KATA
PENGANTAR
ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$#
Puji dan syukur
kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami segala macam nikmat
diantaranya:nikmat iman,islam,kesehatan dan kesempatan sehingga makalah ini
bisa terlaksana tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam tak lupa pula kami panjatkan kepada keharibaan
junjungan alam Nabi besar kita Muhammmad SAW. karena berkat perjuangan beliau
kita dapat menghirup kebenarannya hingga saat ini.
Kami sadar bahwa makah ini
jauh dari kesempurnaan.Oleh karna itu,kami berharap kepada semua pihak untuk
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun agar pembuatan karya ilmiah
selanjutnya bisa menjadi lebih baik.Terima kasih.
Daftar Isi
Halaman judul......................................................................................................... i
Kata pengantar........................................................................................................ ii
Daftar isi.................................................................................................................. iii
BAB
I
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A.
Latar
belakang.................................................................................................. 1
B.
Rumusan
masalah............................................................................................. 2
C.
Tujuan
penulisan makalah................................................................................. 2
BAB
II
PEMBAHASAN..............................................................................................
A.
PENGERTIAN
KEPRIBADIAN
B.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAAN
C.
TIPE-TIPE
KEPRIBADIAN
D.
HUBUNGAN
KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAH LAKU
BAB III
A.
Penutup
............................................................................................................
B.
Kritik
dan Saran...............................................................................................
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dari
perkembangan individu yang berada dalam sekeliling maupun dalam lingkungan sekitar kita,masih banyak yang
belum kita ketahui bagaimana perkembangan individu dan tanpa kita sadari pula bahwa perkembangan individu tersebut
semakin berkembang, namun kita tidak mengetahui apa yang menjadi faktor-faktor
dari perkembangan tersebut. Maka dengan adanya makalah ini dapat sedikit kita
ketahui bahwa apa saja yang menjadi faktor perkembngan individu tersebut baik
menurut psikologi maupun secara umum.
B. Rumusan masalah
1. apa pengertian kepribadian?
2. Faktor apa yang memengaruhi
perkembangan individu itu sendiri?
3. Apa saja tipe-tipe kepribadian ?
4. Bagaimana hubungan kepribadian dengan tingkah laku?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi kepribadian
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya
3. Mengetahui apa yang menjadi tipe-tipe kepripribadian
4. Mengetahui hubungan kepribadian dengan tingkah laku
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kepribadian
1.
Pengertian
Secara Etimologi
Kepribadian adalah :
a.
Perwujudan
Lahiriah {bukan keadaan pribadi yang sebenarnya }
b.
Watak
atau drama yang diperankan dalam drama
c.
Sifat-sifat
khusus yang dimiliki oleh seseorang
d.
Warga
negara yang bebas
Dalam
pengertian bahasa latin klasik,personality { kepribadian } berarti wakil yang mewakili kelompok atau lembaga.
Istilah-istilah
lain yang dikenal dalam pengertian kepribadian adalah :
a.
Mentality
yaitu situasi mental yang dihubungkan dengan kegiatan mental atau intelektual.
b.
Personality
menurut Wibters Dictionary
·
The
totalitiy of personalitiyo’s characteristik
·
An
integretid group of constitution of trends behavior tendencies atc.
c.
Individualitiy
adalah sifat khas seseorang yang menyebabkan seseorang mempunyai sifat yang
berbeda dari orang lain.
d.
Identity
yaitu sifat kedirian sebagai suatu
kesatuan dari sifat-sifat mempertahankan
dirinya terhadap sesuatu dari luar.
2.
Pengertian
secara Psikologi
Berdasarkan
pengertian dari kata-kata tersebut,beberapa ahli mengemukakan definisi kepibadian sebagai berikut :
a.
Allport
Kepribadian
dapat dibatasi sebagai cara bereaksi yang khas dari seseorang individu terhadap
perangsang sosial dan kualitas
penyesuaian diri yang dilakukannya terhadap segi sosial dari lingkungannya.
b.
Mark
A.Way
Kepribadian
adalah sesuatu yang memungkinkan
seseorang berbuat efektif atau memungkinkan seseorang mempunyai pengaruh
terhadap orang lain atau disebut sebagai nilai perangsang sosial seseorang.
c.
Woodworth
Kepribadian adalah kualitas dari
seluruh tingkah laku seseorang.
d.
Morrison
Kepribadian
adalah keseluruhan dari apa yang dicapai seseorang individu
dengan jalan menampilkan hasil-hasil kultural dari evolusi sosial.
e.
Hartman
Kepribadian
adalah susunan yang terintegrasikan dari
ciri-ciri umum seseorang individu sebagaimana dinyatakan dalam corak khas yang
yang tegas yang diperlihatkannya kepada orang lain.
f.
C.H.Judd
Kepribadian
adalah hasil lengkap serta merupakan suatu keseluruhan dari proses perkembangan
yang telah dilalui individu.
Dari seluruh
definisi yang telah dikemukakan diatas,dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah
suatu totalitas pshikhophisis yang kompleks dari individu,sehingga nampak
didalam tingkah lakunya yang unik dengan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Kepribadian
adalah istilah untuk menyebutkan tingkah laku seseorang secara terintegrasikan
dan bukan hanya beberapa aspek saja dari keseluruhan itu.
2.
Kata
kepribadian menyatakan pengertian tertentu saja yang ada pada pikiran orang lain dan isi pikiran itu
ditentukan oleh nilai perangsang sosial
seseorang.
3.
Kepribadian
tidak menyatakan sesuatu yang bersifat statis,seperti bentuk badan atau ras tetapi menyertakan keseluruhan dan
kesatuan serta tingkah laku seseorang.
4.
Kepribadian
tidak berkembang secara pasif saja,setiap
orang mempergunakan kapasitasnya
secara aktif untuk menyesuaikan
diri kepada lingkungan sosial.
B.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kepribadian
Para ahli
berbeda pendapat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian
seseorang.Karena sudut pandang dan pendekatan mereka terhadap ekstensinya yang
berbeda.
1.
Aliran
Navitisme
Navitisme
adalah sebuah doktrin filosofi yang berpengaruh terhadap aliran pemikiran
psikologi.Aliran ini menitik beratkan pandangannya pada peranan sifst bawaan,keturunan dan kepekaan sebagai
penentu perkembangan pribadi manusia ditentukan oleh pembawaannya dari
lahir.Aliran ini memandang bahwa hereditas sebagai penentu tingkah laku.
Asumsi yang
mendasari aliran ini adalah bahwa pada diri anak dan orang dewasa banyak
kesamaan baik fisik maupun psikis.Setiap manusia memiliki gen yang menurunkan
sifst-sifat.Namun gen yang ditemukan bisa langsung dari orang tua tetapii sifat
juga ada ditemukan dari nenek moyang.Sehingga mungkin saja si anak memiliki
sifat atau kepribadian yang tidak ditemukan pada kedua orangtuanya.
Dalam keadaan
sehari-hari sering dilihat orang-orang yang hidup dengan bakatnya yang dibawa
sejak lahir, yang memang sulit sekali dihilangkan dengan pengaruh apapun juga.
2.
Aliran
Empirisme
Aliran ini
menitik beratkan pandangan pada peranan lingkungan sebagai penentu perkembangan
tingkah laku atau kepribadian seseorang dan psikologi lingkungan.
Asumsi
psikologi yang mendasari aliran ini adalah bahwa manusia lahir dalam keadaan
netral tidak memiliki pembawaan apapun.Ia bagaikan kertas putih.ini menekankan
arti pentingnya pengalaman,lingkungan dan pendidikan.lingkungan yang
mempengaruhi kepribadian atau tingkahlakuterdiri atas 5 aspek
yaitu:georrafis,historis,sosiologis,kultural,dan psikologis.Aliran empiris
dikenal sebagai aliran yang optimistik dan positivistik karena anggapannya
bahwa suatu tingkah laku atau kepribadian menjadi lebih baik apabila dirangsang
oleh usaha-usaha nyata.
Didalam
kehidupan sehari-hari juga dapat terlihat kebenaran teori
tersebut.Misalnya,anak yang waktu kecil belum bisa apa-apa,namun setelah
bersekolah anak dapat mengetahui apa yang diajarkan oleh guru.Anak dapat
membaca,menulis,menggambar,berhitung dan sebagainya.Yang semuanya merupakan
pengaruh dari luar.
3.
Aliran
Konvergensi
Aliran ini
merupakan gabungan antara aliran empirisme dengan aliran navitisme.Aliran ini
adalah interaksi antara faktor hereditas dan faktor lingkungan dalam proses
perkembangan kepribadian atau tingkahlaku seseorang.Dalam aliran ini hereditas
tidak akan berkembang secara wajar apabila tidak diberi rangsangan dari
luar.Sebaliknya ransangan lingkungan tidak akan membina perkembangan
kepribadian atau tingkah laku yang ideal tanpa didasari oleh faktor
hereditas.Para penganut aliran ini berkeyakinan bahwa faktor pembawaan atau
lingkungan memiliki andil yang sama besar dalam menentukan kepribadian
seseorang.
Dalam kehidupan
sehari-hari terlihat misalnya,seorang anak yang berbakat melukis dia akan
selalu menunjukkan bakatnya disetiap saat.Demikian juga anak yang berbakat
lainnya.Sekalipun misalnya mendapat rintangan dari luar.Sebaliknya jika anak
tersebut tidak berbakat tehnik,sekalipun diajarkan kepadanya pengetahuan
tentang tehnik sampai keperguruan tinggi,ia tidak akan tertarik dan tidak akan
mendalaminya sehingga hasil kerjanyapun tidk akan memuaskan.
Ketiga aliran
tersebut hanya berorientasi pada pola pikir antroposentrik artinya,perkembangan
kepribadian manusia seakan hanya dipengaruhi oleh faktor manusiawi saja.Padahal
dalam psikolog islam manusia memiliki seperangkat potensi,disposisi dan
karakter yang unik.Potensi itu paling tidak mencakup keimanan,keislaman,kepatuhan
dan sebagainya.Semua potensi yang ada bukan hanya diturunkan dari orang tua
melainkan dari Allah SWT juga.Proses pemberian potensi itu dilakukan melalui
struktur ruhani.Jadi secara potensial kondisi kejiwaan manusia tidak netral
seperti kertas kosong.
Paham atau
aliran tersebut sebenarnyatidak perlu dipertentangkan melainkan perlu
dikonvergensikan.Karena masing-masing memiliki kelebihandan kekurangan sendiri.
Kelebihan paham
dan aliran yang satu dapat menutupi kekurangan dari paham yang lain.Begitu juga
sebaliknya kekurangan paham yang satu dapat ditutupi oleh kelebihan paham yang
lain.
C.
Tipe-tipe
kepribadian
Secara garis besarnya pembagian tipe kepribadian manusia ditinjau
dari berbagai aspek antara lain:
1.
Aspek
biologis
Aspek biologis yang
mempengaruhi tipe kepribadian seseorang ini didasarkan atas konstitusi tubuh dan bentuk tubuh yang dimiliki
seseorang,tokoh-tokoh yang mengemukakan teorinya berdasarkan aspek biologis ini
antara lain:
a)
Hippocrates
dan Galenus
Mereka
berpendapat bahwa yang mempengaruhi tipe
kepribadian seseorang adalah jenis cairan tubuh yang paling dominan, yaitu
1.
Tipe
Choleris
Tipe ini
disebabkan sairan empedu kuning yang dominan dalam tubuhnya. Sifatnya, agak
emosi,mudah marah,mudah tersinggung.
2.
Tipe
Melancholis
Tipe ini
disebabkan cairan empedu hitam dominandalam tubuhnya . sifatnya agak
tertutup,mudah sedih,rendah diri,sering putus asa.
3.
Tipe
Plegmatis
Tipe
dipengaruhi oleh cairan lendir yang dominan. Sifat yang dimilikinya agak
statis: agak lamban,apatais, pasif, pemalas.
4.
Tipe
Sanguinis
Tipe ini
dipengaruhi oleh cairan merah yang dominan. Sifat yang dimulikinya agak
aktif,cekatan,periang,mudah bergaul.
b)
Kretchcmer
Dalam pembagian
tipe wataknya,i a mendasarkan pada
bentuk tubuh seseroang, yaitu:
1.
Tpe
Astenis atau liptosotne, yaitu tipe orang yang memiliki tubuh tuinggi, kurus,
dada sempit dan lengan kecil. Sifat-sifat yang dimiliki antara lain: sulit
bergaul, tidak banyak kawan dan egoistis.
2.
Tipe
psikis yaitu orang yang memiliki bentuk tubuh yang gemukk bulat. Sifat-sifat
yang dimilki antara lain: perlang, mudah bergaul, dan suka humor.
3.
Tipe
atletis yaitu orang yang memiliki bentuk tubuh atlit tingggi, kekar dan berotot
,sifat-sifat yang dimiliki antara lain: mudah menyesuaikan diri, berpendirian
teguh dan pemberani.
4.
Tipe
displastisis yaitu tipe manusia yang memiliki bentuk tubuh campuran. Sifat yang dimiliki tipe ini adalah sifat
yang mudah terombang-ambing oleh situasi sekeliling. Oleh karenaitu,
diistilahkan oleh Kretchmer tipe ini adalah tipe orang yang tak menyesuikan ciri kepribadian yang
mantap
c)
Sheldon
Membagi tipe
kepribadian berdasarkan dominasi lapisan
yang berada dalam tubuh seseorang. Berdasarkan aspek ini ia membagi tipe kepribadian menjadi:
1.
Tipe
Ektomorph yaitu tipe orang orang yang berbadan kurus tinggi, karena lapisan
badan bagian luar yang dominan, sifatnya antara lain: suka menyendiri,dan
kurang bergaul dengan masyarakat.
2.
Tipe
Mesomorph yaitu tipe orang yang berbadan sedang dikarenekan lapisan tengah yang
dominan. Sifat yang dimiliki tpe ini antara lain: giat bekerja dan mampu
mengatasi sifat agresif.
3.
Tipe
Endomorph yaitu tipe orang yang memiliki bentuk badan gemuk, bulat dan anggota
badan yang pendek karena lapidan dalam tubuhnya yang dominan. Sifat yang
dimiliki oleh tipe ini antara lain: kurang
cerdas, senang makan, suka dengan kemudahan yang tiak banyak membawa risiko
dalam kehidupan.
2.
Aspek
sosiologis
Pembagian ini
didasarkan kepada pandangan hidup dan
kualitas sosial seseorang. Yang mengemukakan teorinya berdasarkan aspek
sosiologis ini antara lain:
a.
Edward
Spranger
Ia berpendapat
bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh pandangan pandangan hidup mana yang
dipilihnya. Berdasarkan hal itu,ia membagi tipe kepribadian menjadi:
1.
Tipe
teoritis, orang yang perhatiannya selalu diarahkan kepada masalah teori dan
nilai-nilai: ingin tahu,meneliti dan mengemukakan pendapat,.
2.
Tipe
Ekonomis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju kepada manfaat segala sesuatu
berdasarkan faedah yang dapat mendatangkan untung rugi.
3.
Tipe
Esthetis yaitu orang yang perhatiannya tertuju kepada masalah-masalah
keindahan.
4.
Tipe
sosial yaitu orang yang perhatiannya tertuju ke arh kepentingan-kemasyarakatan
dan pergaulan.
5.
Tipe
Politis yaitu orang yang perhatianya tertuju kepada kepentingan dan kepentingan
organisasi.
6.
Tipe
Religius yaitu tipe orang yang taat kepada ajaran agama, senang dengan
masalah-masalah ke-Tuhanan dan keyakinan agama.
b.
Muray
Membagi
kepribadian menjadi:
1.
Tipe
teoritis yaitu orang yang menyenangi ilmu pengetahuan berpikir logis dan
rasional.
2.
Tipe
Humanis yaitu tipe orang yang memiliki sifat kemanusiaan yang mendalam.
3.
Tipe
sensasionis yaitu tipe orang yang suka sensasi dan berkenalan.
4.
Tipe
Praktis, yaitu tipe orang yang giat
bekerja dan mengadakan praktik.
c.
Fritz
Kunkel
Membagi tipe
kepribadian menjadi:
1.
Tipe
Sachelichkeit, yaitu tipe orang yang banyak menarauh terhadap masyarakat.
2.
Tipe
Ichhaftigreit yaitu tipe orang yang
lebih banyak menaruh perhatian terhadap kepentingan diri sendiri.
Menurut
F. Kunkel antara Sachlichkeit dan Ichhaftifkeit berbanding terbalik .
jika seseorang memiliki Sachlichkeit yang besar,maka Ichhftigkeinya menjadi
kecil dan sebaliknya.
3.
Aspek
Psikologi
a.
Dalam
pembagian tipe kepribadian berdasarkan psikologis Prof. Heyman mengemukakan
bahwa dalam diri manusia terdapat tiga unsur:
1.
Emosionalisme
yaitu unsur yang memiliki sifat yang didominasi
oleh emosi yang positif,sifat yang umumnya ialah: kurang respek terhadap
orang lain,perkataan berapi-api, tegas, ingin menguasai, bercita-cita yang dinamis,pemurung suka
berlebih-lebihan.
2.
Aktivitas,
yaitu sifat yang dikuasai oleh aktivitas gerakan,sifat umum yang tampak ialah:
lincah, praktis, berpandangan luas,ulet, priang, dan selalu melindungi
kepentinagan orang lemah.
3.
Fungsi
Sekunder (proses pengiring)yaitu sifat yang didominasi oleh kerntanan perasaan,
sifat umum yang tampak ialah; watak tertutup, hemat,tanang dan dapat dipercaya.
Selanjutnya,
dalam pembagian tipe kepribadian Heyman menggunakan rumus dengan simbol huruf
A(aktivitas) E (emosionalitas) dan S (proses pengiring). Jika terdapat tanda
positif berarti fungsi tersebut dominan dan tanda negatif menunjukkan tidak
adanya dominasi fungsi dimaksud. Tipe yang digunakan adalah:
1.
Tipe
Gepassioner atau berpassi ( + A ,+ E, + S ). Sifat serba istimewa, disegani
dan berbakat menjadi pemimpin.
2.
Tipe
Sentimentil ( + E,- A, + S). Sifatnya
bnayak cita-cita tetapi tidak kemaun melakukannya,
3.
Tipe
Choleris (+ E, + A,- S). Sifatnya banyak usaha tetapi tidak dapat menyimpan.
4.
Tipe
Nerveous ( + E, -A,-S). Sifatnya gugup,pemalas dan singkat pemikiran
5.
Tipe
Plegmatis (- E, + A,- + S). Sifatnya kurang belas kasihan antar sesama.
6.
Tipe
Apatis (-E,+ A + S). Sifatnya, acuh tak acuh terhadap semua masalah
7.
Tipe
Sanguinis (- E, + A,- S). Sifatnya suka berbuat tetapi tanpa rencana dan tanpa
berpikir panjang.
8.
Tipe
Amorph (-E, -A, -S) sifatnya tidak mau tahu terhadap semua masalah.
b.
Selanjutnya
Carl gustav yang membagi manusia menjadi
dua pokok:
1.
Tipe
Extrovert yaitu orang yang terbuka dan
banyak berhubungan dengan kehidupan
nyata.
2.
Tipe
Introvet, yaitu orang yang tertutup dan cendrung kepada berpikir dan merenung.
Dari pembagian ini kemudian yang
memperluas pembagian tersebut menjadi masing-masing 4 tipe berdasarkan 4 fungsi
pokok yang mempengaruhi kehidupan mental seseorang berpikir,perasaan,
pengindraan dan institusi.
Dengan demikian
setiap tipe extrovert maupun tipe introvert masing-masing memiliki tipe
perasaan,pikiran,pengindraan dan institusi, sehingga tipe kepribasian manusia
terbagi atas:
1.
Tipe
pemikiran terbuka
2.
Tipe
perasaan terbuka
3.
Tipe
pengindaran terbuka
4.
Tipe
institusi terbuka
5.
Tipe
pemikiran tertutup
6.
Perasaan
tertutup
7.
Tipe
pengindraan tertutup
8.
Tipe
institusi tertutup
Masih
banyak lagi pembagian tipe kepribadian yang dikemukakan oleh para imu jiwa
berdasarkan sudut pandangnya masing-masing,namun sebagai bahan perbandingan dan
penerus titik temu ke dalam bidang pembahsan imu jiwa cukuplah kiranya apa yang
telah dikutip di atas.
D.
Hubungan
Kepribadian Dengan Tingkah Laku Keagamaan
1.
Struktur
Kepribadian
a.
Sigmund
Freud
Merumuskan
sistem kepribadian menjadi tiga sistem
1.
Id (
Das Es)
Sebagai suatu
sistem id mempunyai fungsi menunaikan prinsip kehhidupan asli manusia berupa penyluran
doronagan naluriah. Dengan kata lain Id mengemban prinsip kesenangan, yang
tujuannya untuk membebaskan manusia dari ketegangan dorongan naluri dasar :
makan,minum,seks dan sebagainya.
2.
Ego
(das es)
Merupakan
sistem yang berfungsi menyalurkan dorongan id ke-keadaan semula. Segala bentuk
dorongan naluri dasar yang berasal dari id hanya dapat di realisasikan dalam
bentuk nyata melalui bantuan ego. Ego juga mengandung prinsip kesadaran.
3.
Super
Ego (Das uber ich)
Tujuan super
ego adalah membawa individu kearah kesempurnaan sesuai dengan pertimbangan
keadilan dan moral. Ia merupakan kode modal seseorang dan berpungsi sebagai
pengawas tindakan yang di lakukan oleh ego. Jika tindakan itu sesuai dengan
pertimbangan moral dan keadilan, maka ego mendapatkan ganjaran berupa rasa puas
atau senang. Sebaliknya jika bertentangan, maka ego menerima hukuman berupa
rasa gelisah dan cemas. Super ego mempunyai dua anak sistem, yaitu ego ideal
dan hati nurani
b.
Sukamto
M.M
Menurutnya
kepribadian terdiri dari empat sistem atau aspek yaitu
1.
Qold
(angan – angan kehatian )
Adalah hati
yang menurut istilah kata artinya sesuatu yang berbolak balik atau sesuatu yang
lebih, berasal dari kata Qalaba yang artinya membolak balikkan. Qold bisa di
aytikan hati sebagai daging sekepal( biologis), dan bisa juga berarti kehatian
( Nafsiologis). Ada sebuah hdis Nabi riwayat Bukhari muslim yang artinya “
ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekepal daging. Kalau daging itu baik,
baiklah seluruh tubuh. Kalau daging itu
rusak, rusaklah seluruh tubuh. Itulah Qold”. Secara nafsiologis Qold disini
dapat di artikan sebagai radar kehidupan. Qold adalah reservoir energi nafsiah
yang menggerakkan ego dan fuat. Diliatdari beberapa segi ada kecendrungan bahwa
teori Freud tentang id miirip dengan karakter hati yang tidak berisi iman,
yaitu Qold yang selalu menuntut kepuasan dan menganut prinsip kesenangan. Ia
menghendakai agar segala sesuatu segera dii penuhinya atau di laksanakan. Kalau
satu segi sudah terpenuhi, ia menuntut lagi yang lain, dan begitu seterusnya.ia menjadi anak manja dari
kepribadian
2.
Fuad
( perasaan/ hati nurani/
Adalah perasaan
yang terdalam dari hati yang sering di sebut denan hati nurani dan berpungsi
sebagai penyimpan daya ingatan. Ia sangat sensitif terhadap gerak atau dorongan
hati, dan merasakan akibatnya. Kalau hati kufur,fuadpun kufur dan menderita,
kalau hati tersentuh oleh siksan batin, fuad terasa terasa terbakar. Kalau hati
tenang, fuadpun tentram dan senang. Kelebihan fuad dibandingkan dengan hati
ialah, bahwa fuad`dalam kondisi yang bagaimanapun tidak akan bisa dusta. Ia
tidak bisa menghianati kesaksian terhadap apa yang di pantulkan oleh hati dan
apa yang di perbuat oleh ego. Berbagai rasa yang di alami oleh fuad ditutur
oleh Al Quran sebagai berikut :
a.
Fuad
bisa tergoncang gelisah ( QS Al QASHASH : 10)
Dan fuad ibu
musa menjadi bingung (kosong). Hampir saja ia membukakan rahasia (musa). Jika
aku tidak meneguhkan hatinya, sehingga ia menjadi orang yang beriman.
b.
Dengan
di wahyukannya Al Quran kepada Nabi, fuad Nabi menjadi teguh.(QS AL FURQON :
32)
Dan orang-
orang kafir bertanya :’’ mengapa al Quran tidak di turunkan kepadanya dengan
sekaligus ? “ demikian lah, karena dengannya hendak meneguhkan fuadmu, dan aku
bacakan itu dengan tertib ( sebaik-baik).
c.
Fuad
tidak bisa berdusta (QS. AN-NAJM :11)
Fuad tidak
berdusta tentang apa yang dilihatnya.
3.
Ego
Aspek ini timbul
kara kebutuhan organisme untuk berhubungan sacara baik dengan dunia kenyataan.
Ego adalah derivat dari Qald dan bukan untuk merintanginya. Kalau Qald hanya mengenal dunia sesuatu yang
subyektif dan objek (dunia realitas).
Didalam realitasnya ego berpegang pada prinsip kenyataan. Tujuan prinsip
kenyataan ini adalah mencari objek yang tepat untuk mereduksikan ketegangannya
yang timbul dalam organisme. Untuk mengutahui , apakah rencana itu berhasil
atau tidak.
4.
Tingkah
laku
Tingkah laku di
tentukan oleh keseluruhan pengalaman
yang di sadari oleh pribadi .kesadara merupakan
sebab dari tingkah laku.artinya, bahwa apa yang di pikir dan di rasakan
oleh individu itu menetukan apa yang
akan di kerjakan. Adanya nilai yang dominan mewarnai seluruh kepribadian
seseorang dan ikut serta menetukan tingkah
lakunya.masalah normal dan abnormal tentang tingkah laku, dalam
nafsiologi ditentukan ole nilai dan moral yang sifatnya universal. Orang yang
di sebut normal adalah orang yang seoptimal mungkin melaksanakan iman dan amal
saleh di segala tempat. Kebalikan dari ketentuan itu adalah abnormal, yaitu sifat-sifat zalim,fasik,
syirik, kufur, nifak, dan sejenisitu.
2.
Dinamika
kepribadian
Selain tipe dan
struktur , kepribadian juga memiliki dinamika yang unsur nya secara aktif ikut
mempengaruhi aktivitas sesorang. Unsur-unsur tersebut adalah :
a.
Energi
rohaniyah yang berfungsi sebagai
pengatur aktivitas rohaniyah seperti berfikir, mengingat, mengamati, dan
sebagainya.
b.
Naliri
yang berpungsi sebagai pengatur kebutuhan primer seperti makana, minum dan
seks. Ssumber naluri adalah kebutuhan jasmani ah dan gerak hati. Berbeda dengan
energi rohaniah, maka naluri mempunyai sumber (pendorong), maksud dan tujuan.
c.
Ego
yang berpungsi untuk meredakan ketegangan dalam diri dengan cara melakukan
aktivitas penyeseuaian dorongan
–dorongan yang ada dengan kenyataan obyektif ( realitas ). Ego memiliki
kesadaran untuk menyelaraskan dorongan yang baik dan buruk hingga tidak terjadi kegelisahan atau
ketegangan batin.
d.
Super
ego yang berfungsi sebagai pemberi
ganjaran batin baik berupa penghargaan ( rasa puas, senang, berhasil) maupun
berupa hukuman ( rasa bersalah,berdosa, menyesal) penghargaan bati di perankan
oleh ego-ideal, sedangkan hukuman batin dilakukan ole hati nurani .
Dalam kaitannya dengan tingkah laku keagamaan, maka dalam
kepribadian manusia sebenarnya telah di atur semacam sistem kerja untuk
batinnya. dalam konteks ini, Erich fromm juga menilai bahwa kepribadian terdiri
dari watak dan karakter. Watak termasuk unsur yang tetap (tidak berubah)
sedangkan karakter terbentuk dari pengaruh luar . karaktter terbentuk dari
asimilasi dan sosialisasi . asaimilasi menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan, sedangkan
sosialisasi menyangkut hubungan antara manusia. Kedua unsur inilah yang
membentuk karakter.
Mengacu kepada pendapat Erich Fromm ini, terlihat bahwa hubungan
kepribadian dengan nilai-nilai moral keagamaan . mereka yang hidup di
lingkungan keluarga yang taat dan selalu berhubungan dengan benda-benda
keagamaan serta dengan orang -orang yang taat beragama, bagaimanapun juga akan
memberi pengaruh dalam pembentukan karakternyan.sebaliknya mereka yang asing
dengan lingkungan yang seperti itu tentu akan sulit untuk mengenal nilai-nilai
keagamaan. Baik melalui benda-benda keagamaan seperti rumah-rumah abadah,
perangkat ibadah dan sebagainya, ataupun tindakan keagamaan seperti upacara
keagamaan dan lain sebagainya.
Dalam konteks ini, terlihat bagaimana pentingnya pendidikan agama
yang di berikan kepada anak yang di berikan diusia dini dalam upaya mengisi
nilai-nilai agama agar karakternya
terbentuk oleh pegaruh nilai-nilai tersebut. Nilai-nilai agama ini akan
memperkuat ego ideal yang sekaligus akan berpungsi sebagai pemberi ganjaran
batin. Jika kondisi Ego-ideal berperan secara dominan dalam diri seseorang,
maka Ego akan senantiasa terpelihara dari pengaruh dorongan naluri yang
menyalahi norma dan nilai agama.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Kepribadian adalah suatu totalitas psikhophisis yang kompleks dari
individu, sehingga nampak di lampak tingkah lakunya yang unik. Kepribadian
terbentuk karena faktor bawaan dan lingkungan , kepribadian mempunyai tipe-tipe
yang ditinjau dari berbagai aspek, yaitu aspek biologi, aspek sosiologi dan
aspek psikologis. Kepribadian individu sangat berhubungan dengan tingkah
lakunya, hal ini di sebabkan oleh adanya struktur kepribadian dan dinamika
kepribadian yang di miliki oleh individu tersebut.
Kritik dan saran
Penulis menyadari makalah ini
mungkin masih jauh dengan kata sempurna. Akan tetapi bukan berarti makalah ini
tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam hati semoga makalah ini dapat
memberikan sumbangsi pada suatu saat terhadap makalah tema yang sama. Dan dapat
menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Daftar pustaka
Chaplin, j.p. kamus lengkap
psikologis, tej.kartini karton ,jakarta : Rajawali, 1989.
Jalaluudin,Psikologi Agama, Jakarta
:PT.Raja Gravindo Persada , 1996.
Kunkel, fritz dan Rutha Kunkel,
pendidikan pribadi, Terj. Hasan Amin , Jakarta : Balai Pustaka, 1964.
Suryabrata, Sumadi, Psikologi
Pendidikan, Jakarta : Rajawali,1989.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar