BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan melihat kehidupan, situasi dan kondisi dunia sekarang
kapasitas dan kualitas yang dimiliki oleh pendidik dalam melakukan pembelajaran
atau dalam membelajarkan peserta didik masih kurang terlihat, karena seorang
pendidik hanya membelajarkan peserta didiknya hanya sekedar belajar, tidak
mengenal tata cara belajar yang baik dan benar sehingga apa yang menjadi tujuan
utamanya tidaklah tercapai dan banyak sekali seorang pendidik tidak mengetahui
konsep dan teori dalam pembelajaran terutama dalam pembelajaran Aqidah Akhlak.
Karena dalam melakukan pembelajaran Aqidah Akhlak Di Mi konsep itu sangat penting sekali dalam proses
pembelajaran, karena dengan seorang pendidik mengenal dan mengetahui suatu
konsep maka dalam proses belajar mengajar tentunya akan berjalan dengan baik
serta pastinya apa yang menjadi tujuan utama dalam pembelajaran akan tercapai
dengan baik pula.
B.
RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian akqidah dan akhlaq ?
b. Apa itu
pembelajaran?
b. Konsep
pembelajaran?
c. Teori
pembelajaran?
C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui apa itu aqidah akhlaq
b. Untuk mengetahui apa itu pembelajaran
c. Untuk memahami konsep-konsep dalam pembelajaran
d. Untuk memahami teori-teori dalam pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Aqidah dan akhlaq
1. Pengertian aqidah
Secara bahasa
kata aqidah berasal dari kata “aqadah”
yang berarti pengikat . menurut terminology aqidah merupakan semacam benang
emas yang mengikat hati hamba. Dalam Buku, Suplemen Ensiklopedi Islam ( 2002
: 24), kata Aqidah berakar dari kata ‘
aqada-ya’qidu, yang berarti menyimpulkan atau mengikatkan tali dan
mengadakan perjanjian. Dari kata ini muncul bentuk lain, seperti I’tiqada-ya’taqidu
dan I’tiqad, yang berarti mempercayai, menyakini, dan keyakinan.
2. Pengertian
akhlaq
Dalam Buku Ensiklopedi Islam (2002:102) Al-akhlaq adalah suatu
keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang dari padanya lahir perbuatan-
perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau
penelitian. Jika keadaan tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji
menurut pandangan akal dan syara’ (hukum Islam), maka disebut akhlaq yang baik, Jika
perbuatan-perbuatan yang timbul itu tidak baik, dinamakan akhlaq yang buruk. Kata akhlak
merupakan bentuk jama’ dari kata Al-khuluq
yang secara etimologis berarti : tabiat, budi pekerti dan kebiasaan.[1]
Makna Aqidah dan Akhlak adalah kepercayaan dasar, keyakinan
pokok yang diyakini kebenarannya oleh hati sesuai dengan ajaran Islam yang
berpedoman pada Al-Quran dan Hadits. Dan dari aqidah yang kuat akan memancarkan
tabiat, budi pekerti, watak, perangai atau tingkah laku yang baik dalam
kehidupan sehari-hari. Pengertian Akhlak menurut istilah, di bawah ini terdapat
beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahi sebagai berikut :
a. Ibnu
Maskawih dalam Kitabnya Tanzib
Al-Akhlak Wa Tathirul A’raq,
mendefinisikan akhlak sebagai berikut: “Sikap jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan (terlebih dahulu).”
b.
menurut Ahmad Amin, dalam bukunya Al-Akhlak,
mendefinisikan Akhlak sebagai berikut: “Bahwa
yang disebut akhlak ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu
bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu disebut akhlak”
c.
Menurut Imam Al-Gazali dalam
kitabnya, Ihya ‘Ulumudin, memberikan definisi Akhlak
sebagai berikut: “Segala sifat yang
tertanam dalam hati, yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah
tanpa memerlukan pemikiran sebagai pertimbangan”[2]
Apabila Akhlaq yang baik diajarkan pada
anak sejak dini maka akhlaq itu akan terus biasa dilakukan sampai dewasa akan
tetapi apabila anak sudah dewasa dan terbiasa dengan akhlaq yang buruk maka
sulit seakali untuk mendidik dan memperbaikinya, kadang kala hal itu tidak
mungkin terujud sama sekali.
Sebagaimana kata penyair :
” kadangkala adab itu bermamfaat bagi
anak-anak pada waktu kecil tetapi sesudah itu tidak lagi bermamfaat adab
baginya. Sesungguhnya ranting yang lunak akan lurus jika engkau meluruskannya
dan tidaklah kayu menjadi lunak walaupun engkau meluruskannya ”[3]
B.
Konsep dan Teori
pembelajaran
1.
Pengertian pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua
arah dengan mengajar dilakukan oleh guru
dan pelajar dilakukan oleh siswa atau peserta didik. Dalam buku lain
menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan perpaduan antara dua activitas yaitu
belajar dan mengajar, activitas belajar lebih cenderung pada siswa dan
activitas mengajar dilakukan oleh guru atau lebih cenderung ke pendidik (Guru),
jadi dengan hal tersebut istilah pembelajaran ringkasan dari kata belajar dan
mengajar (BM), proses belajar mengajar (PBM), atau kegiatan belajar mengajar
(KBM). Dilihat dari aspek kegunaannya.
1.
Definsi
belajar
Belajar
merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk meraih suatu perubahan pada
dirinya, baik perubahan sikap, mental, tingkah laku, berfikir dll. Adapun Definisi
belajar menurut pandangan beberapa ahli yaitu :
a. Menurut Skiner mengartikan belajar
sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
b. Menurut Hilgard & Bower dalam
bukunya “theories of learning 1975” mengemukakan bahwa belajar merupakan
belajar itu berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu
situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang ulang dalam
situasi tertentu, dimana prubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau atas
dasar kecendrungan respon pembawaan.
c. Menurut M. Sobry Sutikno dalam bukunya
menuju pendidikan bermutu 2004 mengartikan bahwa belajar merupakan suatu proses
usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu prubahan yang baru
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
d. Menurut C.T. Morgan dalam introduction
to psychology 1962, merumuskan bahwa belajar sebagai suatu perubahan yang
relative dalam menetapkan tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari
pengalaman yang lalu.
e. Thursan Hakim dalam bukunya belajar
secara efectif 2002, mengartikan bahwa belajar adalah suatu proses prubahan di
dalam keperibadian manusia, dan prubahan tersebut dinampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecerdasan,
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir
dan kemampuan lainnya.
Dari bebrapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
pada hakekatnya belajar itu adalah “perubahan” yang terjadi pada diri seseorang
setelah melakukan activitas tertentu. Walaaupun pada hakekatnya tidak semua
perubahan termasuk dalam kategori belajar. Misalnya perubahan fisik, mabuk,
gila dll.
2.
Definisi mengajar
Pengertian
mengajar dapat dipandang dari dua aspek yaitu mengajar secara tradisional dan
modern. Pertama pengertian mengajar secara trdisional yaitu membelajarkan siswa
atau murid disekolah. Yang mengandung makna atau tujuan yaitu:
a. Pengajaran dilakukan sebagai persiapan
hidup
b. Penguasaan penyampaian adalah tujuan
utama
c. Guru paling berperan atau aktif
d. Siswa selalu sebagai penerimaa atau
fasip
e. Pengajaran hanya diruang kelas
Sedangkan pengajaran secara modern yaitu mengajar
diartikan yaitu menurut Howard
(2003) yang menyatakan bahwa pengajaran merupakan suatu activitas
membimbing atau membantu, menolong seseorang untuk mendapatkan perubahan,
mengembangkan keterampilan, sikap (attitude), cita-cita (ideals),
pengetahuan (knowledge), dan penghargaan (apreciation). Dari
definisi mengajar secara modern ini, dapat pemahaman bahwa :
a. Pengajaran bertujuan untuk mengembangkan
atau mengubah perilaku siswa
b. Pengajaran itu dalam rangkan
mengorganisasikan lingkungan
c. Siswa dipandang sebagai orang yang hidup
dalam arti siswa memiliki potensi-potensi yang siap untuk dikembangkan [4]
Mengajar merupakan suatu proses yang
kompleks. Tidak hanya menyampaikan informasi dari guru kepada siswa, akan
tetapi bagaimana seorang pengajar atau guru memberikan contoh yang baik kepada
siswa baik dari segi perkataan, sifat dan tingkah laku. Adapun beberapa
pendapat para ahli mengenai definisi mengajar yaitu :
a.
Menurut
William
H. Burton Mengajar merupakan upaya memberikan stimulus, bimbingan
pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.
b. Menurut bohar Suharto mengajar
merupakan suatu activitas mengorganisasi atau mengatur, mengelola lingkungan
sehingga tercipta suasana yang sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan peserta
didik sehingga terjadi proses belajar yang menyenangkan.
c. Menurut 0emar Hamalik,
mendefinisikan bahwa mengajar itu sebagai proses menyampaikan pengetahuan dan
kecakapan kepada siswa. Dengan pengertian lain menyatakan bahwa mengajar
merupakan sebuah activitas professional yang memerlukan keterampilan tingkat
tinggi.
d. Menurut Hasibuan mengajar
merupakan suatu proses yang dalam perkembangannya masih dianggap sebagai suatu
kegiatan penyampaian atau penyerahan pengetahuan. Pandangan semacam ini masih
umum digunakan dikalangan pengajar
e. Menurut Mutakhir mengajar
merupakan penciptaan system lingkungan yang memungkinkan terjadinya belajar.
Sedangkan
pembelajaran aqidah akhlak merupakan pembelajaran Agama yang dibelajarkan kepada siswa atau peserta didik tentang bagaimana kita Berakhlak
dan beradab . konsep mengajar
yaitu : “mendidik bukan hanya dengan
nasehat saja, sebab yang menjadi sukses adalah memberikan contoh dengan
perbuatan yang baik sesuai dengan apa yang dikatakannya. Jangan lain di kata
lain di perbuatan”
2.
Hakikat pembelajaran
Dalam
keseluruha proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran
merupaka kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar
mengajar dirancang dan dijalankan secara professional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu
melibatkan guru dan siswa. Perpaduan antara unsure manusiawi ini melahirkan
interaksi edukatif dngan memamfaatkan bahan ajar sebagai mediumnya. Pada
kegiatan pembelajarananatar guru dan siswa saling mempengaruhi dan saling
member masukan, karena itulah kegiatan pembelajaran merupakan activitas yang hidup, serat nilai
dan senantiasa memilki tujuan. Pendekatan baru melihat bahwa belajar mengajar
atau pembelajaran merupakan milik guru dan murid dalam kedudukan yang setara,
namun dari segi fungsi berbeda, anak merupakan obyek pembelajaran dan menjadi
inti dari setiap kegiatan pendidkikan. Pada proses belajar mengajar atau
pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses atau proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan belajr. Pada tahap berikutnya
adalah proses pemberian, bimbingan daan bantuan kepada anak didik dalam
melakukan proses belajar. Dari uraian diatas dapat diberi kesimpulan bahwa
pembelajaran merupakan serangkaian activitas yang disepakati dan dilaukakan
siswa untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
3.
Cirri-ciri pembelajaran
Adapun
beberapa Ciri-ciri pembelajaran yaitu :
a. Memiliki tujuan yaitu untuk membentuk
anak dalam suatu perkembangan tertentu.
b. Terdapat mekanisme, prosedur,
langkah-langkah, metode, dan tehnik yang direncanakan dan didesain untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Materi jelas, terarah dan terencana
dengan baik.
d. Adanya activitas anak didik merupakan
syarat mutlak bagi berlangsungnya pembelajaran.
e. Actor guru yang cermat dan tepat.
f. Terdapat pola aturan yang ditaati guru
dan anak didik dalam proporsi masing-masing.
g. Adanya waktu untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
h. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun
evaluasi produk.[5]
4.
Konsep pembelajaran
Sering
dikatakan bahwa mengajar merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh siswa
dan sebenarnya peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi, melainkan
juga mengarahkan dan memberikan fasilitas belajar (directing and facilitating the
learning ) agar proses
belajar lebih memadai. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang
dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran
pada awalnya meminta Guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimilki oleh
siswa yang meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang
akademisnya, latar belakang social Ekonominya dan lain sebagainya. Kesiapan
Guru untuk mengenaal karakteristik siswa dalam pembelajaran aqidah akhlak
merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indicator suksesnya
pelaksanaan pembelajaran. Menurut Corey (1986: 195) konsep pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seorang secara
disengaja dikelola atau diikuti untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah
laku tertentu. Jadi bisa dikatakan bahwa
konsep dalam pembelajaran aqidah Akhlak adalah suatu proses dimana seorang
Guru dengan sengaja masuk kedalam dunia anak didiknya untuk bisa melakukan
pembelajaran aqidah akhlak dengan mudah dan dalam melaksanakan pembelajaran
aqidah akhlak akan berlangsung dengan baik dan bisa menghasilkan suatu tujuan
yang menentu. [6]
5. Teori
pembelajaran
Menurut Bruner mengemukakan bahwa teori pembelajaran itu ada dua yaitu preskriptif
dan deskriptif. Dikatakan teori preskriptif karena tujuan
utama dalam pembelajaran adalah menetapkan strategi dan metode pembelajaran
yang optimal dalam melakukan pembelajaran aqidah dan dikatakan deskriptif karena tujuan
utama teori ini adalah bagaimana
menetukan hasil belajar atau memeriksa proses belajar yang akan meraih suatu
perubahan pada peserta didik. Teori deskriptif menaruh perhatian pada hubungan bagaimana menentukan hasil belajar
(perubahan) atau sebagaimana seseorang belajar untuk menggapai suatu perubahan tersebut. Teori preskriptif yaitu
menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi
hal belajar. Teori preskriptif adalah suatu teori yang disebut goal
oriented yang berarti untuk mencapai tujuan, sedangkan teori
deskriptif adalah suatu teori yang disebut goal free yang berarti
untuk memberikan atau menentukan hasil.[7]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahsan diatas mengenai konsep dan teori
pembelajaran aqidah akhlaq dapat disimpulkan bahwa : aqidah merupakan sebuah
benang emas yang mengikat pada seorang hamba dan mealkukan perjanjian dan
akhlah merupakan tingkah laku atau kebiasaan yang dilakukan dengan tanpa
berfikir panjang. Konsep merupakan suatu ide atau gagasan yang masih dalam
angan-angan atau masih dalam benak yang belum ter-ekspus atau belum dilakukan
serta masih dalam pemikiran. Sedangkan pembelajaran merupakan Pembelajaran
ialah membelajarkan siswa atau peserta didik dengan konsep maupun dengan toeri
belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan dalam pendidikan. Menurut Corey
(1986: 195) konsep pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan
seorang secara disengaja dikelola atau diikuti untuk memungkinkan ia turut
serta dalam tingkah laku tertentu. Ciri-ciri
pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.
Memiliki
tujuan yaitu untuk membentuk anak dalam suatu perkembangan tertentu.
b.
Terdapat
mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode, dan tehnik yang direncanakan dan
didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.
Materi
jelas, terarah dan terencana dengan baik.
d.
Adanya
activitas anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya pembelajaran.
e.
Actor
guru yang cermat dan tepat.
f.
Terdapat
pola aturan yang ditaati guru dan anak didik dalam proporsi masing-masing.
g.
Adanya
waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran
h.
Evaluasi,
baik evaluasi proses maupun evaluasi produk
BAB
IV
DAFTAR
PUSTAKA
Sabiq
sayid. 1996. Aqidah islam. Surabaya : al-ikhlas
Maegiono.
2007. Aqidah dan akhlaq. Bogor : yudistira IKAPI.
Baradja
umar. 1992. Bimbingan akhlaq.
Jakarta : pustaka amani.
Susanto ahmad. 2013. Tori belajar dan pembelajaran.
Jakarta : kencana
fathurrahman pupu &
sutikno sobry.2007.strategi belajar mengajar. Bandung : aditama
Sagala
syaiful, 2012. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung : alfabeta.
http://www.ras-eko.com/2012/11/pengertian-teori-belajan-dan-teori.html.
jumat 25 april 2014. Jam 10.13
[1] Sabiq sayid. 1996. Aqidah islam. Surabaya : al-ikhlas. Hal 32
[2] Maegiono. 2007. Aqidah dan
akhlaq. Bogor : yudistira IKAPI. Hal. 45
[3] Baradja umar. 1992. Bimbingan
akhlaq. Jakarta : pustaka amani. Hal 11
[4] Susanto ahmad. 2013. Tori belajar dan pembelajaran. Jakarta :
kencana hal 18
[5] Pupuh fathurrahman & m. sobry sutikno.2007.strategi belajar mengajar.
Bandung : aditama hal : 7-11
[6] Sagala syaiful, 2012. Konsep dan makna pembelajaran.
Bandung : alfabeta. Hal 62
Tidak ada komentar:
Posting Komentar