Selasa, 06 Mei 2014

MAKALAH AL QUR'AN MI


A.    PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Al qur’an secara harfiah berarti “bacaan sempurna” meruppakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada suatu bacaanpun sejak mengenal tulisan bacaan 5000 tahun yang lalu yang dapat menandingi al Qur’an Al karim, bacaan sempurna lagi mulia itu. Tiada bacaan semacam Al Qur’an yang dibaca oleh ratusan juta orang yang tidak mengerti artinya atau tidak dapat menulis dengan aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi huruf oelh orang dewasa, remaja dan anak-anak.
Tiada bacaan seperti Al Qur’an yang di atur tatacara membacanya mana yang dipendekkan, panjangkan, di pertebal atau di perhalus ucapannya. Dimana tempat yang terlarang atau boleh, atau harus memulai dan terhenti bahkan diataur lagu dan iramanya,  sampai etika membacanya.
Tiada bacaan sebanyak kosakata Al Qur’an yang berjumlah 77.439 kata dengan jumlah huruf 32.309 huruf yang katanya baik antara kata padanya maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya.
Al Qur’an mempunyai beberapa nama di antaranya kitab Allah al Furqan artinya pembeda antara yang benar dan yang batil (Q.S. Al Furqan: 1). Azzikir artinya peringatan (Q.S. Al Hijr: 9). Dan antanzil artinya di turunkan (Q.S Al As Syura’:192). Dan sebagiannya akan di jelaskan dalam pembahasan berikutnya.
Salah satu tujuan Al Qur’an memilih sistematika demikian adalah untuk mengingatkan manusia khususnya kaum muslimin bahwa ajaran-ajaran al qur’an adalah satu kesatuan terpadu yang tidak dapat dipisahkan.
Insyaallah pemakalah akan membahas tentang pengertian al qur’an, tujuan , fungsi, manfaat membaca al qur’an dan nama-nama lain dari al qur’an.


2.      Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Al Qur’an?
2.      Apa tujuan Al Qur’an?
3.      Apa Fungsi Al Qur’an?
4.      Apa Manfaat Membaca Al Qur’an?
5.      Apasaja Nama-nama lain dari Al Qur’an?

3.      Tujuan Pembahasan
1.      untuk  memahami pengertian Al Qur’an  itu sendiri
2.      untuk mengetahui tujuan Al Qur’an  di turunkan.
3.      Untuk mengetahui fungsi Al Qur’an  diturunkan.
4.      Untuk mengetahui apa manfaat membaca Al Qur’an  
5.      Untuk mengetahui apasaja nama-nama lain dari Al Qur’an  

B.     PEMBAHASAN
1.      Pengertian Al Qur’an
[1]Al Qur’an merupakan sumber hukum Islam pertama, menjadi pegangan dan rjukan umat Islam di dalam menjalani kehidpan sehari-hari. Allah swt. menamai kitab suci-Nya yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dengan nama al Qur’an. Dikalangan ulama, terdapat beberapa pendapat tentang asal kata Al-Qr’an, diantaranya adalah sebagai berikut.
a.       Asy-Syafi’I berpendapat bahwa kata Al-Qr’an itu ditulis dan dibaca tanpa hamzah (Al Quran bukan Al Qur’an) serta tidak diambil dari kata lain. Ia adalah nama khusus untuk kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Sebagaimana nama Injil dan Taurat yang masing-masing diberikan kepada Nabi Isa a.s dan Musa a.s.
b.      [2]Al-lihyani berpendapat bahwa Al-Qur’an itu menggunakan huruf hamzah (أ) yaitu bentuk masdar dari kata قَرَأَ  yang berarti membaca. Hanya saja, lafal Al Qur’an ini menurut al-Lihyani adalah masdar bin ma ‘na ism al-maf‘ul. Jadi, arti Qur’an sama dengan arti maqru’, yaitu yang dibaca.
c.       Dr. shubhi ash-Shalih dalam kitabnya, mengemukakan bahwa pendapat yang paling kuat adalah lafal Al-Qr’an itu masdar dan sinonim dengan lafal qira’ah.
[3]Sebagian ulamak menegaskan bahwa kata qur’an itu bentuk masdar (kata kerja yang dibendakan) yang di artikan isim maf’ul, yakni makru’, artinya sesuatu yang dibaca. Jadi Al Qur’an adalah bacaan yang dibaca.
[4]Menurut pendapat populer, dari segi bahasa Al Qur’an berarti “Bacaan” atau yang dibaca”. ( المقرؤ). pengertian ini sesuai dengan firman Allah SWT.  (Q.S. Al-Qiyamah: 17-18)
Artinya: Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.
Dari segi istilah, para ulama telah banyak yang memberikan definisi yang berbeda-beda dan saling melengkapi, yaitu;
            Muhammad Abd. Azim Azzarqani mendefinisikan:
اَلْقُرْاَنُ هُوَ الْكِتَبُ الْمُعْجِزُ الْمُنَزَّلُ عَلَى النَّبِىِّ صَلْعَمْ اَلْمَكْتُوْبُ فِى الْمَصَاحِفِ اْلمَنْقُوْلُ عَلَيْهِ بِالتَّوَاتُرِ الْمُتَعَبَّدُ بِتِلَا وَتِهِ.
Syeikh Muhammad Khudari Beik merumusakan:
اَلْقُرْانُ هُوَ الَّلفْظُ الْعَرَ بِيُّ الْمُنَزَّلُ عَلَى مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم لِلتَّدَ بُّرِوَالتَّذَكُّرِ مُتَوَاتِرًا وَهُوَمَابَيْنَ دَفَّتَيْنِ الْمَبْدُوْءِ بِسُوْرَةِ الْفَاتِحَةِ الْمَخْتُوْمُ بِسُوْرَةِ النَّاسِ.
Artinya: Al Qur’an ialah firman Allah yang berbahasa Arab diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. untuk difahami isinya dan diingat selain disampaikan kepada kita secara mutawatir, ditulis dalam mushaf dimulai surah Fatihah diakhiri surah nas.
Syekh Muhammad Abduh mendefinisikan:
اَلْكِتَبُ هُوَ الْقُرْاَنُ الْمَكْتُوْبُ فِى الْمَصَاحِفِ الْمَحْفُوْظِ فِى صُدُوْرِ مَنْ عَنَى بِحِفْظِهِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Artinya: Alkitab yakni Al-Qur’an ialah bacaan yang telah tertulis dalam mushaf yang terjaga dalam hafalan-hafalan umat islam.
Pada prinsipnya sama, bahwa Al Qur’an adalah kalam Allah yang disampaikan dalam bahasa Arab, diturunkan secara berangsur-angsur melalui Jibril AS, kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai mukjizat disampaikan kepada kita penganutnya secara mutawatir, yang telah tertulis di mushaf Ustmani dan telah dihafalkan secara baik oleh umat Islam sejak masa Nabi Muhammad SAW. hidup sampai akhir zaman. Di mulai surat fatihah diakhiri surat Nas, murupakan ibadah bagi yang membacanya dan kafir bagi yang mengingkarinya.
[5]Al Qur’an ialah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah SWT Tuhan Seru Sekalian Alam kepada junjungan kita Nabi Besar dan Rasul terakhir Muhammad saw melalui malaikat jibril, untuk diteruskan penyampaiannya kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini sampai akhir zaman nanti. Al Qur’an adalah kitab suci terakhir bagi umat manusia dan sesudahnya tidak akn ada lagi kitab suci yang akan diturunkan oleh Allah SWT, oleh karenanya Al Qur’an adalah petunjuk paling lengkap bagi umat manusia sejak turunnya al qur’an 15 abad yang lalu dan akan tetap sesuai dengan perkembangan zaman pada saat ini maupun untuk masa yang akan datang sampai dengan datangnya hari kiamat nanti.
Tidak ada satu kitab pun di dunia ini yang lengkap dan sempurna seperti halnya kitab Al Qur’an. Umat Islam wajib bangga dengan kitab suci Al Qur’an, karena Al Qur’an adalah bacaan yang maha sempurna dan maha mulia sehingga disebut juga dengan Al Qur’an Al Karim.
[6]Dari beberapa pengertian yang di kemukakan di atas, dapat disebutkan unsur-unsur makna yang terkandung dalam definisi Al-Qur’an. unsure-unsur tersebut adalah sebagai berikut.
a.       Al Qur’an adalah wahyu atau kalam Allah swt.
b.      Al Qur’an diturunkan Allah swt. kepada Nabi Mhammad saw. dengan perantara malaikat Jibril.
c.       Al Qur’an mempunyai daya i‘jaz, yaitu sebagai mkjizat bagi Nabi Muhammad saw.
d.      Penyampaian Al Qur’an berlangsng secara mtawatir.
e.       Al Qur’an merupakan bacaan mulia dan membacanya mepakan ibadah.
f.       Al Qur’an tertulis dalam musfah-mshaf, dimulai dengan surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas.
g.      Lafal Al Qur’an berbahasa Arab.
h.      Al Qur’an senantiasa terpelihara dan terjaga dari berbagai bentuk kesalahan dan pemalsuan.
2.      Tujuan Al Qur’an
[7]Allah swt. menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw. Dengan membawa beberapa fungsi dan tujuan.
[8]Yang paling penting tujuan Al Qur’an diturunkan adalah supaya manusia tidak tersesat, Al Qur’an menjadi petunjuk bagi umat manusia.[i]
Agar dalam pelajaran hidupnya, manusia dapat menempuh kebahagiaan dunia dan akhirat, maka Allah SWT telah menurunkan Al Qur’an yang diantaranya berfungsi sebagai petunjuk atau pembimbing. Dan pembimbing itupun hanya akan berguna bagi orang-orang yang terlebih dahulu mau bertaqwa. Diantaranya ayat-ayat Al Qur’an yang menjelaskan tentang fungsi Al Qur’an sebagai pembimbing adalah surat [9]Al Baqarah: 2 dan 185 yang berbunyi;
Artinya: Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (Q.S. Al Baqarah: 2).
Artinya:  (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Q.S. Al Baqarah: 185).

[10]Menurut M. Quraish Shihab, tujuan pokok Al Qura’an adalah
1.      Sebagai petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Tuhan, dan kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan.
2.      Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidpannya secara individual atau kolektif.
3.      Petunjuk mengenal syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hokum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Dengan kata lain, yang lebih singkat, “Al quran adalah petunjuk bagi seluruh manusia ke jalan yang harus ditempuh demi kebahagiaan hidup didunia dan akhirat”.
[11]Al-Qur’an bertujuan untuk :
1.      Membersihkan akal dan menyucikan jiwa dari segala bentuk syirik serta memantapkan keyakinan tentang keesaan yang sempurna bagi Tuhan seru sekalian alam,keyakinan yang tidak semata-mata sebagai suatu konsep teologis,tetapi falsafah hidup dan kehidupan umat manusia.
2.      Untuk mengajarkkan kemanusiaan yang adil dan  beradab, yakni bahwa umat manusia merupakan suatu   yang seharusnya dapat bekerja sama dalam pengabdian kepada Allah dan pelaksanaan tugas kekhalifahan.
3.      Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, bukan saja antar suku atau bangsa , tetapi kesatuan alam semesta, kesatuan kehidupan dunia dan akherat,natural dan supranatural, kesatuan ilmu, iman dan rasiao,kesatuan kebenaran, kesatuan keperibadian manusia,kesatuan kemerdekaan dan determinisme,  social, politik dan ekonomi,dan semuanya berada dibawah  satu keesaan,yaitu keesaan Allah Swt.
4.      Untuk mengajak manusia berpikir dan bekerja sama dalam bidang kehidupan  dan beregara melalui musyawarah dan mufakat yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan.
5.      Untuk membasmi kemiskinan material dan spiritual, kebodohan, penyakit, dan pendereritaan hidup,serta pemerasan manusia,dalam bidang social, ekonomi, dan juga agama.
6.      Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan kasih sayang, dengan menjadikan keadilan social sebagai landasan pokok kehidupan masyarakat manusia.
7.      Untuk member jalan tengah antara falsafah monopoli kapitalisme dengan fasafah kolektif komunisme,menciptakan ummatan wasathan yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran.
8.      Untuk menekankan peranan ilmu dan teknologi,guna menciptakan satu peradaban yang sejalan dengan jati diri manusia,dengan panduan Nur IIlahi.
3.      Fungsi Al Qur’an
[12]Agar manusia dapat menjadi khalifah yang baik di muka bumi ini, diperlukan suatu pedoman atau petunjuk yang menjamin manusia menuju ke arah kebaikan di dunia maupun di akhirat nanti. Selama manusia mempercayai dan mau menggunakan pedoman atau petunjuk tersebut insya’ Allah tujuan untuk menjadi khalifah yang baik akan tercapai.
Hal ini dimungkinkan apabila petunjuk atau pedoman yang dimaksudkan datangnya dari Allah SWT yang menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya. Petunjuk atau pedoman tersebut tidak lain adalah Al Qur’an  Al Karim, kitab suci umat Islam yang memang merupakan “hudal lin naas” atau petunjuk bagi seluruh umat manusia tanpa memandang bangsa, suku atau golongan manusia Al Qur’an sebagai “hudal lin naas” adalah fungsi paling utama dari kitab suci Al Qur’an. Lihatlah beberapa ayat-ayat berikut ini yang mengandung pernyataan tersebut. Allah berfirman;

Artinya: [13]Kitab (Al Quran ini) diturunkan oleh Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Az Zumar:1).

Artinya: [14]Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al An’aam: 115).
Artinya: [15]dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi  Keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. (Q.S. Al Baqarah: 213).
artinya: [16]Sesungguhnya Al Quran Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (Q.S. Al Israa’: 9).
Fungsi Al qur’an yang merupakan “hudal lin naas” atau menjadi petunjuk bagi umat manusia. Karena Al Qur’an menjadi pembeda antara yang benar dan yang salah, Al Qur’an juga merupakan peringatan bagi umat manusia agar selalu ingat kepada sang pencipta, Al Qur’an banyak mengandung nasehat dan pelajaran yang berguna bagi kehidupan di dunia dan di akhirat, Al Qur’an selalu mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kejelekan, Al Qur’an memuat berbagai macam keterangan tentang ciptaan Allah yang ada di langit dan di bumi agar menjadi peringatan bagi manusia yang mau berfikir.
[17]Sebagai kitab suci umat Islam. Al Qur’an mempunyai banyak fungsi, diantaranya yang paling pokok adalah;
a.       Sumber Pokok Ajaran Islam
Ada beberapa landasan dalam penggalian hukum Islam, seperti Al Qur’an, Al Hadits, Ijma’ dan Qiyas. Dan dalam hal ini Al Qur’an sebagai sumber pokok ajaran islam di antaranya pada surat An-Nisa’ : 105 yang berbunyi;

Artinya: [18]Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang Telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), Karena (membela) orang-orang yang khianat. (Q.S. An-Nisa’ : 105).
b.      Peringatan dan pelajaran bagi Manusia
Al Qur’an diturunkan mengandung fungsi yang amat positif diantaranya ialah sebagai pemberi peringatan dan pelajaran bagi manusia. Kita sadari bahwa manusia mempunai sifat pelupa dan salah, disamping adanya fitrah untuk berlaku jujur dan sebagai makhluk yang cerdas atau suka berfikir
Dalam memberikan bimbingan kepada manusia. Al Qur’an seringkali menjelaskan melalui fakta sejarah, baik yang positif maupun negatif yang pernah dialami oleh orang-orang terdahulu dengan maksud agar manusia masa sekarang dapat mengambil pelajarannya atau sebagai peringatan baginya. Ayat-ayat menjelaskan fungsi Al Qur’an sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusa antara lain surat Asy-Syura 7 dan An-Nahl: 112.

Artinya: Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik. (Q.S. Asy Syura’: 7).

Artinya: Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.
4.      Manfaat Membaca Al Qur’an
1.      Dapat menentramkan hati

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS. Ar Ra’d/13: 28)
2.      Dapat menyembuhkan penyakit
“Hendaklah kamu menggunakan kedua obat-obat: madu dan  Alqur’an”(HR. Ibnu Majah dan Ibnu Mas’ud)
3.      Pembaca al-Qur’an dikurniakan hatinya dengan cahaya oleh Allah Subhanahu wa Ta‘ala dan dipeliharaNya dari kegelapan. Diriwayatkan daripada Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu yang maksudnya :
“Bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesiapa yang mendengar satu ayat daripada Kitab Allah Ta‘ala (al-Qur’an) ditulis baginya satu kebaikan yang berlipat ganda. Sesiapa yang membacanya pula, baginya cahaya di hari qiamat.”
4.      Pembaca al-Qur’an memperolehi kemuliaan dan diberi rahmat kepada ibu bapaknya. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang maksudnya :
“Sesiapa yang membaca al-Qur’an dan beramal dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibubapanya mahkota di hari qiamat. Cahayanya (mahkota) lebih baik daripada cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalaulah yang demikian itu matahari berada di rumah kamu (dipenuhi dengan sinarannya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal dengan ini (al-Qur’an).”(Hadis riwayat Abu Daud)
5.      Pembaca al-Qur’an memperolehi kedudukan yang tinggi dalam syurga. Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang maksudnya :
Dikatakan kepada pembaca al-Qur’an: “Bacalah(al-Qur’an), naiklah (pada darjat-darjat syurga) dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya dengan tartil di dunia. Sesungguhnya kedudukan darjatmu sehingga kadar akhir ayat yang engkau baca.” (Hadis riwayat Ahmad)
6.      Membaca satu huruf Al Qur’an akan memperoleh sepuluh kebaikan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
7.      Orang yang membaca Al Qur’an secara terang-terangan seperti bersedekah secara terang-terangan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Orang yang membaca Al Qur’an terang-terangan seperti orang yang bersedekah terang-terangan, dan orang yang membaca Al Qur’an secara tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara sembunyi.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i, lihat Shahihul Jaami’: 3105)
5.      Nama-nama lain Al Qur’an
[19]Abul Ma’ali ‘Uzaizi bin Abdul Malik yang terkenal dengan sebutan “Syaidzalah” berkata dalam kitabnya Al-Burhan: ketahuilah! Sesungguhnya Allah swt memberi nama Al Qur’an-Nya dengan lima puluh lima nama, di antaranya adalah:
1.      Kitab Mubin,seperti dalam firman-Nya:

Artinya: Haa miim, Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan.(Q.S. Ad-Duhkan: 1-2).
2.      Qur’an Karim, seperti dalam firman-Nya:

Artinya: Sesungguhnya Al-Quran Ini adalah bacaan yang sangat mulia. (Q.S. Al Waqi’ah: 77).
3.      Kalam, seperti dalam firman-Nya:

Artinya: Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, Kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. (Q.S. At Taubah: 6)
4.      Nuur, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  dan Telah kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran). (Q.S. An Nisa’: 174).
5.      Huda  dan Rahmah, seperti dalam firman-Nya:

Artinya: dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Yunus: 57)
6.      Furqan, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Maha Suci Allah yang Telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Q.S. Al Furqan: 1)
7.      Syifa’, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar. (Q.S. Al Isra’: 82)
8.      Mau’idzah, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu. (Q.S. Yunus: 57)
9.      Dzikir dan Mubarak, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Dan Al Quran Ini adalah suatu Kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang Telah kami turunkan. Maka mengapakah kamu mengingkarinya?. (Q.S. Al Anbiya’: 50).
10.  Aliy, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Dan Sesungguhnya Al Quran itu dalam Induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi kami, adalah benar-benar Tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah. (Q.S. Az Zukhruf: 4)
11.  Hikmah, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Itulah suatu hikmah yang Sempurna Maka peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi mereka). (Q.S. Al Qomar: 5).
12.  Hakim, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Alif laam raa, inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah. (Q.S. Yunus: 1).
13.  Muhaimin, seperti dalam firman-Nya:

Artinya: Membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. (Q.S. Al Maidah: 48).
14.  Habl, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai. (Q.S. Ali Imran: 103).
15.  Shirat Mustaqim, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia. (Q.S.Al An’am: 153).
16.  Qayyim, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah. (Q.S. Al Kaahfi: 2).
17.  Qaul dan fashl, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil. (Q.S. Ath Thariq: 13)
18.  Naba’ Adhim, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?  Tentang berita yang besar, yang dimaksud dengan berita yang besar. (Q.S. An Naba’: 1-2).
19.  Ahsanul Hadits, Matsani dan Mutasyabih, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Allah Telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, Kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. (Q.S. Az Zumar:23).
20.  Tanzil, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Dan Sesungguhnya Al Quran Ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam. (Q.S. Asy Syu’ara’: 192).
21.  Ruuh, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Dan Demikianlah kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (Q.S. Asy Syuraa: 52).
22.  Wahyu, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Katakanlah (hai Muhammad): "Sesungguhnya Aku Hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka diberi peringatan". (Q.S. Al Anbbiya’: 45).
23.  Arabiy, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (Q.S. Yusuf: 2).
24.  Bashair, seperti dalam firman-Nya:

Artinya: Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Quran kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya Aku Hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Quran Ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Q.S. Al A’raf: 203).
25.  Bayan, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  (Al Quran) Ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Ali Imran: 138).
26.  Ilmu, seperti dalam firman-Nya:

Artinya: Sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, Sesungguhnya kamu -kalau begitu- termasuk golongan orang-orang yang zalim. (Q.S. Al Baqarah: 145).
27.  Haq, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Sesungguhnya Ini adalah kisah yang benar. (Q.S. Ali Imran: 62).
28.  Hady, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Sesungguhnya Al Quran Ini memberikan petunjuk. (Q.S. Al Isra’: 9).
29.  ‘Ajaba, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: Telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami Telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan, (Q.S. Al Jin: 1).
30.  Taszkirah, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Al Haqqah: 48).
31.  Al-‘Urwatul Wutsqo, seperti dalam firman-Nya:

Artinya: Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al Baqarah: 256).
32.  Shidq, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Az Zumar: 33).
33.  ‘Adl, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al An’am: 115).
34.  Amr, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu, (Q.S. Ath Thalaq: 5).
35.  Munadi, seperti dalam firman-Nya:

Artinya: Ya Tuhan kami, Sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (Q.S. Ali Imran: 193).
36.  Busyro, seperti dalam firman-Nya:

37.  Majid, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, (Q.S. Al Buruj: 21).
38.  Zabur, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Dan sungguh Telah kami tulis didalam Zabur[973] sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi Ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh. (Q.S. Al Anbiya’: 105).
39.  Basyir dan Nadzir, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui, Yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, (Q.S. Fushilat: 3-4).
40.  ‘Aziz, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  Sesungguhnya Al Quran itu adalah Kitab yang mulia. (Q.S. Fushshilat: 41).
41.  Balagh, seperti dalam firman-Nya:

Artinya:  (Al Quran) Ini adalah penjelasan yang Sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, (Q.S. Ibrahim: 3)
42.  Qishosh, seperti dalam firman-Nya:

3.  Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran Ini kepadamu, (Q.S. Yusuf: 3).
43.  Juga menamainya dengan empat nama dalam ayat dibawah ini, yaitu:

Artinya:  Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, Yang ditinggikan lagi disucikan. (Q.S. ‘Abasa: 13-14)



C.    ANALISIS
Al Qur’an merupakan sumber hukum Islam pertama, menjadi pegangan dan rujukan umat Islam di dalam menjalani kehidpan sehari-hari. Karena Al Qur’an menjadi penerang bagi siapa saja yang ingin menjadikan pegangan hidup seseorang.
Dari beberapa pengertian para ulama’ maupun para ahli dapat di simpulkan bahwa, Al Qur’an adalah firman allah yang berbahasa arab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, melalui malaikat jibril, disampaikan secara mutawatir, di tulis dalam mushaf di mulai dari Al Fatihah dan di akhiri Annas, yang membacanya termasuk Ibadah, yang terjaga dalam Hafalan-hafalan.
Dari kata yang terjaga dalam hafalan-hafalan tersebut Allah swt berfirman yang berbunyi;

Artinya:  Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
Dari firman di atas, dapat di pahami bahwa Allah sendiri yang akan menjaga kemurnian Al Qur’an dan memelihara di dalam dada manusia. Dan dalam kalimat “yang membacanya termasuk ibadah” disini masih umum, karena kebanyakan orang pada zaman ini tidak mengetahui tajwid tapi berani membaca Al Qur’an.
 Dalam hal ini Imam Ibnu al-jazari menyatakan dalam buku Pintu cahaya Al Qur’an, bahwa apabila membaca al-qur’an tanpa memperhatikan tempat keluarnya huruf (makhrah) yang ditentukan,yang sudah menjadi bagian dari ilmu tajwid, sekalipun bacaannyaindah, maka bacaan itu tidak diridoi oleh Allah dan Rasul-Nya. Dengan demikian hukumnya haram dan orang yang membacanya adalah berdosa. Sebagaiman dalam sebuah syairnya: “Melaksanakan tajwid adalah suatu keharusan dan kemestian, barang siapa membaca alqur’an tanpa tajwid berdosa hukumnya. Demikian al-qur’an itu datang dari Allah buat kita (selaku makhluknya).
Dalam kaitan dengan bahasa ilmu tajwid, para ahli qurra’ menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan tajwid itu adalah sebagai berikut, “mengucapkan huruuf menurut haknya satu persatu (tertibnya), dan masing-masing huruf itu diucapkan pada makhraj aslinya, kemudian mengucapkannya secara sempurna sesuai dengan tata caranya tanpa dipaksakan dan tidak berlebihan serta tidak dibuat-buat.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa membaca Al-Qur’an yang tidak sesuai dengan makhraj sebagaimana mahal-nya atau tempatnya merupakan suatu kesalahan yang besar dan sangat berdosa di hadapan Allah, karena akan bisa merubah makna yang sangat mendasar. 
Dari pembahasan di atas mengenai tujuan dan fungsi al qur’an di turunkan yang paling penting adalah sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia. Karena semua tata cara hidup, bergaul, larangan, perintah, berintraksi, semuanya telah tertulis di dalam al qur’an. Allah befirman yang berbunyi;

Artinya:  (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Q.S. Al Baqarah: 185).
Dari firman allah di atas sangat jelas di katakan sebagi petunjuk dan pembeda. Jadi barang siapa yang ingin jalannya lurus atau mendapatkan hidayah dari allah maka berpegang teguhlah bersama al qur’an, apabila seseorang tidak berpegang teguh kepada al qur’an maka hidupnya akan tidak terarah di dunia terlebih-lebih sengsara di akhirat kelak.
Fungsi yang paling utama dari kitab suci Al Qur’an. Lihatlah beberapa ayat-ayat berikut ini yang mengandung pernyataan tersebut. Allah berfirman yang berbunyi;

artinya: Sesungguhnya Al Quran Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (Q.S. Al Israa’: 9).
Saya sependapat dengan yang dikatakan M. Quraish Shihab, tujuan pokok Al Qura’an di turunkan, saya menyimpulkan bahwa tujuan al qur’an di turunkan adalah
1.      Sebagai petunjuk aqidah dan kepercayaan terhadap Allah.
2.      Petunjuk mengenai akhlak yang murni
3.       Petunjuk mengenal syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya.
Apabila saya menjelaskannya dengan perinci tentang tujuan al qur’an di turunkan di atas tidak akan pernah selesai dengan waktu yang diberikan. Karena kita akan membahas tauhid, fiqih dan lain sebagainya.
Dari penjelasan di atas bahwa tujuan dan fungis al qur’an tidak jauh beda, karena di antara yang dua ini saling berkaitan erat. jadi fungsi al qur’an di turunkan menurut penjelasan diatas dapat saya simpulkan, bahawa semua ajaran islam sudah ada di dalam al qur’an baik berupa peringatan, pelajaran, kisah maupun yanglainya.
Mengenai penjelasan manfaat membaca al qur’an di atas saya menyimpulkan karena dengan membaca al qur’an dapat menentramkan hati, dapat menyembuhkan penyakit, dikaruniakan cahaya dalam hatinya, diberikan kemuliaan dan rahmat oleh allah, mendapatkan kedudukan yang tinggi di syurga, dan orang yang membaca terang-terangan sama dengan bersedekah terang terangan. Allah berfirman yang berbunyi;

28.  (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S. Ar R’ad: 28).
Dan dalam hadit rasulullah menerangkan;
Sesiapa yang membaca al-Qur’an dan beramal dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibubapanya mahkota di hari qiamat. Cahayanya (mahkota) lebih baik daripada cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalaulah yang demikian itu matahari berada di rumah kamu (dipenuhi dengan sinarannya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal dengan ini (al-Qur’an).”(Hadis riwayat Abu Daud).
Bahwa dari firman maupun hadits di atas sudah sangat jelas,bahwa membaca al qur’an itu sangatlah bagus.karena itu mari kita membaca al qur’an ketika kita mempunyai waktu luang, karena banyak orang tidak bisa memanfaatkan waktu luangnya.
Menurut imam Jalaluddin As Suyuti dalam karangannya, Sedangkan sebab dinamakan al qur’an  dengan al kitab, karena ia mencakup banyak hal di dalamnya. Ada berbagai macam ilmu cerita-cerita yang ditampilkna dalam wajah yang sangat baik.
Dalam hal ini banyak sekali nama-nama al qur’an yang di jelaskan di atas, menurut Al Mudzoffary dalam kitabnya, dalam kitab imam Jalaluddin As Suyuti menjelaskan: ketika Abu Bakar ra mengumpulkan al wur’an, ia berkata; berilah sebuah nama untuk kitab ini. Maka sebagian sahabat berkata; kita beri nama dengan injil saja, tapi banyak para sahabat yang tidak setuju dengannya, yang lain berkata; berinama dengan Sifr saja. Banyak para sahabat yang tidak setuju karena ini adalah nama kitab orang-orang yahudi. Kemudian berkatalah Abdullah bin Mas’ud ra; dulu saya pernah melihat di habasyah sebuah kitab yang bernama mushaf, maka mereka pun sepakat untuk menaminya dengan Al Mushaf.
As sayuti berkata; dikemukakan oleh Ibnu Asytah...., dari Ibnu Syihab berkata; ketika para sahabat mengumpulkan al qur’an dan menulisnya di kertas, berkatalah Abu bakar ra; carikan nama buat kitab suci ini. maka sahabat ada yang memberinya denga Sifr yang lain dengan mushaf. Karena orang-orang Habasyah menamainya dengan Al Mushaf.
Dari al kisah di atas bahwa banyak sekali pendapat-pendapat sahabat yang memberikan nama terhadap al qur’an dan berbagai nama yang berkaitan dengan kitab-kitab terdahulu.


D.    KESIMPULAN
Al Qur’an merupakan sumber hukum Islam pertama, menjadi pegangan dan rjukan umat Islam di dalam menjalani kehidpan sehari-hari. Allah swt. menamai kitab suci-Nya yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Artinya: Al Qur’an ialah firman Allah yang berbahasa Arab diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. untuk difahami isinya dan diingat selain disampaikan kepada kita secara mutawatir, ditulis dalam mushaf dimulai surah Fatihah diakhiri surah nas.
Tujuan dan fungsi pokok al qur’an
1.      Sumber Pokok Ajaran Islam
2.      Peringatan dan pelajaran bagi Manusia
Manfaat membaca Al qur’an
1.      dapat menentramkan hati.
2.       dapat menyembuhkan penyakit.
3.       dikaruniakan cahaya dalam hatinya.
4.       diberikan kemuliaan dan rahmat oleh allah.
5.       mendapatkan kedudukan yang tinggi di syurga.
6.       dan orang yang membaca terang-terangan sama dengan bersedekah terang terangan.
Nama-nama lain al qur’an
1.      Kitab Mubin
2.      Qur’an Karim
3.      Kalam
4.      Nuur
5.      Huda dan rahmah
6.      Furqan
7.      Syifa’
8.      Mau’idzah
9.      Dzikr dan Mubarak
10.  Aliy
11.  Dan lain sebagainya.
E.     DAFTAR RUJUKAN

Al Qur’an Al Karim
Imam Jalaluddin As Suyuti, ulumul qur’an (Al Itqan Fi Ulumil Qur’an, surabaya; PT Bina Ilmu.
Rosihon Anwar, Ulum Al-Quran, Bandung, Pustaka Setia, 2012.
L. Ahmad, Basyairi, Ulumul Al qur’an, Mataram, Pusat Bahasa dan Buidaya, 2007.
Ahmad Izzan, Ulumul Qur’an, Bandung; Tafakur, 2009.
Ahmad Musthofa Hadna, Qur’an-Hadits, semarang; Wicaksana, 2005.
M. Quraish Shihab, Wawasan Al Qur’an, Bandung, Mizan,1998.
Wisnu Arya Whardana, Al Qur’an dan Energi Nuklir, Cet. 1,Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2004
Lilis Fauziya, Andi Setiawan, Kebenaran Al Qur’an dan hadis, Malang, Tiga Serangkai P. Mandiri, 2009.
Ade Mustari, Andi Rosyadi Sastra, Al Qur’an Hadis,  Jakarta; Arya Duta. 2007















[1] Lilis Fauziya, Andi Setiawan, Kebenaran Al Qur’an dan hadis, Malang, Tiga Serangkai P. Mandiri, hlm 3
[2] Prof. DR. Rosihon Anwar, Ulum Al-Quran, Bandung, Pustaka Setia, 2012, hlm. 31. 2. Lihat pula L. Ahmad, Basyairi, Ulumul Al qur’an, Mataram, Pusat Bahasa dan Buidaya, 2007, hlm. 5.
[3] Drs. Ahmad Izzan, Ulumul Qur’an, Bandung, Tafakur, 2009, hlm. 28.
[4] DRS. Ahmad Musthofa Hadna, Qur’an-Hadits, semarang, wicaksana, 2005,hlm. 2-3.
[5] Wisnu Arya Whardana, Al Qur’an dan Energi Nuklir, Cet. 1,Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2004, hlm. 46-47
[6] Lilis Fauziya, Andi Setiawan, Kebenaran Al Qur’an dan hadis,...., hlm 4. 2. Lihat pula Ade Mustari, Andi Rosyadi Sastra, Al Qur’an Hadis,......, hlm. 2
[7] DRS. Ahmad Musthofa Hadna, Qur’an-Hadits, .......,hlm. 24-25
[8] Lilis Fauziya, Andi Setiawan, Kebenaran Al Qur’an dan hadis, ...., hlm 34-35
[9] Al Baqarah: 2 & 185.
[10] M. Quraish Shihab di dalam buku Ade Mustari, Andi Rosyadi Sastra, Al Qur’an Hadis,.... hlm. 39.
[11] M. Quraish Shihab, Wawasan Al Qur’an, Bandung, Mizan,1998. hlm. 12-13.
[12] Wisnu Arya Whardana, Al Qur’an dan Energi Nuklir, Cet. 1....., hlm. 50-52
[13] Az Zumar :1
[14] Al An’am : 15
[15] Al Baqarah: 213
[16] Al Isra’ : 9
[17] DRS. Ahmad Musthofa Hadna, Qur’an-Hadits, .....,hlm 22-14
[18] An Nisa’: 105.
[19] Imam Jalaluddin As-Syuyuthi, Samudera Ulumul Qur’an, Surabaya, Bina Ilmu Jilid, 1. Hlm. 265-273.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar