BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kepercayaan
/ agama merupakan hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia sebagai
jalan untuk menuju kehidupan yang abadi. Dalam kehidupan sekarang ini terdapat
berbagai macam agama / kepercayaan yang
tidak terlepas dari sejarah masa lampau, dimana pada masa jahiliyah atau
sebelum islam datang di dunia ini terdapat berbagai macam agama yaitu; agama
yahudi, kristen, majusi paganisme dan hunafa’ . Sebelum Islam penduduk Arab menganut
agama yang bermacam-macam, dan Jazirah Arab telah dihuni oleh beberapa
ideolgi, keyakinan keagamaan. Bangsa Arab sebelum Islam telah menganut
agama yang mengakui Allah sebagai tuhan mereka. Kepercayaan ini diwarisi
turun temurun sejak nabi Ibrahim as dan Ismail as.
al-Qur’an menyebut agama itu dengan Hanif, yaitu kepercayaan yang
mengakui keesaan Allah sebagai pencipta alam, Tuhan menghidupkan dan mematikan,
Tuhan yang memberi rezeki dan sebagainya. Hal tersebut akan dibahas
dalam makalah ini sebagai salah satu informasi tentang sistem kepercayaan bangsa arab sebelum islam.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana Sistem Kepercayaan Masyarakat Arab
Pra-Islam ?
2. Bagaimana Sistem
Agama-Agama Masyarakat Pra-Islam?
3. Apasakah Nama-Nama Patung Masyarakat Pra
Islam?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Mendeskripsikan
Sistem Kepercayaan Masarakat Arab Pra Islam
2. Mendeskripsikan
sistem Agama-Agama
Masyarakat Pra-Islam
3. Mendeskripsikan Nama-Nama Patung Masyarakat Pra Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SISTEM KEPERCAYAAN BANGSA ARAB SEBELUM
ISLAM
Masyarakat Arab lama
(sebelum Islam) memiliki keyakinan Animisme, ialah sebuah faham yang
beranggapan bahwa setiap benda mempunyai roh, dan roh tersebut memiliki
kekuatan ghaib yang disebut Mana dan dikenal sebagai “Kaum Watsani” yaitu kaum
yang menganggap Tuhan mereka dalam bentuk patung-patung sembahan yang mereka
anggap sebagai perantara dengan Tuhan. Mereka percaya akan Tuhan Yang Esa,
Namun mereka juga meyakini adanya roh-roh penguasa yang di anggap dan
diperlakukan sebagai Tuhan. Berbeda dengan Islam yang mengajarkan untuk
meng-Esakan Allah dan hanya kepada-Nya beribadah tanpa perantara apapun.
Sebelum
Islam datang penduduk Arab menganut agama yang bermacam-macam, dan Jazirah Arab
telah dihuni oleh beberapa ideolgi, keyakinan (keagamaan). Bangsa Arab sebelum
Islam telah menganut agama yang mengakui Allah sebagai tuhan
mereka. Kepercayaan ini diwarisi turun temurun
sejak nabi Ibrahim as dan Ismail as.
al-Qur’an menyebut agama itu dengan Hanif, yaitu kepercayaan yang
mengakui keesaan Allah sebagai pencipta alam, Tuhan menghidupkan dan mematikan,
Tuhan yang memberi rezeki dan sebagainya.
Kepercayaan
yang menyimpang dari agama yang hanif disebut dengan Watsniyah, yaitu agama
yang mempersyarikatkan Allah dengan mengadakan penyembahan kepada :
- Anshab, batu yang memiliki bentuk
- Autsa, patung yang terbuat dari batu
- Ashnam, patung yang terbuat dari kayu, emas, perak, logam dan semua patung yang tidak terbuat dari batu.
B.
AGAMA-AGAMA
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
Agama-agama yang ada pada saat itu antara lain :
1.
Yahudi
Agama ini dianut orang-orang Yahudi yang berimigrasi ke Jazirah Arab. Daerah
Madinah, Khaibar, Fadk, Wadi Al Qura dan Taima’ menjadi pusat penyebaran
pemeluknya. Yaman juga dimasuki ajaran ini, bahkan Raja Dzu Nuwas
Al Himyari juga memeluknya, Dia meminta penduduk Najran agar masuk agama Yahudi, kalau tidak akan
dibunuh. Karena mereka menolak, maka digalilah sebuah parit dan dipasang api di
dalamnya. Mereka dimasukkan ke dalam parit itu dan yang tidak mati karena api,
dibunuh dengan pedang atau dibuat cacat.
Korban pembunuhan itu mencapai dua puluh ribu
orang. Tragedi berdarah dengan motif fanatisme agama ini diabadikan dalam
al-Quran dalam kisah “orang-orang yang membuat parit”.. Bani Kinanah, Bani Al Haarits bin Ka’ab dan Kindah juga
menjadi wilayah berkembangnya agama Yahudi ini.
2.
Kristen
Agama ini masuk ke
kabilah-kabilah Ghasasinah dan Al Munadzirah. Ada beberapa gereja
besar yang terkenal. Misalnya, gereja Hindun Al Aqdam, Al Laj dan
Haaroh Maryam. Demikian juga masuk di selatan Jazirah Arab berdiri gereja di
Dzufaar. Lainnya, ada yang di ‘And dan Najran. Adapun di kalangan
suku Quraisy yang menganut agama Nashrani adalah Bani Asad bin
Abdil Uzaa, Bani Imri-il Qais dari Tamim, Bani Taghlib dari kabilah
Rabi’ah dan sebagian kabilah Qudha’ah. Kristen di Jazirah Arab dan sekitarnya sebelum
kedatangan Islam tidak ternodai oleh tragedi yang mengerikan semacam itu. Yang
ada adalah pertikaian di antara sekte-sekte Kristen yang meruncing. Menurut Muḥammad
‘Abid al-Jabiri, al-Quran menggunakan istilah “Naṣara” bukan “al-Masiḥiyah” dan
“al-Masiḥi” bagi pemeluk agama Kristen.
Bagi pendeta Kristen resmi (Katolik,
Ortodoks, dan Evangelis) istilah “Naṣara” adalah sekte sesat, tetapi bagi ulama
Islam mereka adalah “Ḥawariyun”. Para misionaris Kristen menyebarkan agamanya
dengan bahasa Yunani yang waktu itu madhhab-madhhab filsafat danberbagai macam aliran-aliran
menyerbu daerah itu. Inilah yang menimbulkan pertentangan antara misionaris dan
pemikir Yunani yang memunculkan usaha-usaha mendamaikan antara filsafat Yunani
yang bertumpu pada akal dan agama Kristen yang bertumpu pada iman. Inilah yang
melahirkan kelompok agama Kristen yang kemudian menyebar ke berbagai penjuru,
termasuk Jazirah Arab dan sekitarnya. Kelompok agama (sekte) Arius menyebar di
bagian selatan Jazirah Arab, yaitu dari Suria dan Palestina ke Irak dan Persia.
Misionaris sekte ini telah menjelajahi penjuru-penjuru Jazirah Arab yang
memastikan bahwa dakwah mereka telah sampai di Mekah, baik melalui misionaris
atau pedagang Quraysh yang mana mereka berhubungan terus-menerus dengan Syam,
Yaman, dan Ḥabashah.
3.
Majusiyah
Sebagian sekte Majusi
masuk ke Jazirah Arab di Bani Tamim. Di antaranya, Zaraarah dan Haajib bin
Zaraarah. Demikian juga Al Aqra’ bin Haabis dan Abu Sud (kakek Waki’ bin Hisan)
termasuk yang menganut ajaran Majusi ini , agama ini juga masuk ke
daerah Hajar di Bahrain.
4.
Paganisme
Kepercayaan dengan
menyembah ratusan patung berhala yang bermacam-macam bentuknya disekitar
ka’bah, bintang-bintang dan matahari yang mereka jadikan sebagai
sesembahan selain Allah. Penyembahan bintang-bintang juga muncul di
Jazirah Arab, khususnya di Haraan, Bahrain dan di Makkah, mayoritas
Bani Lakhm, Khuza’ah dan Quraisy. Sedangkan penyembahan matahari
ada di negeri Yarnan. Penyembahan tersebut dapat mendekatkan mereka pada tuhan
sebagaimana yang tertera dalam alqur’an, Agama pagan sudah ada sejak masa sebelum Ibrahim.
Setidaknya ada empat sebutan bagi berhala-hala itu: ṣanam, wathan, nuṣub, dan ḥubal.
ü Ṣanam berbentuk
manusia dibuat dari logam atau kayu.
ü Wathan juga
dibuat dari batu.
ü Nuṣub adalah batu
karang tanpa suatu bentuk tertentu.
ü Ḥubal berbentuk
manusia yang dibuat dari batu akik. Dialah dewa orang Arab yang paling besar
dan diletakkan dalam Ka’bah di Mekah. Orang-orang dari semua penjuru jazirah datang
berziarah ke tempat itu. Beberapa kabilah melakukan cara-cara ibadahnya
sendiri-sendiri. Ini membuktikan bahwa paganisme sudah berumur ribuan tahun.
Sejak berabad-abad penyembahan patung berhala tetap tidak terusik, baik pada
masa kehadiran permukiman Yahudi maupun upaya-upaya kristenisasi yang muncul di
Syiria dan Mesir.
5.
Al Hunafa’
Meskipun pada waktu hegemoni paganisme
di masyarakat Arab sedemikian kuat, tetapi masih ada beberapa orang yang
dikenal sebagai Al Hanafiyun atau Al Hunafa’. Mereka tetap berada dalam agama
yang hanif, menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya serta menunggu datangnya
kenabian.
Salah satu
corak beragama yang ada sebelum Islam datang selain tiga agama di atas adalah Ḥanifiyah,
yaitu sekelompok orang yang mencari agama Ibrahim yang murni yang tidak
terkontaminasi oleh nafsu penyembahan berhala-berhalam, juga tidak menganut
agama Yahudi ataupun Kristen, tetapi mengakui keesaan Allah. Mereka
berpandangan bahwa agama yang benar di sisi Allah adalah Ḥanifiyah, sebagai
aktualisasi dari millah Ibrahim. Gerakan ini menyebar luas ke pelbagai penjuru
Jazirah Arab khususnya di tiga wilayah Hijaz, yaitu Yathrib, Ṭaif, dan Mekah.
Tradisi-tradisi
warisan mereka yang kemudian diadopsi Islam adalah: penolakan untuk menyembah
berhala, keengganan untuk berpartisipasi dalam perayaan-perayaan untuk
menghormati berhala-berhala, pengharaman binatang sembelihan yang dikorbankan
untuk berhala-berhala dan penolakan untuk memakan dagingnya, pengharaman riba,
pengharaman meminum arak dan penerapan vonis hukuman bagi peminumnya,
pengharaman zina dan penerapan vonis hukuman bagi pelakunya, berdiam diri di
gua hira sebagai ritual ibadah di bulan ramaḍan dengan memperbanyak kebajikan
dan menjamu orang miskin sepanjang bulan ramaḍan, pemotongan tangan pelaku
pencurian, pengharaman memakan bangkai, darah, dan daging babi, dan larangan
mengubur hidup-hidup anak perempuan dan pemikulan beban-beban pendidikan
mereka.
C.
NAMA-NAMA PATUNG MASYARAKAT ARAB PRA
ISLAM
Di antara beberapa
agama/kepercayaan tersebut yang paling terkenal adalah penyembahan terhadap
berhala yang jumlahnya mencapai lebih dari 360 buah, sehingga menyesaki
lingkungan Ka’bah Dan setiap qabilah di Arab memiliki berhala sebagai
sesembahan mereka sendiri-sendiri. Di antara berhala yang paling populer di
kalangan mereka ialah:
a.
Wadd.
Adalah nama patung
milik kaum nabi Nuh yang berasal dari
nama seorang shalih dari mereka. Ditemukan kembali oleh Amru bin Luhai di
Jeddah dan diberikan kepada Auf bin ‘Adzrah dan ditempatkan di Wadi Al Quraa di
Dumatul Jandal dan disembah oleh bani kalb bin Murrah. Patung ini ada sampai datangnya
Islam kemudian dihancurkan Khalid bin Walid dengan perintah Rasulullah.
b.
Suwaa’
Adalah salah satu
patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan kepada Mudhor bin
Nizaar dan diserahkan kepada bani Hudzail serta ditempatkan di Rohaath sekitar
3 mil dari Makkah.
c.
Yaghuts
Adalah salah satu
patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan kepada Na’im bin Umar
Al Muradi dari Majhaj dan ditempatkan di Akmah atau Jarsy di Yaman, disembah
oleh bani Majhaj dan bani An’am dari kabilah Thaiyi’.
d.
Ya’uq
Adalah salah satu
patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan kepada kabilah
Hamadan dan ditempatkan di Khaiwaan, disembah oleh orang-orang Hamadan.
e.
Nasr
Adalah salah satu
patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan kepada kabilah Himyar
dan ditempatkan di Saba’ disembah oleh bani Dzi Al Kilaa’ dari kabilah Himyar
dan sekitarnya.
f.
Manaah
Manah Adalah salah
satu patung berhala yang ditempatkan di pantai laut dari arah Al Musyallal di
Qadid antara Makkah dan Madinah. Patung ini sangat diagungkan oleh suku AlAus
dan Al Khazraj. Rasulullah mengutus Ali bin Abi Thalib untuk menghancurkannya
pada penaklukan kota Makkah.
g.
Laata
Laata adalah kuburan
orang shalih yang ada di Thaif yang dibangun dengan batu persegi empat. Bangsa
Arab seluruhnya sangat mengagungkannya dan sekarang tempatnya adalah di menara
masjid Thaif. Ada yang mengatakan bahwa Laata adalah nama seorang yang membuat
masakan Sawiiq untuk jamaah haji, lalu ia meninggal kemudian kuburannya di
sembah. Ketika bani Tsaqif masuk Islam maka Rasulullah mengutus Al Mughiroh bin
Syu’bah untuk menghancurkannya dan kuburan ini dibakar habis.
h.
Al ‘Uzza
Al ‘Uzza adalah satu
pohon yang disembah. la lebih baru dari Al Laata, ditempatkan di Wadi Nakhlah
di atas Dzatu ‘Irqin. Mereka dulu
mendengar suara keluar dari Al Uzza. Berhala ini sangat diagungkan Quraisy dan
Kinanah. Ketika Rasulullah Saw menaklukan Makkah, beliau mengutus Khalid bin Al
Walid untuk menghancurkannya. Ternyata ada tiga pohon dan ketika dirobohkan
yang ketiga, tiba-tiba muncul wanita hitam berambut kusut dalam keadaan
rneletakkan kedua tangannya di bahunya menampakkan taringnya. Di belakangnya,
ada juru kuncinya. Kemudian Khalid penggal lehernya dan pecah, ternyata ia
adalah seekor merpati, lalu Khalid bin Al Walid membunuh juru kuncinya.
i.
Hubal
Merupakan patung yang
paling besar di Ka’bah. Diletakkan di tengah Ka’bah. patung ini terbuat dari
batu ‘aqiq merah dalam rupa manusia. Dibawa ‘Amru bin Luhai dari Syam. Isaaf
dan Naailah (Dua patung berhala yang ada di dekat sumur Zamzam. Dua patung ini
berasal dari sepasang orang Jurhum yang masuk ke Ka’bah dan berbuat fujur, lalu
dikutuk menjadi dua batu, seiring perjalanan waktu, keduanya disembah.
j.
Dzul Khalashah
Dzul Khalasah Ini
adalah berhala milik kabilah Khats’am, Bajilah dan Daus yang berada di
Tubaalah, daerah antara Makkah dan Yaman. Begitulah gambaran keadaan agama di
Jazirah Arabiyah sebelum datangnya Islam. Mereka masih mengimani rububiyah
Allah dan menganggap Allah sebagai sesembahannya juga dan sebagai Dzat
Pencipta. Sumber kepercayaan tersebut adalah risalah samawiyah yang yang
dikembangkan dan disebarkan di jazirah Arab terutama risalah nabi Ibrahim dan
Ismail.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
masyarakat arab sebelum islam datang menganut
paham yang bermacam-macam seperti paham animisme, dinamisme, dan menganut agama
yang bermacam-macam dari agama yahudi, kristen, majusi, paganisme dan hunafa’.
keberagaman agama yang terjadi di
kalangan bangsa arab terjadi pada masa jahiliyah sebelum datangnya agama islam yang dibawa
oleh nabi Muhammad sebagai penyempurna dari agama lain.
B.
SARAN
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga
bermanfaat, namun dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang perlu di benahi, oleh karena itu kritik dan saran dari teman-teman sangat kami
harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Jaih Mubarok. 2004. Sejarah
Peradaban Islam, Bandung : Pustaka Bani Quraisy
Ali Mufrodi. 1997. Islam di kawasan Kebudayaan Arab.
Jakrta : Logos Al-Habib Alwi bin Thahir al- Haddad, Sejarah Masuknya Islam di
Timur Jauh, terj. S. Dhiya Shahab, Jakarta: Lentera Sasritama, 1995
Kuncoro, widago. 2008. Pendidikan agama
islam. Jakarta utara : Rajawali Cili
ajibb
BalasHapusMantap
BalasHapus