fisik maupun psikologis..
c. Masa
kurangnya ketergantungan.
d. Masa
meningkatnya individualitas.
e. Masa
permualaan sosialisasai.
f. Masa
permulaan berkembangnya penggolongan peran seks,seperti terkait dengan pakaian
yang dipakainya.
g. Masa
yang menarik baik bentuk fisik maupun perilakunya.
h. Masa
permulan kreativitas.
i. Masa
berbahaya,baik fisik (seperti kecelakaan)
atau psikologis (karena perlakuan yang buruk).
(3)
Periode
Awal Anak
Periode
awal anak adalah periode perkembangan yang merentang dari akhir masa bayi
hingga usia 5 atau 6 tahun;periode ini kadang-kadang disebut masa
persekolahan.Selama masa ini,anak belajar untuk lebih menjadi mandiri dan
memperhatikan dirinya.Mereka mengembangkan kesiapan sekolah (seperti mengikuti
perintah,dan mengenal huruf) dan menghabiskan banyak waktunya untuk bermain
dengan teman sebayanya.
(4)
Periode
Pertengahan dan Akhir Anak
Periode
ini adalah masa perkembangan yang merentang
dari usia sekitar 6 hingga 10 atau 11 tahun.Anak masa ini sudah
menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca,menulis,dan matematik.Yang
terjadi tema sentral periode ini adalah prestasi (achievement )dan perkembangan
pengendalian diri (self-control)
(5)
Periode
Remaja
Periode
remaja adalah masa transisi antara masa anak dengan masa dewasa,terentang dari
usia sekitar 12/13 tahun sampai usia 19/20 tahun yang ditandai dengan perubahan
dalam aspk biologis, kognitif, dan
sosioemosional.Yang menjadi tugas kunci remaja adalah persiapan menghadapi masa
dewasa.
(6)
Periode
Dewasa
Periode ini
terdiri atas tiga masa yaitu awal,pertengahan,dan akhir dewasa dimulai dari usia
sekitar 20 tahun hingga 30/35 tahunan.Masa ini merupakan saatnya individu
membangun independensi (kemandirian) pribadi dan ekonomi,serta peningkatan
perkembangan karier.Masa pertengahan dewasa dimulai sekitar usia 35 hingga 45
tahun,dan berakhir pada usia 55 dan 66
tahun.Periode ini merupakan saat pningkatan minat untuk menanam nilai-nilai
kehidupan,dan meningkatkan perhatian terhadap tubuhnya sndiri.Semenatara akhir
dewasa adalah terentang dari usia 60 atau 70 tahun sampai mati.Periode ini
merupakan saat penyesuaian diri terhadap melemahnya kekuatan dan kesehatan
fisik,masa pensiun,dan berkurangnya penghasilan.
TAHAP PERKEMBANGAN MENURUT VERSI H. SYAMSU YUSUF
Mengenai
masalah tahapan perkembangan ini , para ahli
berbeda pendapat. Pendapat – pendapat itu secara garis besarnya dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu berdasarkan analisis biologis, didaktis, dan
psikologis.[9]
a.
Tahap
perkembangan berdasarkan Analisis Biologis
Sekelompok ahli menemukan pembabakan itu berdasarkan keadaan atau
proses pertumbuhan tertentu . Pendapat para ahli tersebut diantaranya adalah
sebagai berikut :
1.)
Aristoteles menggambarkan perkembangan individu ,sejak anak sampai dewasa itu
kedalam tiga tahapan. Setiap tahapan lama-lamanya tujuh tahun, yaitu :
· Tahap I :
dari 0,0 sampai 7,0 tahun (masa anak kecil atau masa bermain).
· Tahap II : dari 7,0
sampai 14,0 tahun (masa anak / masa sekolah rendah).
· Tahap III : dari 14,0
sampai 21,0 tahun (masa remaja /pubertas, masa peralihan dari usia anak menjadi
usia dewasa) .
Penahapan ini
didasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik (jasmani). Hal ini dapat
dijelaskan pada Tahap I dan Tahap II dibatasi oleh pergantian gigi, antaraTahap
II dan Tahap III ditandai dengan mulai berfungsinya organ –organ seksual.
2.)
Kretsmer mengemukakan bahhwa dari lahir hingga dewasa individu melewati
empat tahapan, yaitu:
· Tahap I : dari 0,0
sampai kira – kira 3,0 tahun ; Fullungs (pengisian) periode I ; pada periode
ini anak kelihatan pendek dan gemuk.
· Tahap II : dari
kira-kira 3,0 sampai kira-kira 7,0 tahun ; Setreckungs (rentangan) periode I ,
pada periode ini anak kelihatan langsing (meninggi / memanjang).
· Tahap III : dari kira
kira 7,0 sampai kira-kira 13,0 tahun ; Fullungs periode II ; pada periode ini
anak kelihatan pendek dan gemuk kembali.
· Tahap III : dari kira-kira
13,0 sampai kira-kira 20,0 tahun ; Setreckungs periode II;Pada periode ini anak
kembali kelihatan langsing.
3.)
Elizabeth
Hurlock mengemukakan penahapan perkenbangan
individu, yakni sebagai berikut;
·
Tahap I :Fase prenatal (sebelum lahir),
mulai masa konsepsi sampai mas kelahiran
yaitu sekitar 9 bulan atau sekitar 280 hari.
·
Tahap II :Infancy (orok), mulai lahirsampai usia 10atau
14 hari.
·
Tahap III ;Babyhood (bayi) Mulai 2 minggu
sampai usia 2 tahun.
·
Tahap IV ;Childhood (kanak-kanak), mulai 2
tahun sampai masa remaja (puber).
·
Tahap v :Adolesence/puberty, mulai usia 11
atau13 tahun sampai usia 21 tahun. a.)Pre Adolesence : pada umumnya wanita usia11atau 13 tahun sampai usia 21
tahun sedangkan prialebihlambat dari itu. b.)Early Adolesence :pada usia 16-17 tahun. c.)Late Adolesence :masa perkembangan terakhir smpai masa usia
kuliah di Perguruan Tinggi.
b.
Tahap
perkembangan berdasarkan Didaktis
Dasar didaktis atau instruksional yang dipergunakan oleh bebrapa
ahli ada beberapa kemungkinan : 1.) Apa yang harus diberikan kepada anak-anak
didik pada masa- masa tertentu. 2.) Bagaimana cara mengajar atau menyajikan
pengalaman belajar kepada anak didik
pada masa-masa tertentu?. 3.) Kedua hal tersebut dilakukan secara bersamaan.
Yang dapat digolongkan kedalam penahapan berdasarkan didaktis atau
instruksional antara lain pendapat dari Comenius dan pendapat Rosseau
1.
Comenius. Dipandangdari segi pendidikan, pendidikan lengkap bagi seseorang
itu berlangsung dalam empat jenjang, yaitu:
a.
Sekolah ibu
(scola materna), untuk anak-anak 0,0 sampai 6,0 tahun
b.
Sekolah bahasa
ibu (scola vernaculan) untuk anak-anak untuk usia 6,0 sampai 12,0 tahun,
c.
Sekolah Latin
(scola latina), untuk remaja usia 12,0 sampai 18,0tahun
d.
Akademi
(Aacademica),untuk pemuda pemudi usia 18,0 sampai 24,0 tahun . Pada setiap
sekolah tersebut harus diberikan bahan pengajaran (bahan pendidikan) yang
sesuai denganperkembangananak didik, dan harus dipergunakan metode penyampaian
yang sesuai dengan perkembangannya.
2.
Rosseau. Penahapan perkembangan menurut rosseau adalah sebagai berikut.
· Tahap I :
0,0 sampai 2,0 tahun , usia asuhan.
· Tahap II : 2,0 sampai
12,0 tahun , masa pendidikanjasmani dan latihan panca indera.
· Tahap III : 12,0 sampai 15,0 tahun, periode pendidikan akal.
· Tahap IV : 15,0 sampai
20,0 tahun , periode pendidikan watak dan pendidikan agama.
c.
Tahap
Perkembangan berdasarkan Psikologis
Para ahli yang menggunakan aspek
psikologis sebagai landasan dalam menganalisis tahap perkembangan , mencari
pengalaman-pengalaman psikologis mana yang khas bagi individu pada umumnya
dapat digunakan sebagai masa perpindahan dari fase yang satu kefase yang lain
dalam perkembangannya. Dalam hal ini para ahli berpendapat bahwa dalam
perkembangan, pada umumnya individu mengalami masa-masa kegoncangan.Apabila
perkembangan itu dapat dilukiskan sebagai proses evaluasi , maka pada masa
kegoncangan itu evolusi berubah menjadi revolusi. Kegoncangan
psikis itu dialami oleh hampir semua orang , karena itu, dapat digunakan
sebagai ancar-ancar perpindahan dari masa yang satu kemasa yang lain dalam
proses perkembangan. Selama masa perkembangan , pada umumnya individu mengalami
kegoncangan dua kali, yaitu (a.) pada kira-kira tahun ketiga atau keempat dan
(b.) pada permulaan masa pubertas.
Berdasarkandua
masa kegoncangan tersebut, perkembangan individu dapat digambarkan melewati
tiga periode atau masa, yaitu :
1.
Dari lahir
sampai kegoncangan pertama (tahun ketiga atau keempat yang biiasa disebut masa
kanak-kanak,
2.
Dari masa
kegoncangan pertama sampai pada masa kegoncangan kedua yang biasa disebut
masakeserasian bersekolah, dan
3.
Dari masa
kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja ang biasa disebut masa kematangan.
FASE- FASE PERKEMBANGAN MENURUT AMRULLAH
& HULLY
Fase-fase
perkembangan manusia dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut:[10]
a.
Periodesasi
yang berdasarkan Biologis
Yang dimaksud dengan periodesasi
berdasarkan biologis ialah para ahli kejiwaan mendasarkan pembahasannya pada
kondisi atau proses pertumbuhan psikologis anak . Hal tersebut dapat dimaklumi
karena pertumbuhan biologis ikut berpengaruh terhadap perkembangan kejiwaan
seorang anak yang termasuk dalam kelompok iniadalah :
1.)
Pendapat
Kretschmer
Dalam hal ini
kretschmer membagi perkembangan anak menjadi empat fase :
a.
Fullungs
Periode I : Umur 0;0 –
3;0 pada masa inidalam keadaan pendek, gemuk, bersikap terbuka mudah bergaul
dan mudah didekati,
b.
Strecungs
Periode I : Umur 3;0 -7;0
kondisi badan anak Nampak langsing (tidak begitu gemuk) biasanya sikap anak
tertutup sukar bergaul, juga sukar didekati,
c.
Fullungs
periode II : Umur 7;0
-13;0 tahun keadaan anak kembali gemuk, dan ,
d.
Strecungs
periode II : Umur 13;0- 20keadaan
fisik anak kembali langsing.
2.)
Aristoteles
Merumuskan perkembangan anak ada 3
fase :
a.)
Fase I : umur 1;0-7;0 disebut masa anak kecil,
kegiatan anak pada masa ini hanya bermain.
b.)
Fase II :umur7;0-14;0 masa anak-anak atau masa sekolah
dimanakegiatan anak mulai belajar disekolah dasar.
c.)
Fase III : umur 14;0-21;0 disebut masa remaja
atau masa pubertas, masa ini adalah masa peralihan (transisi) dari anak
menjadi orang dewasa.
Pendapat ini dapat dikategorikan pada periodesasi yang berdasarkan
pada biologis karena Aristoteles menunjukkan bahwa antara fase I dan fase II
itu ditandai adanya pelepasan gigi , serta batas antara fase II dengan fase III
ditandai dengan mulai bekerjanya atau
berfungsinya organ kelengkapan kelamin , contoh mulai aktif kelenjar kelamin.
3.)
Pendapat
Sigmund Freued
Psikologi ini membagi perkembangan
anak menjadi 6 fase :
1.
Fase oral :
0;0-1;0 fase masa ini, mulut merupakan sentral pokok keaktifan yang dinamis;
2.
Fase anal :
1;0-3;0 Dorongan dan tahanan berpusat pada alat pembuangan kotoran
3.
Fase falls :3;0-5;0
fase ini alat kelamin menjadi merupakan daerah organ yang paling perasan,
4.
Fase latent :
5;0-12/13;0,Cendrung untuk berada pada kondisi tertekan
5.
Fase pubertas :12/13;0-20. Fase ini dorongan kembali
menonjol.
6.
Fase ginetal :umur 20 keatas, seorang telah
sampai pada awal dewasa.
4.)
Pendapat Jesse
Fering Willams
Dalam hal ini Jesse Fering Willams membagi perkembangan anak yaitu
:
a.)
Masa nursery
kindergarten 0;0-6;0
b.)
Masa cepat
memperoleh kekuatan atau tenaga 6;0-10;0
c.)
Masa cepat
perkembangan tubuh 10;0-14;0
d.)
Masa perubahan
adolesan 14;0-19;0 masa perubahan pola dan kepentingan kemampuan anak dengan
cepat.
b.
Periodesasi
berdasarkan Didaktis
Yang termasuk tinjauan ini adalah dari segi keperluan / materi apa
kiranya yang tepat diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu, serta memikirkan tentang kemungkinan metode
yang paling efektif untuk diterapkan didalam mengajaratau mendidik anak pade
masa tertentu tersebut, Para ahli yang termasuk dalam kelompok ini adalah
antara lain :
1.
Johann Amos Comesnius
(Komensky ). Penulis buku “Didaktik magna” serta “Orbis pictus” ini membagi
perkembangan anak sevagai berikut : (a.) scole matema (sekolah ibu) usia
0;0-6;0 masa anak mengembangkan organ tubuh dan panca indera dibawah asuhan ibu
(keluarga); (b.) Scole vermacule (sekolah bahasa ibu) usia 6;0-12;0
mengembangkan pikiran, ingatan, dan perasaannya disekolah dengan mengembangkan
bahasa daerah (bahasa ibu); (c.) Scole latina (sekolah bahasa latin ), masa anak mengembangkan
potensinya terutma bagi intelektualnya dengan bahasa asing, pada usia 12;0-18;0
dan.(d.) academia(akademik) adalah media pendidikan yang tepat bagi anak usia
18;0-24;0.
2.
Jean Jacques
Rousseau, dengan karya terkenalnya “Emile eu Reducation” (1762). Buku tersebut
terdiri dari dua jilid (bagian) dan didalamnya termuat pembagian tahapan
perkembangan anak antara lain : (a) 0;0-2;0 tahun adalah masa asuhan (nursey),
(b) usia 2;0-12;0 tahun masa pentingnya pendidikan jasmani dan alat-alat indera
, (c) usia 12;0 – 15;0 tahun masa perkembangan pikiran dan masa terbatas dan,
(d) usia 15;0-20;0 tahun masa pentingnya pendidikan dan pembentukan watak,
kesusilaan, juga pembinaan mental agama.
3.
Maria
Montessori juga membaginya dengan beberapa bagian yaitu : (a) 1;0-7;0 masa
penerimaan dan pengaturan rangsangan dari dunia luar melalui alat indera. (b)
7;0-12;0 masa seabstrak dimana anak sudah mulai memperlihatkan masalah kesusilaan, mulai berfungsinya
perasaan etisnya yang bersumber dari kata hatinya. Dia mulai tahu akan
kebutuhan oranglain; (c) 12;0-18;0 masa masa untuk melatih anak (mahasiswa)
akan realitas kepentingan dunia harus mampu berpikir secara jernih,jauh dari
perbuatan tercela.
c.
Periode
Berdasarkan Psikologis
Periode berdasarkan psikologis periode perkembangan jiwa anak.
Adapun tokoh periode berdasarkan psikologis ini , yaitu :
1.
Charlotte
Buhler membagi perkembangan anak menjadi 5 fase, yaitu ; (a) fase I umur 0;0 - 1;0 perkembangan subjektif menuju
objektif, (b) Fase II umur 1;0 – 4;0 mulai membangun hubungan dengan
benda-benda disekitarnya atau mengenaldunia secara subjektif (c) fase III
04;0-08;0 masa memasukkan diri kedalam
masyarakat secara objektif, adanya hubungan diri dengan lingkungan social, dan
mulai menyadari adanya kerja, tugas, serta prestasi, (d) fase IV 08;0-13;0
munculnya minatnya kedunia objek sampai kepada puncaknya, ia mulai memisahkan
diri dari orang lain dan sekitarnya secara sadar ; (e) fase V 13;0-9;0 masa
penemuan diri dan kematangan, yakni sintesa sikap objektif dan subjektif.
2.
Pendapat lain
yaitu ;(a) 12;0 – 14;0 masa pural, (b) 14;0-15;0 masa prapubertas (awal
remaja); (c) 15;0-18-0 masa pubertas; (d) 18;0-21;0 masa adolescence.
Periode
perkembangan anak baik berdasarkan biologis, didaktis, dan psikologis tentu
memiliki kelebihan dan kelemahan masing- masing sehingga tidak ada periodesasi
perkembangan yang paling baik, sebab pembagian tersebut dilihat dari sudut
pandang yang berbeda-beda sehingga memberikan kesimpulan yang berbeda pula.
MASA-MASA PERKEMBANGAN MENURUT VERSI ZULKIFLI L.
Para
ahli psikologi membagi masa-masa
perkembangan itu menurut pendapat yang berbeda beda dengan mempergunakan dasar
dasar pemikiran yang berlainan:[11]
1.)
Pembagian
Aristoteles
Aristoteles (384-322 sebelum masehi ) adalah seorang dari tiga ahli
filsafat dan pendidik kenamaan bangsa yunani pada zamannya. Menurut Aristoteles
ada tiga masa perkembangan yaitu :
a.
Periode anak
kecil ( Kleuter), usia sampai tujuh tahun
b.
Periode anak
sekolah, usia 7 sampai 14 tahun
c.
Periode
pubertas (remaja) ,usia 14 sampai 21 tahun.
Peralihan antara masa pertama dengan masa kedua ditandai dengan
pergantian gigi. Peralihan antara masa kedua dengan masa ketiga ditandai dengan
tumbuhnya bulu bulu menjelang masa remaja.
2.)
Pembagian
Comenius
Johan Amos Comenius dilahirkandi Moravia tahun 1592, meninggal
padatahun 1671. Pembagian masa masa
perkembangan menurut Comenius itu sebagai berikut :
a.
Masa sekolah
ibu, sampai usia 6 tahun
b.
Masa sekolah
bahasa ibu, usia 6 sampai 12 tahun
c.
Masa sekolah
bahasalatin, usia 12 sampai 18 tahun.
Ternyata pembagian sekolah menurut Comenius itu sangat
mempengaruhi jenjang pendidikan
diseluruh dunia, termasukpendidikan diindonesia.
3.)
Pembagian Ch.
Buhler
Charlotte
buhler, seorang ahli psikologi , dalam bukunya Practische kinder psychologic,
1949, mengemukakan masa perkembangan anak dan pemuda sebagai berikut :
a.
Masa pertama ,
usia sampai 1 tahun, pada masa ini terdapat dua peristiwa yang penting , yaitu
belajar berjalan dan berbicara.
b.
Masa Kedua,
usia 2 sampai 4 tahun, Dunia luar dilihatnya dan dinilainya menurut keadaan dan
sifat batinnya. Semua binatang dan benda mati disamakan dengan dirinya . bila
ia berusia tiga tahun ia akan mengalamikrisis pertama (trotzalter I )
c.
Masa ketiga,
usia 5 sampai 8 tahun, keinginan bermain berkembang menjadi semangat bekerja ,
rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut sangat tinggi. Pandangan
terhadap dunia sekelilingnya ditinjau dan diterima secara objektif.
d.
Masa keempat,
usia 9 sampai sampai 13 tahun.
Keinginan
maju dan memahami kenyataan mencapai puncaknya . pertumbuhan jasmani sangat
subur pada usia 10-12 tahun . kejiwaannya tampak tenang , seakan akan ia
bersiap siap untuk menghadapi perubahan yang akan datang .
e.
Masa kelima,
usia 14sampai 19 tahun
Pada
awal masa pubertas anak kelihatan lebih subjektif. Kemampuan dan kesadaran
dirinya terus meningkat. Hal ini mempengaruhi sifat-sifat dan tingkah lakunya.
4.)
Pembagian
Kohnstamm
Prof.
Kohnstamm dalam bukunya pribadi dalam perkembangan (Persoonlikjkheid in
Wording) membagi bagi masa perkembangan dilihat dari sisi pendidikan dan tujuan
luhur umat manusia seperti pembagian dibawah ini :
a.
Masa Vital
(penyusu) , sampai usia setengah tahun.
b.
Masa anak kecil
(stetis), usia satu setengah sampai 7 tahun.
c.
Masa anak
sekolah (intelektual), usia 7 sampai 14 tahun.
d.
Masa remaja ,usia
14 sampai dengan 21 tahun.
e.
Masa dewasa
(matang), usia 21 tahun keatas.
5.)
Pembagian
Oswald Kroh
Oswald
Kroh mendasarkan pembagian pada masa perkembangan pada krisis krisis yang dialami dalam proses perkembangan. Oswal
tidak menggunakan istilah pubertas, ia menggunakan Trotz periode seperti
pembagian dibawah ini :
a.
Trotz periode
pertama
Anak
mengalami masa krisis yang pertama ketika ia berusia 3 tahun . Oswald
menyebutnya masa menentang.
b.
Trotz periode
kedua
Anak
mengalami krisis kedua ketika ia berusia 12-14 tahun. Oswald menyebutnya dengan
masa Keserasian.
c.
Trotz periode
ketiga
Lebih
tepat disebut masa kematangan daripada masa krisis. Anak mengalami masa ini
pada akhir masa remajanya.
6.)
Pembagian Jean
Piaget
Piaget
pernah melakukan penelitian mengenai Fase-fase perkembangan dikaitkan dengan
terjadinya perubahan umur yang mempengaruhi kemampuan belajar. Piaget membagi
perkembangan menjadi 4 fase sebagai berikut :
a.
Fase sensori
motorik
Aktivitas
kognitif didasarkan pada pengalaman langsung panca indera aktivitas belum
menggunakan bahasa. Pemahaman intelektual muncul diakhir fase ini .
7.)
Fase Pra
operasional
Anak
tidak lagi terikat pada lingkungan sensori. Kesanggupan menyimpan tanggapan
bertambah besar. Anak suka meniru orang lain dann mampu menerima hayalan dan suka
bercerita tentang hal-hal yang fantastic dan sebagaiannya.
8.)
Fase operasi
konkret
Pada
fase ini anak mulai berfikir logis. Bentuk akatifitas dapat ditentukan dengan
peraturan yang berlaku, anak masih berfikir harfiah sesuai dengan tugas tugas
yang diberikan kepadanya.
9.)
Fase Operasi
formal
Dalam
fase inianak telah mampu mengembangkan pola pola berfikir formal, telah mampu
berfikir logis, Rasional, dan bahkan abstrak.
PERIODESASI PERKEMBANGAN MENURUT VERSI ABU
AHMADI MUNAWAR SOLEH
Periodesasi perkembangan manusia dapat dilihat dari beberapa hal berikut:[12]
1.
Periodesasi
berdasarkan Biologis
Yang termasuk dalam kelompok ini :
a.)
Pendpat
Kretschmer
·
Fullungs
periode I, umur 0;0 sampai 3;0
tahun, pada masa ini dalam keaddaan pendek , gemuk, bersikap terbuka, mudah bergaul,
dan mudah didekati.
·
Streckungs
periode I, Umur 3;0 sampai 7;0
tahun, kondisi badan anak tampak langsing (tidak begitu gemuk).
·
Fullungs
periode II, umur 7;0 sampai 13;0 tahun, keadaan fisik anak kembali gemuk.
·
Streckungs
periode II, umur 13 tahun, keadaan fisik anak kembali langsing.
b.)
PendapatAristoteles
·
Fase I umur 0 sampai 7 tahun disebut masa anak kecil kegiatan anak
waktu ini hanya bermain.
·
Fase II umur 7
sampai 14 tahun disebut masa anak ataumasa sekolah dimana kegiatan anak mulai
belajar disekolah dasar.
·
Fase III umur
anak 14 sampai 21 tahun disebut masa remaja atau masa pubertas , masa ini
adalah masa pubertas peralihan dari anak
menjadi orang dewasa.
c.)
Sigmund Freud
·
Fase oral, umur
0 sampai 1 tahun, masa ini mulut merupakan sentral pokok keaktifan yang
dinamis.
·
Fase anal, umur
1 sampai 3 tahun, dorongan dan tahanan berpusat pada alat pembuangan kotoran.
·
Fase Falis,
umur 3 sampai 5 tahun, fase ini alat alat kelamin merupakan daerah organ paling
perasa.
·
Fase latent,
umur 5 sampai 12/13 tahun, inplus inplus cenderung untuk berada pada kondisi
tertekan.
·
Fase fubertas,
umur 12/13 sampai 20 tahun. fase ini inplus inplus (dorongan) kembali menonjol.
·
Fase Genital,
umur 20 keatas, seprang telah sampai pada awal dewasa.
d.)
Jesse Feiring
Willams
Ia membagi perkembangan anak dengan :
·
Masa nursery
dan kinder garten ,umur 0 sampai 6 tahun
·
Masa cepat
memperoleh kekuatan atau tenaga urur 6 sampai 10 tahun
·
Masa cepat
berkembangnya tubuh, umur 10 sampai 14 tahun
·
Masa adolesen
umur 14 sampai 19 tahun.
2.
Periodesasi
berdasarkan Didaktis
Yang dimaksud dari tinjauan ini adalah dari segi keperluan atau
materi apa kiranya yang tepat diberikan kepada anak didik pada masa tertentu
serta memikirkan tentang kemungkinan metode yang paling efektif untuk
diterapkan didalam mengajar atau
mendidik anak pada masa tertentu.
3.
Periodesasi
berdasarkan Psikologis
a.
Pendapat Kroh
·
Dari lahir
hingga Trotz periode 1 disebut masa anak anak awal (umur 3 sampai 4 tahun).
·
Dari trotz
periode I sampai Trotzs periode II disebut masa keserasian bersekolah (3/4
sampai 12/13 tahun).
·
Dari trotzs
periode II sampai akhir masa remaja disebut masa kematangan (12 /13 sampai 21 tahun).
b.
Pendapat
Charlotte Buhler
·
Fase I (0-1 )
perkembangan sikap subjektif menuju objektif
·
Fase II (1-4)
makin luasnya hubungan dengan benda benda sekitarnya
·
Fase III (4-8)
Masa memasukkan diri kedalam masyarakat secara objektif.
·
Fae IV (8-13)
Munculnya minat kedunia objek sampai pada puncaknya.
·
Fase V (13-9)
masa penemuan diri dan kematangan yakni synthesa sikap subjektif dan objektif.
B. ANALISIS
Umat islam mempercayai bahwa Allah telah
menciptakan dan menyempurnakan tubuh manusia. Sebagaimana yang tercantum
dalam al-Qur’an yang berbunyi:
$pkr'¯»t ß`»|¡RM}$# $tB x8¡xî y7În/tÎ/ ÉOÌx6ø9$# ÇÏÈ Ï%©!$# y7s)n=yz y71§q|¡sù y7s9yyèsù ÇÐÈ þÎû Ädr& ;ouqß¹ $¨B uä!$x© t7©.u ÇÑÈ
“Hai
manusia, Apa yang telah memperdaya kamu (berbuat durhaka)
terhadap Tuhan
yang maha pemurah, yeng telah menciptakan kamu
dan menyempurnakan kejadian kamu dan menjadikan (susunan tubuh) kamu seimbang. Dalam
bentuk apa saja yang dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” (QS Al-Infitar
{82}:6-8).
Allah, melalui hukum penciptaan-Nya, telah
menciptakan manusia dengan beberapa tahapan dan peroses perkembangan yang
menjadikan manusia bisa menjalani hidupnya sesuai dengan yang telah digariskan
oleh Allah atau sesuai dengan sunnatullah. Hal ini sesuai dengan
firman Allah SWT yang berbunyi:
*
ª!$# Ï%©!$# Nä3s)n=s{ `ÏiB 7#÷è|Ê ¢OèO @yèy_ .`ÏB Ï÷èt/ 7#÷è|Ê Zo§qè% ¢OèO @yèy_ .`ÏB Ï÷èt/ ;o§qè% $Zÿ÷è|Ê Zpt7øx©ur 4 ß,è=øs $tB âä!$t±o ( uqèdur ÞOÎ=yèø9$# ãÏs)ø9$# ÇÎÍÈ
“Allah, Dialah yang
menciptakan kamu dari keadaan lemah, Kemudian dia menjadikan (kamu) sesudah
keadaan lemah itu menjadi kuat, Kemudian dia menjadikan (kamu) sesudah Kuat itu
lemah (kembali) dan beruban. dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan dialah
yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa”(QS. Al-Ruum: 54).
Jika setiap ayat Al-quran yang membicarakan perkembangan manusia dan
tahap-tahapnya dibahas secara seksama, disintesis dan dianalisis, akan terlihat
bahwa Alquran menyatakan postulat bahwa perkembangan manusia secara alamiah
bersifat kumulatif. Dengan kata lain, setiap perkembangan baru yang dicapai
merupakan penambahan dari perkembangan sebelumnya. Dengan cara ini,
perkembangan meningkatkan satu aspek dengan dasar peningkatan sebelunya sampai
pencapaian tahap puncak.
Banyak ayat-ayat yang menyatakan perkembangan berkaitan pada segala
aspek-aspeknya, baik secara eksplisit maupun implisit. Namun aspek fisik dan
kognitif merupakan aspek yang secara eksplisit dinyatakan berhubungan satu sama lainnya dalam berbagai ayat
Alquran.
Dan jika
teori-teori dalam psikologi modern hanya mencakup kehidupan duniawi yang
sementara, Alquran memproyeksikan kehidupan manusia di atas kehidupan ini.
Alquran mengkaji kehidupan saat ini sebagai dasar kehidupan lain yang lebih
permanen dan kekal. Manusia akan mengalami transformasi kepada kehidupan yang
lain pertumbuhan dan perkembangannya bersifat transedental dan lebih tinggi.
Pertumbuhan dan perkembangan ini, bagaimanapun dapat berakhir dengan kenikmatan
atau penyikasaa. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa mengapa berbagai ayat
Alqiran yang menyatakan tahapan perkembangan dikaitkan langsung dengan
kehidupan setelah mati. Misalnya ayat berikut menyatakan tahapan duniawi
perkembangan manusia diikuti oleh ayat yang menunjukan kehidupan kemudian:
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ §NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ ¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sø:$# ÇÊÍÈ §NèO /ä3¯RÎ) y÷èt/ y7Ï9ºs tbqçFÍhyJs9 ÇÊÎÈ ¢OèO ö/ä3¯RÎ) tPöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# cqèWyèö7è? ÇÊÏÈ
“Sesungguhnya
Kami telah mencipatakan manusia itu dari saripati dari tanah (sulalatin min
tin). Kemudian Kami jadikan saripati tanah itu menjadi suatu tetesan (nutfah)
yang tersimpan di tempat yang aman dan kokoh. Kemudian tetesan itu Kami olah
menjadi segumpal darah (alaqah), dan segumpal darah itu Kami olah menjadi
segumpal daging (mudhgah). Lalu mudhgah itu Kami olah menjadi tulang belulang
(idham). Kemudian idham itu Kami bungkus dengan daging (lahm). Kemudian Kami
jadikan makhluk yang berbentuk lain dari sebelumnya. Maha Suci Allah pencipta
yang paling baik. Kemudian sesudah itu kamu sekalian benar-benar akan mati.
Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dari kuburmu di hari
kiamat”. (QS Al-Mu’minun 23:12-16).
Dengan demikian jelaslah bahwa untuk mempelajari manusia secara
komprehensif, aspek kehidupan setelah mati harus disertakan. Hal ini karena
ketakutan akan kematian dan apa yang terjadi di dalamnyamerupakan bagian
alamiah dari manusia dan mempengaruhi disposisi dan perkembangan manusia. Tanpa
hal ini, pengetahuan kita tentang manusia akan terus tetap bersifat primitif
dan parsial.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa periodesai perembangan dalam persefektif Ilam
memiliki beberapa prinsip dasar, diantaranya:
1.
Kehidupan manusia (pertumbuhan dan perkembangan)
merupakan proses yang bertahap dan berangsur-angsur.
2.
Pertumbuhan dan perkembangan manusia memiliki pola
tertenu.
3.
Perkembangan manusia adalah proses kumulatif dan
simultan.
4.
Pertumbuhan dan perkembangan manusia: melampaui
keberadaan fenomena dunia.
5.
Pertumbuhan dan perkembangan manusia : melewati
periode kritis dan sensitif tertentu.
Dengan demikian, agar manusia
tumbuh dan berkembang sesuai yang diharapkan maka manusia harus dibelajarkan
dengan baik dan benar yang tentunya sesuai dengan keadaan psikologis dan tahap
perkembangannya. Karena, pada hakikatnya manusia dilahirkan dalam keadaan
fitrah dan tidak tahu apa-apa.
DAFTAR RUJUKAN
Al-Qur’an Al-Karim.
Desmita, Perkembangan Peserta Didik,
Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011.
Mulyani sumantri, Perkembangan
Peserta Didik, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.
Syamsu Yusuf & Nani M.Sugandhi, Psikologi
Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011.
Sumadi Surya Brata, Psikologi
Perkembangan, Jakarta: PT Rosda Karya.
Aliah B.Purwakania Hasan, Psikologi
Perkembangan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Abu Ahmadi & Munawar
Soleh, Psikologi Perkembangan,
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005
Zulkifli L, Psikologi
Perkembangan, Bandung : PT Remaja
Rosda Karya, 2009.
Amrullah dan Hully, Perkembangan Peserta Didik, Mataram:
Alam tara institute, 2011.
H. Syamsu Yusuf,
Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010.
Muhibbin Syah, Psiokologi Belajar,
Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
[1] Desmita, Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011.
Hlm 20-26.
[2] Mulyani Sumantri, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009. Hlm
7
[3] Syamsu Yusuf & Nani M.Sugandhi, Psikologi Perkembangan Peserta Didik,
Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011. Hlm 9-13.
[4]Aliah B.Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islam, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada. Hlm 97-101.
[5] Sumadi Surya Brata, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rosda Karya. Hlm 56-67.
[6] Aliah B.Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islam, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada. Hlm 105-121.
[7] Mulyani Sumantri, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009. Hlm
120.
[8] Muhibbin Syah, Psiokologi Belajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Hlm 13-21.
[9] H.
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2010. hal.20-23.
[12] Abu
Ahmadi, dan Munawar Soleh, Psikologi
Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005 hlm.71-77.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar