Paket
4
Dunia
Hewan Invertebrata dan Vertebrata
Pendahuluan
Tubuh Animalia tersusun atas banyak sel yang
terspesialisasi membentuk jaringan, sel eukariotik, cara makan bersifat
heterotrof, makanan ditelan ke dalam tubuhnya. Filum yang termasuk kingdom
animalia adalah: porifera, coelenterata, platyhelminthes, nemathelminthes,
mollusca, annelida, arthropoda, echinodermata, dan arthropoda.
Porifera. Tubuh Porifera masih diorganisasi pada tingkat seluler,
artinya tersusun atas sel-sel yang cenderung bekegiatan secara mandiri, masih
belum ada koordinasi antar sel satu dengan sel lainnya. Kata Porifera berasal
dari kata latin ”pori” = lubang, ”faro” = mengandung. Kata tersebut menunjukkan
kekhususan hewan yang bersangkutan, yaitu memiliki lubang-lubang kecil sehingga
disebut ”hewan berpori-pori”. Bila dibandingkan dengan susunan tubuh Protozoa,
susunan tubuh Porifera lebih kompleks, sebab tubuhnya tidak lagi terdiri dari
atas satu sel melainkan banyak sel. Oleh karena itu beberapa ahli memasukkan
Porifera dalam kelompok Metazoa, walaupun dalam tingkat rendah, tapi karena
belum membentuk jaringan, para ahli mengelompokkan ke dalam parazoa, Contohnya : Spongia officinalis (hewan
spons)
Coelenterata.
Coelenterata berasal dari kata Yunani yaitu : ”koilos” = rongga, ”enteron”
usus, sering disebut hewan berongga. Coelenterata merupakan hewan yang tidak
mempunyai usus yang sesungguhnya (coelom), pemberian nama dengan istilah ”hewan
berongga” belumlah tepat. Coelenterata
hanya mempunyai sebuah rongga sentral dalam tubuh (Coelenteron). Dalam
kenyataan Coelenteron tersebut
merupakan alat yang berfungsi ganda yaitu sebagai alat pencernaan dan sebagai
alat pengedar sari-sari makanan ke seluruh tubuh. Coelenterata mempunyai
3 kelas yaitu: 1). Hydrozoa, Contohnya:
Hydra sp, 2) Scyphozoa. Contohnya : Aurelia aurita
(ubur-ubur) dan 3). Anthozoa. Contohnya : Gorgonia
sp (kipas laut).
Platyhelminthes.
Platyhelminthes berasal dari kata Yunani yaitu : ”platy” = pipih, ”helminthes’=
cacing. Bila dibandingkan dengan Coelenterata, kedudukan Platyhelminthes
setingkat lebih maju. Hal ini karena tubuh cacing ini bilateral simetris, arah
tubuh jelas yaitu anterior (depan) dan posterior (belakang), triploblastik (3
lapisan tubuh), hermaprodit, tubuh belum mempunyai coelom yang sebenarnya.
Platyhelminthes terdiri dari 2 kelas 1). Cestoda yaitu cacing pita,
contohnya : Raillietina sp (cacing pita pada ayam), Taenia saginata
(cacing pita pada sapi), 2). Trematoda yaitu cacing bentuk daun, contohnya : Fasciola hepateca (cacing
hati)
Nemathelminthes.
Tubuh panjang dengan permukaan tubuh halus dan mengkilat. Hidup di air tawar,
air asin, pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Tidak beruas-ruas, triploblastik,
bilateral simetris, badan berbentuk silinder panjang, tidak bersilia, seks
terpisah (dioceous). Contohnya : Ascaris lumbricoides (cacing gelang
pada manusia).
Annelida.
Berasal dari bahasa latin ”annulus” = cincin. Mempunyai coelom yang sebenarnya,
tubuh terbagi atas ruas-ruas, tubuh dilapisi oleh kutikula, mempunyai sekat
tubuh yang disebut septum. Contohnya : Lumbricus terestris (cacing
tanah).
Mollusca. Tubuh bilateral simetris, tidak beruas-ruas dan mempunyai
cangkok dari CaCO3. tubuh kerang, kepah, dan siput biasanya tersimpan di dalam
cangkok sehingga tidak tampak dari luar. Bila keadaan aman tubuh dijulurkan
keluar dan tampak pertama kali adalah kakinya. Antara tubuh dan cangkok ada
selaput disebut mantel. Contohnya ; Trochus niloticus, Achatina fulica,
dll
Arthropoda.
Jumlah arthropoda lebih banyak
daripada semua species dari phylum yang lain, tubuh mempunyai appendage,
bilateral simetris, tubuh dibungkus oleh kitin. Contohnya : Scylla serrata
(kepiting), Cambarus sp (udang), Periplaneta americana (kecoak).
Echinodermata.
Echinodermata berasal dari kata Yunani.”Echinos”=duri dan ”derma”=kulit. Hewan
ini meliputi : 1) Bintang laut (Kelas Asteroidea), contohnya : Asterias
sp, 2) Bintang ular (Kelas Ophiuroidea), contohnya : Ophiothrix sp,
3) Landak laut (Kelas Echinoidea), contohnya : Arbacia sp 4) Lili
laut (kelas Crinoidea), contohnya:Crinoidea (lili laut) dan 5). Tripang laut (Kelas Holothuroidea), contohnya : Cucumaria
sp.
Hewan chordata (”chorda” = batang) artinya hewan
yang telah mempunyai tulang belakang tapi masih lentur. Disebut vertebrata
(”vertebrae”=ruas-ruas tulang belakang) karena hewan ini mempunyai tulang
belakang di samping itu hewan vertebrata
mempunyai sistem organ yang lebih
sempurna dibandingkan dengan invertebrata. Dengan pemberian penjelasan
dan disertai dengan gambar preparat akan mempermudah mahasiswa untuk lebih
mengenal, mengerti dan mengkategorikan vertebrata berdasarkan bentuk luar
(morfologi).
Pada bab ini juga akan
dijelaskan pengertian dan pengklasifikasian vertebrata. Vertebrata terbagi atas 5 kelas yaitu 1). Pisces, contohnya yaitu ikan Mas
(Cyrinus carpio), 2). Amphibi, contohnya kodok (Bufo sp), 3).
Reptil, contohnya kadal (Mabaouya multifasciata) 4). Aves, contohnya
ayam (Gallus gallus) dan 5). Mamalia, contohnya kelinci (Lepus
sp). Dosen akan menjelaskan ciri-ciri morfologi dari tingkatan kelas dari
vertebrata yang paling sederhana yaitu pisces sampai ke tingkatan kelas yang
paling sempurna yaitu mamalia.
Rencana
Pelaksanaan Perkuliahan
Kompetensi Dasar
Menyusun dasar-dasar pengertian dan klasifikasi dunia
hewan invertebrata dan chordata
Indikator
1.
Menjelaskan pengertian hewan invertebrata
2.
Menjelaskan pengertian hewan chordata
Materi Pokok
1.
Pengertian hewan invertebrata
2.
Pengertian hewan chordata
Kelengkapan Bahan Perkuliahan
1. Slide
Power Point (terlampir) 4.1
2. Handout
Mahasiswa
3. Lembar
Kegiatan Mahasiswa (LKM) 4.1
4. Lembar
Uraian Materi
5. Alat :
LCD dan komputer
Langkah-langkah Perkuliahan
Waktu
|
Langkah perkuliahan
|
Metode
|
Bahan
|
5’
10’
10’
25’
25’
10’
|
Kegiatan Awal (15’)
§ Brainstorming
dan matrikulasi materi.
§ Dosen
bertanya jawab dengan mahasiwa tentang materi sebelumnya selanjutnya dosen
memberi “pancingan” tentang materi berikutnya yaitu hewan invertebrata dan chordata
§ Menjelaskan
pengertian invertebrata dan chordata, serta beberapa contohnya
Kegiatan Inti (70’)
§ Mahasiswa
dilatih menemukan sendiri konsep pengertian invertebrata dan chordata
memberikan panduan dengan berbagai gambar yang ditunjukkan dalam slide power
point
§ Mahasiswa
merumuskan berbagai hewan invertebrata
dan chordata
§ Mahasiswa
dibagi kelompok:
§ Kelompok
1 mengamati morfologi hewan invertebrata
porifera, coelenterata, platyhelimnthes, dan nemathelminthes
§ Kelompok
2 mengamati morfologi hewan invertebrata
annelida, molusca, arthropoda, dan echinodermata.
§ Mahasiswa
bekegiatan dan berlatih melakukan klasifikasi secara berkelompok
§ Secara
individual mahasiswa juga melakukan kelasifikasi secara mandiri dg cara
menggambar dan mengamati preparat sesuai dengan referensi.
§ Curah
pendapat tentang materi invertebrata
§ Perwakilan
kelompok menyampaikan secara lisan hasil diskusi mereka, dan kelompok lain
menanggapi (kondisional).
|
Tanya jawab
Diskusi
Presentasi
Praktikum
|
Power point
Power point
LKM 4.1
|
|
Kegiatan Penutup (5’)
|
|
|
5’
|
§ Dosen
dan mahasiswa menyimpulkan konsep dasar pengertian invertebrata dan chordata.
§ Dosen
dan mahasiswa melakukan refleksi tentang konsep dasar pengertian invertebrata
dan chordata yang telah dibahas bersama
|
Presentasi
|
Uraian Materi
|
10’
|
Kegiatan Tindak Lanjut
Mahasiswa membuat rangkuman kemudian dosen memberi
informasi tentang perkuliahan akan datang serta menyimpulkan bahwa semua
preparat merupakan makhluk Allah S.W.T dan mahasiswa membuktikan ciptaan dan
kuasa-Nya.
|
|
Uraian Materi
|
Lembar
Kegiatan Mahasiswa 4.1
Invertebrata
Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki
tulang belakang. Hewan hewan yang termasuk invertebrata adalah porifera,
coelenterata, platyhelminthes, nemathelminthes, mollusca, annelida, arthropoda,
echinodermata, dan arthropoda. Pada taksonomi terbaru protozoa tidak
dimasukkan dalam dunia hewan karena struktur tubuhnya masih satu sel. Hewan
memiliki ciri utama, yaitu tubuhnya tersusun atas banyak sel dan sel-sel tersebut
telah mengalami deferensiasi.
Tujuan
1. Untuk
mengidentifikasi persamaan dan perbedaan ciri morfologi hewan invertebrata
porifera, coelenterata, platyhelminthes, dan nemathelminthes
2. Untuk
mengidentifikasi persamaan dan perbedaan ciri morfologi jenis hewan
invertebrata annelida, mollusca, arthropoda, dan echinodermata
Bahan dan Alat
1. Bahan untuk porifera (hewan berpori): Spongia
officinalis (hewan spons).
2. Bahan untuk coelenterata (hewan berongga) : Gorgonia sp
(kipas laut).
3. Bahan untuk Platyhelminthes (cacing pipih) : Taenia
saginata (cacing pita pada sapi),
4. Bahan untuk Nemathelminthes (cacing gilig) ; Ascaris
lumbricoides (cacing gilig pada manusia).
5. Bahan untuk Annelida : Lumbricus terestris (cacing
tanah).
6. Bahan untuk Mollusca (hewan lunak): Achatina fulica
(bekicot).
7. Bahan untuk
Arthropoda (hewan berbuku-buku) : Periplaneta americana (kecoak).
8. Bahan untuk Echinodermata (hewan berduri): Asterias
sp (bintang laut).
9. Bahan praktikum: formalin dan alkohol, tissue.
10. Alat praktikum mikroskop: cawan petri, pipet tetes,
pinset , kaca benda, kaca penutup.
11. Referensi hewan rendah Judul buku: Invertebrate Zoology
karangan Hegner,R.W and Engemann, J.G. 1991.
Langkah Kegiatan
1.
Ambil contoh spesimen preparat praktikum baik dari lingkungan atau preparat
awetan dari laboratorium.
2.
Perhatikan preparat tersebut, amati
morfologi, gambar tubuh preparat hewan tersebut dan beri keterangan sesuai
dengan referensi Invertebrate Zoology karangan Hegner,R.W and Engemann, J.G.
1991.
3.
Kemudian lakukan klasifikasi preparat yang ada sampai tingkat takson yang
diketahui.
4.
Buatlah laporan praktikum secara
individu (format terlampir).
Pertanyaan Diskusi
1.
Apa persamaan dan perbedaan contoh preparat porifera dan coelenterata?
2.
Bagaimana klasifikasi Taenia saginata dan Lumbricus terestris?
3.
Apa persamaan dan perbedaan contoh preparat arthropoda dan echinodermata?
4. Bagaimana klasifikasi Scylla serrta (kepiting)?
Rencana
Pelaksanaan Perkuliahan
Kompetensi Dasar
Menyusun dasar-dasar pengertian dan klasifikasi dunia
hewan vertebrata meliputi pisces, amphibi, reptil, aves dan mamalia
Indikator
1.
Menjelaskan pengertian hewan vertebrata
2.
Menjelaskan anatomi perbandingan dari pisces, amphibi, reptil, aves, dan
mamalia
Materi Pokok
1.
Pengertian hewan vertebrata
2.
Pengertian anatomi perbandingan dari pisces, amphibi, reptil, aves, dan
mamalia
Kelengkapan Bahan Perkuliahan
1.
Slide Power Point (terlampir) 4.2
2.
Handout Mahasiswa
3.
Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM) 4.2
4.
Lembar Uraian Materi
5.
Alat : LCD dan komputer
Langkah-langkah Perkuliahan
Waktu
|
Langkah perkuliahan
|
Metode
|
Bahan
|
5’
10’
10’
25’
25’
10’
|
Kegiatan Awal (15’)
§ Brainstorming
dan matrikulasi materi.
§ Dosen
bertanya jawab dengan mahasiwa tentang materi sebelumnya selanjutnya dosen
memberi “pancingan” tentang materi berikutnya yaitu hewan vertebrata
§ Menjelaskan
pengertian vertebrata serta beberapa contohnya
Kegiatan Inti (70’)
§ Mahasiswa
dilatih menemukan sendiri konsep pengertian vertebrata memberikan panduan
dengan berbagai gambar yang ditunjukkan dalam slide power point
§ Mahasiswa
merumuskan berbagai hewan vertebrata
§ Mahasiswa
dibagi kelompok:
§ Kelompok
1 mengamati morfologi hewan vertebrata
materi ikan (pisces)
§ Kelompok
2 mengamati morfologi hewan vertebrata
kodok (amphibi).
§ Mahasiswa
bekegiatan dan berlatih melakukan klasifikasi secara berkelompok
§ Secara
individual mahasiswa juga melakukan kelasifikasi secara mandiri dg cara
menggambar dan mengamati preparat sesuai dengan referensi.
§ Curah
pendapat tentang materi vertebrata
§ Perwakilan
kelompok menyampaikan secara lisan hasil diskusi mereka, dan kelompok lain
menanggapi (kondisional).
|
Tanya jawab
Diskusi
Presentasi
Praktikum
|
Power point
Power point
LKM 4.2
|
Lembar Kegiatan Mahasiswa 4.2
Vertebrata
Pengantar
Vertebrata terbagi atas 5 kelas yaitu 1). Pisces,
contohnya yaitu ikan Mas (Cyrinus carpio), 2). Amphibi, contohnya kodok
(Bufo sp), 3). Reptil, contohnya kadal (Mabaouya multifasciata)
4). Aves, contohnya ayam (Gallus gallus) dan 5). Mamalia, contohnya
kelinci (Lepus sp). Dosen akan menjelaskan ciri-ciri morfologi dari
tingkatan kelas dari vertebrata yang paling sederhana yaitu pisces sampai ke
tingkatan kelas yang paling sempurna yaitu mamalia.
Sifat-sifat ikan yang
penting untuk diidentifikasi yaitu: (berdasarkan buku Taksonomi dan Kunci
Identifikasi Ikan Jilid I dan II karangan Hasanuddin Saanin) :
1). Sirip
Rumus sirip adalah
suatu rumus yang menggambarkan bentuk dan jumlah jari-jari sirip, serta bentuk
dari siripnya sendiri. Jenis-jenis sirip antara lain:
a. Jari-jari keras
dengan ciri-ciri:
·
Tidak beruas-beruas
·
Tidak dapat dibengkokkan
·
Biasanya berduri, cucuk atau patil
·
Pejal, tidak berlubang
·
Dinotasikan dengan huruf romawi (I, II, dst).
b. Jari-jari lemah
dengan ciri-ciri :
·
Biasanya bening, seperti tulang rawan, mudah dibengkokkan
·
Mungkin sebagian mengeras atau mengeras, pada satu
samping bergerigi, bercabang atau saru sama lain berhimpitan
·
Berbuku-buku (beruas-ruas)
·
Bentuk berbeda-beda tergantung jenis ikannya
·
Dinotasikan dengan angka biasa (1,2,3 dst)
2). Perbandingan
Ukuran Badan
·
Panjang biasa : Jarak garis lurus antara ujung bagian
kepala yang terkemuka (ujung rahang paling muka) dengan pelipatan pangkal sirip
ekor.
·
Panjang seluruhnya : jarak garis lurus antara ujung bagian
kepala yang paling muka dengan ujung sirip ekor paling belakang.
·
Tinggi badan : jarak antara pangkal sirip punggung samapi
pangkal sirip ekor
·
Tinggi batang ekor : jarak terendah dari pelipatan atau
pangkal ekor
·
Panjang batang ekor : jarak miring antara tepi caudal
dasar sirip dubur dengan pangkal jari-jari tengah sirip ekor.
·
Panjang dasar sirip punggunng atau sirip dubur : jarak
antara pangkal jari-jari pertama sampai selaput sirip di belakang jari-jari
terakhir
·
Panjang bagian muka sirip punggung : jarak antara ujung
hidung (antara bibir) hingga ke pangkal jari-jari pertama sirip punggung
·
Panjang kepala : jarak antara ujung depan hidung sampai
tepi belakang keping tutup insang.
·
Tinggi kepala : panjang garis tegak antara pertengahan
kepala sampai ke bawah
·
Lebar mata : panjang garis tengah rongga mata
3). Bentuk dan jumlah
sisik Linea lateralis
Untuk menghitung
jumlah sisik pada Linea lateralis dimulai dari sisik belakang lengkung bahu sampai
sisik pada permulaan pangkal ekor, atau pada ruas tulang belakang bagian ekor
yang terakhir. Untuk menghitung jumlah sisik di atas dan di bawah Linea
lateralis yaitu dengan membuat garis tegak dari permulaan secara
makroskopis tampak garis-garis simetris dan radier.
sirip punggung
pertama hingga pertengahan dasar perut, menghitung jumlah sisik yang dilalui
oleh garis rusuk. Disamping itu bisa juga dengan cara mengambil garis tegak
dari ujung dasar sirip perut (jari-jari terakhir) ke sirip punggung (jari-jari
pertama).
4). Sisik (Squama)
Pada Pisces ada 4 tipe sisik, antara
lain :
·
Cycloid : berbentuk sirkuler atau ovoid Ctenoid : pada
tepi luarnya teradapat rigi-rigi seperti duri, sedangkan pada tepi yang melekat
terdapat tonjolan untuk memperkuat perlekatannya.
·
Ganoid : sebagian besar tipe sisik ini terdiri dari lapisan
tulang, pada permukaan luarnya diselubungi email yang dibetuk oleh corium.
·
Placoid : tipe
sisik paling primitif.
5). Caput (kepala ) pada
amphibi berbentuk segitiga, dengan moncong tumpul, celah mulut lebar,
bentuk kurang lebih seperti bulan sabit. Pada bagian dorsal dari moncong
katak terdapat nares (lubang hidung kecil). Mempunyai sepasang mata yang
terletak pada sekitas apex caput berukuran
besar dan menonjol. Kelopak mata atas palbebra superior tebal dan
berdaging, kelopak mata bawah palbebra inferior tipis dan dapat
digerakkan. Pada bagian dalam dari kelopak mata terdapat selaput tipis disebut membrana
nictitans yang berfungsi untuk melindungi bola mata.
Dekat caudal mata terdapat
daerah membulat berupa kulit yang disebut membrana tympanum sebagai alat
pendengar. Pada ventral caudal kelopak mata terdapat (samping kiri
kanan) ada sedikit tonjolan yang disebut kelenjar paratoid bentuknya
kurang lebih oval atau bulat panjang.
Ekstremitas anterior (alat
gerak bagian depan) terdiri dari brachium
(lengan atas), antebrachium (lengan bawah), manus (telapak
tangan) dan digiti (jari-jari) berjumlah 4 buah jari. Ekstremitas
posterior (alat gerak bagian belakang)
terdiri dari femur (paha), crust (betis), pes
(telapak kaki) dan digiti (jari-jari) berjumlah 5 buah jari.
Tujuan
1.
Untuk menemukan ciri-ciri pisces dan amphibi yang penting
untuk identifikasi.
2.
Untuk melakukan diskripsi, determinasi dan klasifikasi
pada pisces dan amphibi.
Bahan dan Alat
1.
Bahan segar atau awetan dari pisces meliputi Cyprinus carpio (ikan mas)
2.
Bahan segar atau awetan dari amphibi meliputi Bufo
sp (kodok).
3. Bahan
praktikum: formalin dan alkohol, tissue.
4. Alat praktikum: mikroskop, cawan petri, pipet
tetes, pinset , kaca benda, kaca penutup.
5.
Referensi hewan
buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid I dan II karangan
Hasanuddin Saanin.
Langkah Kegiatan
1.
Gambarkan morfologi preparat pisces dan amphibi yang
telah tersedia lengkap dengan keterangannya !
2.
Gambarkan tipe sisik pisces sesuai dengan preparat!
3.
Gambarkan tipe sirip dan tulis rumus sirip pisces !
4.
Hitung jumlah sisik di atas dan di bawah linea lateralis
dari pisces
5.
Gambar bentuk sirip ekor dari pisces!
6.
Buat identifikasi dengan menggunakan referensi hewan buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan
Jilid I dan II karangan Hasanuddin Saanin.
7.
Buatlah diskripsi preparat dilengkapi dengan gambar
literatur !
8.
Buatlah klasifikasi pada tiap-tiap preparat !
9.
Buatlah laporan praktikum secara individu (format
terlampir).
Pertanyaan Diskusi
1.
Apa ciri-ciri spesifik dari pisces dan amphibi?
2.
Bagaimana klasifikasi dari ikan bandeng dan katak?.
Uraian Materi 4
Dunia
Hewan Invertebrata dan Vertebrata
4.1. Pengertian Invertebrata
Dunia Invertebrata (hewan tingkat rendah ) ada 9 phylum
yaitu:
1)
Protozoa. Hewan
bersel tunggal (unisel), bentuknya sederhana, hidup di perairan, hidup bebas, adakalanya bersifat
parasit. Contohnya: Plasmodium sp.
2)
Porifera.
Merupakan hewan bersel banyak (multiseluler) atau bersel banyak. Merupakan
phylum antara Protozoa dan Coelenterata sehingga disebut hewan Parazoa
(hewan antara atau hewan samping). Mempunyai pori-pori yang banyak, tubuh tidak
dilengkapi dengan appendiks (anggota gerak), belum memilki saluran pencernaan.
Contohnya : Spogia sp (hewan berpori).
Gambar 4.1.1 Spongia sp (Hewan Spons)
3)
Coelenterata.
Merupakan hewan yang berongga, tidak mempunyai usus yang sesungguhnya, karena
belum berfungsi seperti hewan yang lebih kompleks. Tubuh radial simetris,
diploplastik. Contohnya : Gorgonia sp (kipas laut).
Gambar 4.1.2 Gorgonia
sp (Kipas Laut)
4)
Platyhelminthes.
Merupakan cacing pipih, bilateral simetris, triploblastis (ada 3 lapisan
tubuh), hermaprodit, tidak mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya (coelom).
Contohnya: Fasciola hepateca (cacing hati), Taenia saginata
(cacing pita pada sapi).
Gambar 4.1.3 Taenia
sp (Cacing Pita pada Sapi)
(www.ribbitphotography.com))
5)
Nemathelminthes.
Cacing berbentuk bulat panjang, atau gilig, kedua ujung runcing, hidup secara
kosmopolitan, tidak beruas-ruas, triploblastik, bilateral simetris, tidak
bersilia, dioceous. Contohnya : Ascaris lumbricoides (cacing perut pada
manusia).
Gambar 4.1.4 Ascaris lumbricoides
6)
Annelida.
Mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya dilapisi oleh epidermis yang disebut peritoneum,
ada saluran pencernaan, tubuh terbagi ruas-ruas yang disebut metameri. Pada
bagian anterior disebut prostomium. Tubuh dilapisi oleh kutikula. Pada
rongga tubuh ada septum. Contohnya : Lumbricus terestris (cacing
tanah).
7)
Mollusca. Tubuh
bilateral simetris, tidak beruas-ruas, mempunyai cangkok dari CaCo3, tubuhnya
lunak. Contohnya : Loligo sp (cumi-cumi), Achatina fulica
(bekicot).
8)
Arhropoda. Berasal
dari bahasa latin Arthrus = berbuku-buku, podos = kaki.. Merupakan
phylum terbesar dari dunia hewan. Mempunyai appendage (anggota tubuh)
yang beruas, tubuhnya bilateral simetris, terbungkus oleh kitin. Contohnya: Scylla
serrata (kepiting), Disosterina
carolina (serangga).
Gambar 4.1.5 Scylla serrata (kepiting)
9)
Echinodermata
Hewan yang kulitnya berduri (echinos =duri,
derma = kulit), tubuh simetris radial, saluran pencernaan sederhana,
respirasi dengan papullae, kelamin dioceous. Contohnya : Asterias
sp (bintang laut), Temnopleurus sp (landak laut)
Gambar 4.1.6 Asterias sp (Bintang Laut)
(www.marine.csiro.au)
Gambar 4.1.7Temnopleurus sp (Bintang Laut)
4.2 Pengertian Chordata
Diantara semua kelas pada Invertebrata, Kelas Echinodermata
(merupakan kelas terakhir dalam phylum Invertebrata) mempunyai
sejumlah ciri penting yang dimiliki oleh Chordata bila dibandingkan
dengan kelas Invertebrata yang lain. Perbedaan yang jelas antara Invertebrata
(achordata) dengan Verebrata (chordata) ada tiga pokok
dasar yaitu : notochord (batang penyokong tubuh), nervecord
(batang syaraf) dan gill slits (celah insang) pada farink. Jadi Chordata
artinya hewan yang mempunyai chorda= batang.
”Apa ciri –ciri penting tersebut?” Pada Echinodermata dan Chordata,
pada fase gastrulasi: lubang pertama embrio membentuk anus, dan
lubang kedua membentuk mulut . Hal inilah disebut dengan deuterostomia
(mulut kedua). Sedangkan pada kelas Invertebrata yang lain bersifat prostotomia
(mulut pertama).
Beberapa contoh
chordata sebagai berikut:
1)
Hemichordata disebut juga adelochordata yaitu chorda yang tidak
tampak. Kedudukan Hemichordata dengan
Chordata tidak begitu tampak. Hewan ini berbentuk seperti cacing cenderung
seperti hewan invertebrata.
2)
Urochordata disebut juga Tunicata. (Yunani: Uro = ekor, chorda
= batang). Terdapat notochorda
pada ekor pada masa larva saja.
3)
Cephalochordata (Yunani : cephal = kepala, chorda =
batang). Bentuk seperti ikan. Ciri
Cephalochordata dengan Chordata jelas sekali bila dibandingkan dengan
Hemichordata dan Urochordata. Oleh karena
itu Cephalochordata disebut Euchordata.
Beberapa ahli zoologi memasukkan Hemichordata,
Urochordata dan Cephalochordata sebagai
kelompok Acraniata( tidak ada tulang tengkorak)
4)
Agnatha. (Yunani : a = tidak,
gnatha = rahang). Contohnya Cyclostomata
5)
Gnatostomata. Hewan yang sudah mempunyai rahang
6)
Vertebrata (hewan tingkat tinggi).
Agnatha, Gnatostomata dan Vertebrata sebagai kelompok Craniata (ada tulang tengkorak)
Latihan
1.
Jelaskan perbedaan invertebrata dengan chordata ?
2.
Mengapa chordata disebut hewan transisi antara invertebrata dengan
vertebrata ?
4.3 Pengertian Vertebrata
Hewan tingkat tinggi disebut hewan vertebrata, ”mengapa
disebut demikian?” Vertebrata berasal dari unsur kata vertebrae
= ruas tulang belakang. Artinya hewan yang mempunyai tulang belakang. ”Apa
perbedaan dengan Invertebrata?” Silakan simak ciri-ciri khusus vertebrata
yang tidak dijumpai pada Invertebrata.
Ciri
khusus vertebrata yaitu :
1)
Tubuh dibungkus oleh epidermis dan dermis dengan banyak kelenjar mukosa
(bagi yang hidup di air). Kedua lapisan ini pada ikan tertutup sisik. Pada
hewan darat kulit sebelah luar biasanya menanduk (keras).
2)
Endoskleton pada vetebrata rendah
berupa tulang rawan, sedang pada vetebrata tinggi berupa tulang keras. Skleton
merupakan penyokong dan pelindung untuk
organ yang penting. Cranium melindungi otak. Columna vertebralis
tersusun mulai dari dasar cranium sampai dengan ekor.
3)
Pada skeleton terdapat muscle (otot daging) yang berfungsi
untuk bergerak (berpindah tempat).
4)
Tractus digestivus. (sistem pencernaan) terdapat memanjang disebelah ventral dari
rongga mulut (rima oris) berakhir sampai anus atau kloaka.
5)
Sistem circulatoria (sistem
sirkulasi) terdiri atas cor (jantung) dan pembuluh darah vena-arteri.
6)
Sistem respiratoria (respirasi), pada vertebrata rendah seperti ikan
bernapas dengan insang, untuk vertebrata tinggi yang hidup di darat bernapas
dengan paru-paru.
7)
Sistem extretoria (pengeluaran), terdiri atas sepasang ginjal (ren).
Pada vertebrata rendah alat ekskresi tidak bersegmen dan hanya berfungsi
membersihkan saja. Kandung kencing (vesica urinaria) sebagai penampang
air kencing sementara dan selanjutnya dibuang ke luar tubuh.
8)
Sistem nervosum
(syaraf).
9)
Sistem endocrine (hormon). Terdapat sejumlah kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon yang diangkut oleh darah yang berperan dalam proses-proses
dalam tubuh, sebagai alat koordinasi.
10) Sex.
Pada umumnya terpisah antara jantan dan betina.
Phylum Vertebrata dibagi dalam 5 kelas yaitu :
1)
Pisces (Ikan)
Pertama-tama
harus kita ketahui bahwa hewan yang paling primitive yaitu agnatha. (a=
tidak, gnatha = rahang) Sesuai
dengan namanya maka hewan ini sangat sederhana dibandingkan dengan hewan yang
lain yang lebih tinggi derajatnya. Termasuk dalam kelas ini adalah Ostracoderma
sudah punah, sedangkan yang masih hidup yaitu Cyclostamata (Gr. Cyclus
= bulat, stoma = mulut). Hewan yang belum mempunyai rahang dan sistem
mulut seperti cacing.
Setelah memahami pengertian agnatha, kita akan mengenal
Chondrichytyes (Gr. Chondros = tulang rawan, ichthyes= ikan).
Merupakan ikan paling rendah mempunyai columna vertebralis sempurna yang
terpisah satu dengan yang lain sehingga mudah digerakkan (mmbengkokkan
tubuhnya). Mempunyai tulang rahang dan beberapa appendage (anggota
gerak) berupa pinna (sirip), hidup di laut. Ciri-ciri yang paling menonjol
yaitu mempunyai sisik (squama) dengan banyak lendir (mucosa).
Contoh ikan Chondrichytyes yaitu ikan Pari dan ikan Hiu.
Disamping ikan tulang rawan (Chondrichytyes) tentunya
juga ada ikan tulang keras
(Osteichthyes). Berdasarkan namanya sudah pasti ikan ini mempunyai tulang keras
terbungkus oleh sisik, berenang dengan sirip, bernapas dengan insang. Hidup di
air tawar dan laut.
“ Ingin tahu ciri-ciri khususnya?” Marilah kita simak. Osteichthyes. (Ikan bertulang sejati) kulit
banyak mengandung kelenjar lendir, sisik bermacam-macam jenisnya, bisa diamati
di bawah mikroskop pada saat praktikum. Macam-macam sisik cycloid, ctenoid,
ganoid) namun ada kalanya juga tidak bersisik, kalian tahu ikan apa
? Sebutkan ! Sirip biasanya disokong oleh jari-jari keras dan lemah, amati saat
praktikum, selanjutnya apakah ikan berkaki? Disamping itu
Osteichthyes pasti telah punya cor, gonad (organ reproduksi).
Gambar 4.2.1
Ikan Mas (Cyprinus carpio )
(
www.aquapena.com )
2) Amphibi
Amphibi
(Yunani. Amphi = rangkap, bios = hidup). Ada dua fase kehidupan bisa di air dan di
darat. “Apa persamaan amphibi dengan ikan?” Ternyata amphibi dan
ikan sama hidup di air,” Bagaimana amphibi bisa hidup di darat?”.
Ciri-ciri ini
amphibi mempunyai kesamaan ciri dengan reptil yaitu mampu hidup di
darat. “Mengapa amphibi bisa hidup darat?”. Amphibi
mempunyai ciri-ciri sebagai pola kehidupan di darat, misalnya : kaki (“apakah
ikan berkaki”?), pulmo (“apakah ikan berpulmo?”), nares/nostril
(hidung) berhubungan dengan cavum oris (rongga mulut), kulit selalu
berlendir, skleton sudah jelas dan keras, cor ada tiga ruang (“bagaimana
dengan cor ikan?”), bernapas dengan insang, kulit dan pulmo, suhu tubuh
berubah-ubah tergantung pada suhu lingkungannya (poikilothermis.) “Bagaimana dengan ikan?” Fertilisasi bisa
eksternal dan internal, kebanyakan ovipar.
Gambar 4.2.2
Spesimen dari Amphibi (Katak = Rana
sp)
(www.ribbitphotography.com )
“Bagaimana
amphibi bisa hidup di darat?”. Hal ini dapat diketahui dengan adanya
modifikasi tubuh untuk berjalan di darat, namun masih mempunyai kemampuan hidup
di air. Adanya kaki sebagai pengganti beberapa pasang sirip pada ikan.
Pergantian insang oleh pulmo, merubah sistem sirkulasi untuk keperluan
respirasi dengan pulmo dan kulit dan mempunyai alat sensoris berfungsi baik di
udara dan di air.
Gambar
4.2.3
Spesimen
dari Amphibi (Kodo =Bufo sp)
(
www.polywog.co.uk )
1)
Reptil
Berikut ini akan
dijelaskan tentang hewan vertebrata
tingkat tinggi yang hidup di darat yaitu: Reptil. Contohnya : Kadal (Mabouya
multifasciata), Penyu (Chelonia sp), Buaya (Alligator sp),
dll.
Untuk lebih mengenal reptil, akan di bahas ciri-cirinya
sebagi berikut:
1.
Tubuh dibungkus oleh kulit kering yang menanduk (tidak licin), biasanya dengan
sisik atau carapace, mempunyai dua pasang anggota, tiap-tiap dengan 5
jari.
2. Skeleton mengalami penulangan yang sempurna.
·
Cor sudah 4 ruang namun belum
terpisah sempurna (“bagimana dengan cor ikan dan reptile”)?
·
Pernapasan sudah dengan pulmo.
·
Fertilisasi sudah terjadi dalam tubuh (internal).
“Mengapa reptile
mempunyai kemajuan bila dibandingkan dengan amphibi?.” Hal ini dapat ditunjukkan dengan: 1. Tubuh
sudah terlindungi dengan penutup tubuh yang kering dan berupa sisik yang
merupakan penyesuaian hidup menjauhi air. 2. ekstremitas (anggota gerak) sesuai untuk
gerak cepat. 3. Adanya kecenderungan kea rah pemisahan darah yang
beroksigen dan tidak beroksigen dalam cor. 4. Sempurnanya proses
penulangan . 5. Telur sesuai sekali untuk hidup di darat, kenapa?
karena telur reptile sudah mempunyai membrane dan cangkok guna melindungi
embrionya.
Gambar 4.2.4
Specimen
Reptil (Kadal = Mabouya multifasciata)
(www.animalots.com
)
Gambar 4.2.5
Specimen
Reptil (Cecak= Hemidactylus sp)
(www.lostinflorence.splinder.com
)
2)
Aves
Selangkah
lebih maju derajad hidup dari reptil yaitu kelas Aves. Aves hewan yang
paling dikenal orang, karena dapat dilihat di darat, air, udara, bertengger di
pohon. Ada hal yang sangat berbeda dengan reptil yaitu aves telah : 1.
mermpunyai bulu, 2. mempunyai sepasang ekstremitas,
ekstremitas anterior berupa sayap, sedangkan ekstremitas posterior berupa kaki
yang berfungsi untuk hinggap dan berenang ada web (selaput renang)., amati
saat praktikum!. 3. Skeleton kecil tapi kuat dan tumbuh sempurna. 4.
Pada mulut sudah terproyeksikan sebagi paruh (rostrum). 5. Cor
ada 4 ruang sudah terpisah sempurna. 6. Respirasi dengan pulmo,
pada saat tebang aves telah mempunyai kantung udara (saccus pneumaticus)
yang meluas pada alat-alat dalam
mempunyai ktak suara atau syrinx pada dasar trachea. 7. Tidak
memiliki vesica urinaria, zat eksresi setengah padat, pada hewan betina
biasanya hanya memilki ovarium dan oviduct kiri. 8. Suhu
tubuh tetap (homoiothermis), Bagaimana dengan hewan sebelumnya?. 9.
Fertilisasi secara internal.
“Mengapa aves mempunyai kemajuan bila dibandingkan dengan
hewan sebelumnya?”.
Selain adanya dukungan dari ciri-ciri aves, ada hal yang lebih mendominasi
yaitu:
·
Tubuh memiliki penutup yang bersifat sebagai isolasi.
·
Darah vena dan arteri terpisah
secara sempurna dalam sirkulasi di jantung.
·
Suhu tubuh tetap.
·
Rata-rata metabolisme tinggi.
·
Kemampuan untuk terbang.
·
Suaranya berkembang dengan
baik.
·
Menjaga anaknya secara khusus.
Hal-hal tersebut menunjukkan kedudukan lebih tinggi
daripada reptil. Sedangkan dengan mamalia berbeda dalam hal tipe penutup tubuh
dan kemampuan untuk terbang dan hal reprduksi. Bagaimana dengan mamalia?
3)
Mamalia
Mamalia merupakan kelompok tertinggi derajatnya dalam
dunia hewan. Contohnya tikus (Rattus rattus), kuda (Equus sp).
Mamalia mempunyai ciri sebagai berikut:
·
Tubuh diliputi oleh rambut yang lepas secra periodik. Kulit banyak
mengandung kelenjar yaitu: kelenjar bau
(sebaceus), kelenjar keringat (sudorifera), kelenjar minyak dan
kelenjar susu.
·
Mempunyai tulang tengkorak (cranium).
·
Regio nasalis (bagian hidung) umunya silindris, pada cavum oris
mempunyai gigi.
·
Mempunyai 4 anggota kaki (kecuali anjing laut dan singa laut tidak
memiliki kaki belakang).
·
Cor ada 4 ruang terpisah
sempurna.
·
Pernapasannya hanya dengan pulmo.
·
Suhu tubuh tetap.
·
Memiliki vesica urinaria
·
Sex
jelas terpisah antara jantan dan betina dengan ciri-ciri yang sudah nyata.
Gambar 4.2.6.
Lepus sp
(Kelinci)
(
www.consice.britanica.com )
Latihan
1)
Jelaskan perbedaan ciri-ciri morfologi yang spesifik dari pisces sampai
reptil, dengan contohnya !
2)
Jelaskan perbedaan ciri-ciri morfologi dari aves sampai mamalia, dengan
contohnya !
Rangkuman
Hewan tingkat tinggi disebut hewan vertebrata, artinya
hewan yang mempunyai tulang belakang. Phylum vertebrata terdiri dari 5 kelas
yaitu: 1). Pisces, 2). Amphibi, 3).
Reptil, 4). Aves dan 5) mamalia.
Pisces (Ikan). Ikan terdiri dari ikan tulang rawan (Chondrichytyes) dan
ikan tulang keras (Osteichthyes).
Berdasarkan namanya sudah pasti ikan ini mempunyai tulang keras terbungkus oleh
sisik, berenang dengan sirip, bernapas dengan insang. Hidup di air tawar dan
laut.
Amphibi. Amphibi mempunyai ciri-ciri sebagai pola kehidupan
di darat, misalnya : kaki, pulmo, nares/nostril (hidung) berhubungan
dengan cavum oris (rongga mulut), kulit selalu berlendir, skeleton sudah
jelas dan keras, cor ada tiga ruang, bernapas dengan insang, kulit dan
pulmo, suhu tubuh tergantung pada lingkungannya (poikilothermis.), fertilisasi
bisa eksternal dan internal, kebanyakan ovipar.
Reptil. Pada umumnya Reptil hewan yang hidup di darat. Contohnya : Kadal (Mabouya
multifasciata), Penyu (Chelonia sp), Buaya (Alligator sp),
dll.
Aves. Ciri-ciri aves sebagai berikut:
·
tubuh memiliki penutup yang bersifat isolasi.
·
darah vena dan arteri terpisah
secara sempurna dalam sirkulasi di jantung.
·
suhu tubuh tetap.
·
rata-rata metabolisme tinggi.
·
kemampuan untuk terbang.
·
suaranya berkembang dengan
baik.
·
menjaga anaknya secara khusus.
Mamalia merupakan kelompok tertinggi derajatnya dalam dunia hewan. Contohnya tikus
(Rattus rattus), kuda (Equus sp) dll. Ciri-ciri dari Mamalia yang
paling dominan yaitu sudah mempunyai rambut dan glandula mammae
(kelenjar susu)
Media
Jenis Media
1.
Slide Power Point (terlampir)
2.
Handout Mahasiswa
3.
Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM 4.1 dan 4.2)
PP BELUM
Penilaian
2.1 Jenis Penilaian
Penilaian pada bab ini, meliputi asesmen
otentik tentang perilaku selama mengikuti perkuliahan di kelas dan
praktikum di laboratorium atau di lapangan pemahaman tentang dunia hewan
invertebrata dan vertebrata. Disamping itu juga ada penilaian secara asesmen
kinerja tentang pemahaman materi perkuliahan dunia tumbuhan yang
diimplementasikan dalam praktikum. Penilaian
Kinerja (Performance) Asesmen diarahkan pada: (1) Kemampuan mengenal
morfologi spesimen dengan memberi keterangan lengkap, (2) Kemampuan melakukan
identifikasi tumbuhan dengan baik, (3). Kemampuan bekerjasama selama melakukan
praktikum di laboratorium, (4) Partisipasi dalam diskusi, dan (5) Kemampuan
menanggapi masalah.
2.2. Petunjuk Penskoran
No.
|
Komponen Penilaian
|
Nilai Akhir
|
|||
Sangat Baik
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
||
1
|
Kemampuan melakukan identifikasi dunia hewan
invertebrata dan vertebrata dengan baik
|
|
|
|
|
2
|
Kemampuan bekerjasama selama melakukan praktikum di
laboratorium
|
|
|
|
|
3
|
Partisipasi dalam diskusi
|
|
|
|
|
4
|
Kemampuan menanggapi masalah.
|
|
|
|
|
Skor terentang antara :10-100
Tingkat
Pencapaian
|
Kualifikasi
|
90 – 100
80 - 89
65 - 79
55 - 64
10 – 54
|
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
|
Daftar Pustaka
Athiroh, N. 2006. Petunjuk Praktikum
Taksonomi Vertebrata. Fakultas MIPA Universitas Islam Malang. Malang.
Athiroh, N. 2006. Petunjuk Praktikum
Taksonomi Invertebrata. Fakultas MIPA Universitas Islam Malang. Malang.
Campbell, N.A., Reece, J.B., and Mitchell,
L.G. 2003. Biologi. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Hakim, L. 2000. Vertebrata. Laboratorium
Keanekaragaman Hayati. Jurusan Biologi FMIPA. Universitas Brawijaya. Malang
Hegner, R.W and Engemann, J.G. 1991.
Invertebrate Zoology 2 nd edition. Macmillan Company. New York.
Jasin, M. 1989. Sistematik Hewan
(Invertebrata dan Vertebrata). Sinar Wijaya. Surabaya.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci
Identifikasi Ikan Jilid I dan II. Penerbit IKAPI. Jakarta
Sudarwati, S dan Sutasurya, L.A. 1990.
Dasar-dasar Struktur dan Perkembangan Hewan I. FMIPA. ITB. Bandung
Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata.
Universitas Negeri Malang Press. Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar