Rabu, 11 Juni 2014

makalah AIKEMI



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sampai saat ini, para penggiat pendidikan selalu berusaha untuk mengembangkan metode-metode dan model-model pembelajaran yang baik dan efektif untuk dapat  membantu guru daam menyampaikan ilmu-imunya kepada siswanya. Pengebangan ini telah dilakukan sejak dulu hingga sekarang secara kontinyu dan terus menerus, mengikuti perkembangan teknologi dan juga permasalahan-permasalahan yang timbul dalam dunia pendidikan.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dianggap bagus dan  layak untuk diterapkan dalam proses pembelajaran adalah AIKEMI, singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan dan Islami. Di era kontemporer ini, AIKEMI sangat dianjurkan mengingat semakin kompleksnya permasalahan di dunia pendidikan dan juga besarnya tuntutan yang dibebankan kepada guru dalam menyukseskan pembelajaran di sekolah ataupun  para dosen di universitas.
Tidak terlepas lagi dari ajaran Agama islam bahwa pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat tinggi. Ini dibuktikan dengan wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw, yang menyuruh bagainda membaca dalam keadaan beliau yang ummi.
Ahli falsafah Yunani yang terkenal, Plato mengatakan pendidikan bererti memberi keindahan dan kesempurnaan yang mungkin diberikan kepada jasmani dan rohani.
Dilihat dari takrif yang diberikan Srajana Barat, difahamkan bahawa pendidikan itu hanya sebagai proses melatih akal, jasmanu dan moral supaya dibentuk menjadi manusia dan warganegara yang baik. Manakala menurut perspektif Islam, pendidikan mempunyai pengertian dan konsept yang lebih luar atau syumul.
Prof. Hassan Langgulung (1987) menegaskan pendidikan sebagai merubah dan memindahkan nilai-nilai kebudayaan kepada setiap individu masyarakat melalui pelbagai proses. Proses pemindahan tersebut ialah pengajaran, latihan dan indoktrinasi. Pemindahan nilai-nilai melalui pengajaran ialah memindahkan pengetahuan dari individu kepada individu yang lain; dan latihan ialah membiasakan diri melakukan sesuatu bagi memperoleh kemahiran, sementara indoktrinasi pula menjadikan seseorang dapat meniru apa yang dilakukan oleh orang lain. Ketiga-tiga proses ini berjalan serentak dalam masyarakat primitif dan moden.
Pelatihan-pelatihan tentang AIKEMI-pun juga telah banyak diadakan dalam rangka meningkatkan kualitas guru/dosen. AIKEMI kini telah menjadi salah satu bagian dari usaha sebuah unit pendidikan dalam meningkatakan kualitas pembelajarannya. Selain itu, yang paling mendasar tujuan  penerapan AIKEMI adalah agar siswa-siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, lebih enjoy dalam belajar dan tentu saja menjadi lebih bisa menyerap materi pembelajaran yang diberikan. Dapat dikatakan, intinya penerapan AIKEMI merupakan hal yang sangat penting dan harus dipahami dengan baik oleh semua guru serta harus dapat diterapkan secara benar.

B.     Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang dapat kita ambil dari latar belakang di atas adalah :
1.      Karakteristik Tujuan Pembelajarn IPS MI bernuansa AIKEMI?
2.      Penyusunan Tujuan Pembelajaran IPS MI bernuansa AIKEMI?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui Karakteristik Tujuan Pembelajarn IPS MI bernuansa AIKEMI.
2.      Untuk mengetahui Penyusunan Tujuan Pembelajaran IPS MI bernuansa AIKEMI.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Karakteristik Tujuan Pembelajaran IPS MI Bernuansa AIKEMI
Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang dituju dalam setiap kegiatan pembelajaran. Secara hieraki tujuan itu bermula dari yang rendah hingga yang tinggi, yakni: tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran, tujuan kurikuler atau tujuan kurikulum, tujuan institusional, dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pembelajaran merupakan tujuan intermedier (antara yang paling langsung dalam setiap kegiatan pembelajaran di kelas atau di sekolah.
Secara umum tujuan pembelajaran ips atau tujuan instruksional ips yang dilaksanakan selama ini sekurang-kurangnya sebagai berikut:
1.      Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat.
2.      Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisa, dan menysusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
3.      Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian.
4.      Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan ketrampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupannya yang tidak terpisahkan.
5.      Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan ips sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu, dan teknologi.
Tujuan pembelajaran ips mi bernuansa aikemi sebagaiman pada tujuan pembelajaran lainnya merupakan pengembangan dari tujuan pembelajaran yang sebelumnya.pengembangan ini dilakukan sebagai konsekuensi dari perkembangan dan kemajuan kehidupan masyarakat itu sendiri.oleh karna itu tujuan pembelajaran ips mi ini harus merespon permasalahan-permasalah an social yang muncul dan sekaligus mempersiapkan dan membekali peserta didik untuk mampu hidup pada masa depannya.
Tujuan pembelajaran AIKEMI merupakan tujuan pembelajaran yang dilaksanakan dengan menyertakan  suasana yang mendorong untuk aktif, kreatif,  inovatif,  efektif, menyenangkan dan islami. Adapun karakteristik tujuan pembelajaran IPS MI yang bernuansa AIKEMI ini adalah :
a.       Aktif
Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif membangun sendiri konsep dan makna melalui berbagai macam kegiatan. Peserta didik hanya mendengar saja tetapi menulis , membaca, berdiskusi, dan merefleksi materi, gagasan, isu, dan sebagainya.
b.      Inovatif
Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan hal-hal baru dalam mengembangkan konsep dan makna melalui berbagai macam kegiatan.
c.       Kreatif
Pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untukmengembangkan kreatifitas. Adanya ruang untuk menghasilkan karya dan menuangkan kreatifitas ini diperlukan dalam rangka membentuk pribadi-pribadi kreatif dan membuat terobosandalam memecahkan berbagai masalah kehidupan.
d.      Efektif
Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang memperhatikan masalah efesiensi waktu, mengakomodasi gaya belajar peserta didik, memberikan tugas dengan panduan yang jelas, memampaatkan sumber belajar dan media pembelajaran dengan tepat, mengelola kelas dengan baik , dan memiliki aturan dan kesepakatan.
e.       Menyenangkan
Pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menghibur diri dan merasa nyaman ditempat pembelajaran
f.       Islami
Pembelajaran islami adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan memperhatikan etika dan nilai-nilai islam. Dengan demikian sejak awal proses pembelajaran hingga akhir pembelejaran harus tetap mengacu pada etika dan nilai-nilai islam.
Contoh                 
Budaya korupsi adalah perilaku yang buruk yang menjangkit pejabat, pengusaha dan masyarakat. Lembaga-lembaga yang bertugas menindak korupsi didirikan untuk mengusut dan memberantasnya. Namun upaya-upaya ini belum mampu menghentikan budaya korupsi dikalanan birokrasi pusat sampai daerah. Sehingga kerugian Negara terus bertambah dan rakyat selalu berada dalam keadaan yang dirugikan.
Salah satu tujuan pembelajaran IPS MI adalah merespon masalah-masalah sosial termasuk diantaranya adalah budaya korupsi. Pembelajaran IPS MI berkewajiban untuk memberikan perannya yakni berpartisipasi, mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahannya. Oleh karenanya tujuan pembelajaran IPS MI bernuansa AIKEMI harus diarahkan untuk mengambil peran serta memberantas budaya korupsi. Karakteristik tujuan pembelajarannya adalah mendorong mahasiswa-mahasiswa untuk aktif, inovatif, efektif, menyenangkan, dan Islami sebagaimana yang dicontohkan sebagai berikut;
Tujuan Pembelajaran IPS MI bernuansa AIKEMI
Pokok bahasan : Budaya Buruk Korupsi
Karakteristik tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran IPS MI yang dikembangkan dengan memberi nuansa AIKEMI
1.      Aktif
Aktif dalam membuat konsep dan langkah-langkah memberantas buadaya korupsi, misalnya : memberi masukan peraturan perundang-undangan.
2.      Inovatif
Inovatif dalam mengemukakan cara-cara baru dalam menghilangkan budaya korupsi, misalnya : pembuktian terbalik para koruptor.
3.      Kreatif
Kreatif dalam membuat terobosan untuk memecahkan permasalahan korupsi, misalnya : membuat baju khusus bagi para koruptor.
4.      Efektif
Efektif dalam memanfaatkan waktu yang tersedia, misalnya : pelatihan bagi para petugas penindak koruptor.
5.      Menyenangkan
Menyenangkan dengan menghadirkan rasa nyaman, misalnya : memberi perlindungan bagi para saksi agar dapat menyampaikan kesaksiannya dengan sebenar-benarnya.
6.      Islami
Islami dengan berpedoman pada etika dan nilai-nilai Islam dari awal hingga akhir pembelajaran, misalnya : mendukung penegak hukum untuk berbuat seadil-adilnya.

B.     Penyusunan Tujuan Pembelajaran IPS MI bernuansa AIKEMI
Tujuan pembelajaran IPS MI bernuansa AIKEMI merupakan pengembangan tujuan pembelajaran IPS MI dengan menambahkan dan menyertakan suasana yang mendorong untuk aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan Islami. Munculnya pengertian tujuan pembelajaran ini bermula dari keinginan masyarakat terhadap peserta didik yang belajar di Madrasah Ibtidaiyah ini memahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman, bertakwa kepada Allah swt, dan berakhlak mulia. Keinginan masyarakat ini pada akhirnya menjadi sebuah cita-cita yang menuntut untuk diwujudkan dalam proses pembelajaran. Cita-cita ini kemudian berkembang menjadi sebuah tujuan pembelajaran IPS MI bernuansa AIKEMI.
Penyusunan  tujuan pembelajaran IPS MI bernuansa AIKEMI ini mengandung pengertian bahwa proses kegiatan pembelajaran yan dilalui dan dialami oleh peserta didik di sekolah dimulai dari tahapan sebagai berikut :
1.      Tahapan kognisi
Tahapan ini berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran islam.
2.      Tahapan Afeksi
Tahapan ini berkaitan dengan proses internalisasi ajaran dan nialai agama ke dalam diri peserta didik dalam arti menghayati dan meyakininya. Tahapan ini erat kaitannya dengan tahapan kognisi dalam arti penghayatan dan keyakinan peserta didik akan menjadi pokok bila dilandasi oleh pengetahuan dan pemahaman terhadap ajaran dan nilai-nilai agama Islam.
3.      Tahapan Psikomotorik
Tahapan ini berkaitan dengan pengalaman dan ketaatan pada ajaran Islam. Tahapan ini muncul setelah adanya motivasi yang ada pada tahapan afeksi yang mendorong untuk melakukan amal.
Ketiga tahapan ini harus dilalui oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran IPS MI bernuansa AIKEMI. Dengan demikian dalam setiap pembelajaran IPS MI harus senantiasa terkait dengan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam. Keterkaitan ini tidak hanya berhenti pada pengetahuan dan pemahaman saja tetapi juga pada penghayatan dan keyakinan serta pengamalan dan ketaatan pada ajaran Islam.
Contoh
Kemajuan teknologi pada abad sekarang ini telah dinikmati oleh sebagian besar umat manusia. Pengaruh teknologi ini pada kenyataanya tidak hanya membawa budaya yang positif tetapi juga negatif. Salah satunya adalah budaya pornoaksi dan pornografi yang mulai merambah tidak hanya dikalangan remaja yang tinggal diperkotaan tetapi juga dipedesaan. Para orangtua mulai resah dengan masa depan anak-anaknya bila pengaruh negatif ini terus-menerus berlangsung.
Pembelajaran IPS MI yang tugasnya adalah merespon masalah-masalah sosial berkewajiban untuk memberikan perannya yakni bekal kesadaran dan sikap mental yang positif kepada masyarakat. Karenanya tujuan pembelajaran IPS MI harus diarahkan dalam rangka memahamkan bahwa pornoaksi dan pornografi adalah hal yang tercela dan harus berupaya untuk menghindarinya dengan melalui tahapan dalam pembelajaran sebagaimana yang dicontohkan berikut ini :
Tujuan Pembelajaran IPS MI bernuansa AIKEMI
Pokok bahasan : Pemberantasan Budaya Pornografi dan Pornoaksi
Tahapan/ Ranah Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran IPS MI bernuansa AIKEMI yang disusun melalui tiga tahapan pembelajaran.
1.      Kognisi (pengetahuan)
Menanamkan pengetahuan dan pemahaman bahwa budaya pornografi dan pornoaksi adalah perbuatan yang tercela dalam ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Islam
2.      Afeksi (sikap)
Menhayati dan meyakini bahwa kehidupan ini akan berjalan dengan baik tanpa pornografi dan pornoaksi
3.      Psikomotor (keterampilan)
Mengamalkan ketaatan pada ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan berusaha menghindari dan mencegah terjadinya budaya pornografi dan pornoaksi serta membudayakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan terpuji.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran serta perangkat dan setting AIKEMI (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenagkan dan islami) dengan Aktif berarti siswa berperan serta dalam pembelajaran dan tidak pasif, Inovatif berarti siswa bisa memberikan ide atau gagasan baru mengenai pembelajaran, Kreatif berarti siswa mengaplikasikan ide dan gagasan menjadi sebuah realisasi seperti membuat alat peraga, Efektif berarti pembelajaran memenuhi kompetensi, Menyenangkan berarti siswa lebih termotivasi karena pembelajaran tidak membosankan atau menakutkan, dan Islami berarti sesuai dengan tuntunan ajaran islam. AIKEMI diterapkan dengan cara guru bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran siswa, sehingga apabila dalam proses pembelajaran tersebut ada siswa yang mengalami kesulitan memahami pelajaran dapat langsung bertanya kepada guru
B.     Saran
Sebagai Mahasiswa Tarbiyah yang kelaK akan mangampu mata pelajaran penddikan IPS khususnya, hendaknya mengetahui macam-macam metode dan strategi pembelajaran yang efektif. Sehingga nantinya setelah menjadi pendidik kita dapat menggunakan metode dan strategi apa saja yang sesuai dengan mata pelajaran pendidikan IPS khususnya. Sehingga tidak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran.


Daftar Pustaka

Muhaimin. 2008, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Islam di Sekolah. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Qardhwi, yusuf. 1997. Norma dan Etika Ekonomi Islam. jakarta : Gema Insani Press.
Zaini, Hisyam, 2002. Strategi Belajar Aktif di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : CTSD IAIN Suka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar