No
|
STRATEGI PAIKEM
|
1
|
EVERYONE IS A TEACHER HERE (setiap murid sebagai guru)
|
2
|
WRITING IN THE HERE AND NOW (menulis pengalaman secara langsung)
|
3
|
READING ALOUD (strattegi membaca dengan keras)
|
4
|
THE POWER OF TWO & FOUR (menggabung 2 dan 4 kekuatan)
|
5
|
INFORMATION SEARCH (mencari informasi)
|
6
|
POINT-COUNTERPOINT (beradu pandangan sesuai dengan perspektif)
|
7
|
READING GUIDE (bacaan terbimbing)
|
8
|
ACTIVE DEBATE (debat aktif)
|
9
|
INDEX CARD MATCH (mencari jodoh kartu Tanya jawab/isu sejenisnya)
|
10
|
JIGSAW LERANING (belajar melalui tukar delegasi antar kelompok)
|
11
|
ROLE PLAY (bermain peran)
|
12
|
DEBAT BERANTAI
|
13
|
LISTENING TEAM (tim pendengar)
|
14
|
TEAM QUIZ (pertanyaan kelompok)
|
15
|
SMALL GROUP DISCUSSION (diskusi kelompok kecil)
|
16
|
CARD SORT (meyotir kartu)
|
17
|
GALERY WALK (pameran berjalan)
|
Aplikasi berbagai segi atau
metode, tersebut di atas dapat disimak dalam deskripsi prosedur dan
langkah-langkah teknis sebagai berikut.
1. EVERYONE IS
A TEACHER HERE (setiap murid sebagai guru)
Langkah-langkah penerapan:
1. Bagikan kertas
kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah
pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari, atau topic
khusus yang ingin mereka diskusiskan didalam kelas.
2. Kumpulkan
kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada
masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak kembali pada yang
bersangkutan.
3. Mintala mereka
untuk membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-masing, sambil
memikirkan jawabannya.
4. Undang
sukarelawan (volunteer) untuk membacakan pertanyaan yang ada di
tangannya untuk menciptakan (budaya bertanya, upaya memotivasi siswa untuk
angkat tangan bagi yang siap membaca-tanpa langsung menunjukannya).
5. Mintalah dia memberikan
respon (jawaban atau penjelasan) atas pertanyaan atau permasalahan tersebut,
kemudian mintalah kepada teman-teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau
melengkapi jawaban.
6. Berikan apresiasi (pujian/tidak menyepelekan)
terhadap setiap jawaban atau tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut
salah.
7. Kembangkan
diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa berganti membacakan pertanyyaan
yang ada di tangan maisng-masing dengan waktu yang tersedia.
8. Guru malakukan
kesimpulan, klarisifikasi, dan tindak lanjut.
Tujuan penerapan strategi ini adalah
membiasakan peserta didik untuk belajar aktif secara individu dan membudayakan sikap berani bertanya,
tidak minder dan tidak takut salah.
|
2. WRITING IN
THE HERE AND NOW (menulis pengalaman secara langsung)
Menulis
dapat membantu peserta didik merefleksikan pengalaman-pengalaman yang telah
mereka alami. Langkah-langkah penerapan strategi ini adalah:
1. Guru memilih
jenis pengalaman yang diinginkan untuk ditulis oleh peserta didik. Ia bisa
berupa peristiwa masa lampau atau yang akan datang. Guru menginformasiakn
kepada peserta didik tentang pengalaman yang telah dipilih untuk tujuan
penulisan reflektif. Guru memberitahu mereka bahwa cara yang berharga untuk
merefleksikan pengalaman adalah mengenakan atau mengalaminya untuk pertama kali
disini dan saat sekarang. Dengan demikian tindakan itu menjadi pengaruh lebuh
jelas dan lebih dramatic dari pada menulis tetntang sesuatu di ”sana dan
kemudian” atau dimasa depan yang jauh.
2. Guru
memerintahkan peserta didik untuk menulis, saat sekarang, tentang pengalaman
yang telah dipilih. Perintahkan mereka untuk memulai awal pengalaman dan
menulis apa yang sedang mereka dan lainnya lakukuan dan rasakan. Guru menyuruh
peserta didik menulis sebanyak mungkun yang mereka inginkan tenteng
peristiwa-peristiwa yang terjadi dan perasaan-perasaan yang dihasilkannya.
3. Guru memberikan waktu yang cukup untuk
menulis. Peserta didik harusnya tidak merasa terburu-buru. Ketika mereka
selesai, guru mengajak mereka untuk membacakan tentang refleksinya.
4. Guru
mendiskusikan hasil pengalaman peserta didik tersebut bersama-sama.
5. Guru malakukan
kesimpulan, klarisifikasi, dan tindak lanjut.
3. READING
ALOUD (strattegi membaca dengan keras)
Membaca suatu teks dengan menggunakan kertas,
dapat membantu peserta didik memfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan
pertnyaan-pertanyaan, dan merangsang diskusi. Strategi tersebut mempunyai efek
dan memusatkan perhatian dan membuat satu kelompok ynag kondusif. Prosedur di
stategi ini adalah sebagai berikut
1.
Guru memilih sebuah teks yamg menarik untuk
dibaca dengan kertas, misalnya manasik haji. Guru hendaknya membatasi dengan
suatu pilihan teks yang kurang dari 500 kata.
2.
Guru menjelaskan teks itu kepada peserta didik
secara singkat. Guru menjelasakan poin-poin kunci atau masalah-masalah pokok
yang dapat diangkat.
3.
Guru membagi bacaan teks itu dengan
alenia-alenia atau beberapa cara lainnya. Guru menyuruh sukarelawan-sukarelawan
untuk membaca keras bagian-bagian yang berbeda.
4.
Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan,guru menghentikan
dibeberapa tempat untuk menekankn poin-poin tertentu, kemudian guru memunculkan
beberapa pertanyaan, atau memberikan contoh-contoh. Guru dapat membuat
diskusi-diskusi singkat jika para peserta didik menujukan minat dalam bagian
tertentu. Kemudian guru mencoba dengan mengujikan apa yang ada alam teks
tersebut.
5.
Guru melakukn kesimpulan, klarifikasi dan
tindak lanjut.
CATATAN: ketiga contoh strategi diatas
bertujuan untuk lebih memotivasi pembelajaran aktif ecara individu. Sedangkan
contoh berikutnya lebih memotivasi belajar aktif bersama.cooperative
learning
|
4. THE POWER OF
TWO OF FOUR (menggabungkan 2 dan 4 kekuatan)
Langkah-langkah penerapan:
1.
Tetapakn suatu masalah atau pertanyaan terkait
dengan materi pokok (SK/KD Indikator).
2.
Beri kesempatan kepada peserta untuk berfikir
sejenak tentang masalah tersebut.
3.
Bagikan kertas pada setiap peserta didik untuk
menuliskan pemecahan masalah/jawaban (secara mandiri) lalu periksalah hasil
kerjanya.
4.
Perintahkan peserta didik berpasangan 2 prang
dan berdiskusi tentang jawaban masalh tersebut, lalu periksalah hasil kerjanya.
5.
Peserta didik membual jawaban baru atas masalah
yang disepakati berdua, lalu
6.
Selanjutnya perintahkan peserta didik bekerja
berpasanga 4 orang dan berdiskusi lalu bersepakat mencari jawaban terbaik, lalu
priksa hasil kerjanya.
7.
Jawaban bisa ditulis dalam kertas atau yang
lainnya, dan guru memeriksa dan memastukan setiap kelompok telah menghaislkan
kesepakatan terbaik menjawab masalh yang dicari.
8.
Guru mengemukakan penjelasan dan solusi atas
permasalahan yang didiskusikan tadi.
9.
Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan
tindak lanjut.
Tujuan
penerapan strategi ini adalah membiasakan belajar aktif secara individu dan
kelompok (belajar bersama hasilnya lebih berkesa)
|
5. INFORMATION
SEARCH (mencari informasi)
Langkah-langkah penerapan:
1.
Tersedia referensi terkait topic pembelajaran
tersebut sesuai SK/KD indicator (misalnya: hakikat manusia dalam islam)
2.
Guru menyusun kompetensi dari topic tersebut.
3.
Mempu mengidentifikasi karakter muslim kaffah
4.
Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh
kompetensi tersebut.
5.
Carilah ayat dan hadis terkait
6.
Bagi kelas dalam kelompok kecil (maksimal 3
orang)
7.
Peserta ditugasi mencari bahan
diperpustakaan/warnet yang sudah dikenal oleh guru bahwa bahan tersebut
benar-benar ada.
8.
Setelah peserta mencari dan kembali ke kelas,
guru membantu dengan cara membagi referensi kepada mereka
9.
Peserta diminta mencari jawaban dalam referensi
tersebut yang dibatasi oleh waktu (mis 10 menit) oleh guru
10.
Hasilnya didiskusikan barsama seluruh kelas
11.
Guru menjelaskan materi pelajaran terkait denga
topic tersebut
12.
Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan
tindak lanjut.
Tujuan penerapan
strategi ini adalah member kesempatan peserta didik untuk menemukan suatu
ilmu pengetahuan dengan proses mencari sendiri
|
6. POINT-CONTERPOINT
(beradu pandangan sesuai prefektif)
Langkah-langkah penerapan:
1.
Pilih satu topik yang mempunyai dua perspektif
(pandangan) atau lebih
2.
Bagi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai
dengan perspektif (pandangan yang ada)
3.
Pastikan bahwa masing-masingnkelompok duduk
dalam tempat yang terpisah
4.
Mintalah masing-masing kelompok untuk
menyiapkan argument sesui dengan perspektif kelompoknya
5.
Pertemukan kembali masing-masingg kelompok dan
beri kesempatan salah satu kelompok tertentu untuk memulai berdebat dengan
menyam[aikan argument yang telah disepakati dalam kalompok
6.
Undang anggota kelompok lain intuk menyampaikan
argument yang berbeda. Demikian seterusnya
7.
Beri klasifikasi atau kesimpulan dengan
membandingakan isu-isu yang diamati.
Tujuan penerapan
strategi ini adalah untuk melatih peserta didik agar mencari argumentasi yang
kuat dalam memecahkan suatu masalha yang actual dimasyarakat yang
sesuai dengan posisi yang diperankan
|
7. READING
GUIDE (Bacaan terbimbing)
Langkah-langkah penerapan :
1.
Tentukan bacaan yang akan dipelajari
2.
Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab
oleh peserta atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi
oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi
3.
Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau
kisi-kisinya kepada peserta
4.
Tugas peserta adalah mempelajari bahan bacaan
tersebut dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi
aktivitas ini sehingga tidak memakan waktu yang berlebihan
5.
Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan
menanyakan jawaban kepada peserta
6.
Pada akhir penbelajaran, berilah ulasan atau
penjelasan secukupnya.
7.
Guru
melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
Tujuan penerapan
strategi ini adalah membantu peserta didik lebih mudah dan terfokus memehami
suatu materi pokok
|
8. ACTIVE
DEBATE (debat aktif)
Langkah-langkah penerapan:
1. Kembangkan satu
pertanyaan yang berkaitan dengan sebuah kasus atau isu kontrovfersional dalam
suatu topic yang relevan dengan SK/KD indicator.
2. Bagi kelas
menjadi2 kelompok; tugaskan mereka pad posisi ”pro” satu kelompok,
danposisi “kontra” pada kelompok yang lainnya
3. Minta setiap
kelompok untuk menujuk wakil mereka, dua atau tiga orang sebagai juru bicara
denghan posisi duduk saling berhadapan
4. Awali “debat”
ini dengan meminta masing-masing juru bicara untuk mengungkapkan pandangannya
secara bergantian
5. Setelah itu,
jurubicara ini akan kembali ke kelompok mereka untuk meminta pendapat guna
mengatur strategi untuk membuat bentahan pada kelompok lainnya
6. Apabila dirasa
cukup, maka hentikan debat ini (pada saat puncak perdebatan) dengan tetep
menyisakan waktu sebagai follow up dari kasus yang di perdebatkan
8.
Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan
tindak lanjut.
Tujuan penerapan strategi ini adalah
untuk melatih peserta didik agar mencari argumentasai yang kuat dalam
memecahkan suatu masalah yang kontrversial serta memiliki sikap demokratis
dan saling menghormati terhadap perbedaan pendapat
|
9. INDEKS CARD
MATCH (mencari jodoh kartu Tanya jawab)
Langkah-langkah penerapan:
1.
Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah
peserta dalam kelas, dan kertas tersebut
dibagi menjadi dua kelompok
2.
Tulis pertanyaan tentang materi yang telah
diberikan sebelumnya pada potongan kertas yang telah dipersiapkan.setiap kertas
stu pertanyaan
3.
Pada potongan kertas yang lain, tulislah
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat
4.
Kocoklah kertas tersebut sehingga akan
tercampur antara soal dan jawaban
5.
Bagikan setiap peserta satu kertas. Jelaskan
bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Sebagian [eserta akan
mendapat soal dan sebagian kagi akan mendapat jawaban
6.
Mintalah pesserta untuk mencari pasangannya. Jika
sudah ada yang menemukan pasangannya, mintalah mereka untuk duduk berdeka.
Jelaskan juga agar mereka tidak memberikan materi yang mereka daptkan kepada
teman yang lain
7.
Setelah semua peserta menemukan pasangan dan
duduk berdekatan, mintalah setiap peserta secara bergantian agar membacakan
soal yang diperoleh dengan suara keras kepada teman-teman yang lainnya.
Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya, demikian seterusnya.
8.
Akhiri proses ini dengan klarisifikasi dan
kesimpulan serta tindak lanjut
Tujuan
penerapan startegi ini adalah untuk melatij peserta didik agar lebih cermat
dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok
|
10. JIGSAW
LEARNING (belajar melalui tukar delegasi antar kelompok)
Langkah-lanhkah penerapan:
1.
Pilih materi pembelajaran yang dapat dibagi
menjadi beberapa segmen (bagian)
2.
Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok
sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah peserta 25 dan jumlah segmen
ada 5, maka masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang
3.
Setiap kelompok mendapat tugas membaca,
memahami, mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang
berbeda
4.
Setiap kelompok mengirimkan anggoteny ke
kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya
5.
Kembalikan suasana kelas seperti semula
kemudian tanyakan seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan
dalam kelompok
6.
Berilah peserta didik pertanyaan untuk mengecek
pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari
7.
Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan
tindak lanjut.
11. ROLE PLAY
(bermain peran)
Langkah-langkah penerapan:
1.
Menetapkan topik:
o
Konflik interpersonal
o
Konnflik antar golongan
o
Perbedaan pendapat/perspektif, dll
2.
Tunjuk dua orang peserta didik untuk memerankan
karakter tertentu: 5-10 menit
3.
Mintalah keduanya untuk bertukar peran
4.
Hentikan relo pley apabila telah mencapai
puncak tinggi/dirasa sudah cukup
5.
Pada saat kedua peserta didik memerankan
karakter tertentu di muka kelas, peserta didik lainnya diminta untuk mengamati
dan menuliskan tanggapan mereka
6.
Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan
tindak lanjut.
Tujuan penerapan strategi ini adalah
·
Memberikan pengalaman konkrit dari apa
yang telah dipelajari
·
Mengilustrasikan prinsip-prinsip dari setiap
materi pembelajaran
·
Menumbuhkan kepekaan terhadap masalah-masalah
hubungan social
·
Menyiapkan/menyediakan dasar-dasar diskusi
yang konkrit
·
Menumbuhkan minat dan motivasi belajar
siswa/peserta didik
·
Menyediakan sarana untuk mengekspresikan
perasaan yang tersembunyi di balik suatu keinginan
|
12. DEBAT
BERANTAI
Langkah-langkah penerapan:
1.
Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
kecil
2.
Masing-masing kelompok ditujuk coordinator
untuk menulis
3.
Mereka diberi konssep atau gagasan yang
mengundang pro-kontra
4.
Masing-masing kelompok memberikan pendapatnya
dengan cara:
a. Coordinator
mengatur posisi duduk melingkar
b. Setiap keolmpok
menyampaikan ide setuju dengan alasnnya, bergantian anggota yang lain tidak
setuju dengan alasnnya.
c. Pada putaran
kedua, anggita yang tadi setuju berganti dengan menyampaikan ide tidak
setuju dengan alasan, sementara yang tidak setuju berganti dengansetuju
disertai alasannya, demikian hingga semua anggota selesai menyampaikan
pendapat bebasnya
5.
Guru meminta siswa secara sukarela maju kedepan
untuk menuliskan alasan yang setuju dan yang tidak setuju dari masing-masing
kelpmpok tadi
6.
Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan
tindak lanjut.
Tujuan penerapan startei ini adalah untuk
menggali kemampuan peserta didik agar bisa memberikan argumentasi (reasoning)
antara dua pendapat yang kontradiktif supaya tidak berfikir ekstrim dalam
menyikapi suatu masalah
|
13. LISTENING
TEAM (tim pendengar)
Strategi ini dimaksudkan untuk
mengaktifkan seluruh peserta didik dengan membagi peserta didik secara
berkelompok dan memberikan tugas yang berbeda kepada masing-masing kelompok
tersebut. Strategi ini dapat dibuat dengan prosedur sebagai berikut;
1.
Peserta didik dibagi kedalam empat kelompok.
Setiap kelompok mempunyai peran dan tugas sendiri-sendiri. Kelompok 1 (sebagai
kelompok pengnya) bertugas membuat pertanyaan yang didasrkan pada materi yang
telah disampaikan oleh guru. Kelompok dua (sebagai kelompok setuju) bertugas
menyatakan poin-poin mana yang disepakati dan menjelaskan alasannya. Kelompok 3
(sebagai kelompok tidak setuju) bertugas mengumrntari poin mana yang tidak
disetujui dan menjelaskan alasannya. Kelompok 4 (sebagai pembuat contoh)
bertugas membuat contoh atau aplikasi meteri yangbaru disampaikan oleh guru
2.
Guru menyampaikan materi pelajaran. Setelah
selasai, kelompok-kelompok tersebut diberi waktu untuk melaksanakan tugas
sesuai denga apa yang telah ditetapkan. Tugas guru hanyya menyampaikan
pengarahan agar empat kelompok tersebut mengemukakan tugasnya dengan baik. Selainitu,
guru juga memberikan komentar jika ada pendapat kelomppok yang menyimpanh
terlalu jauh dari materi pelajaran.
3.
Guru melakukan kesimpulan, klariifikasi, dan
tindak lanjut.
Tujuan penerapan strategi ini untuk
melatih peserta didik agar terbiasa belajar kelompok secara harmonis untuk
mencapai belajar yang efektif
|
14. TEAM QUIZ
(pertanyaan kelompok)
Prosedur strategi ini adalah sebagai berikut:
1.
Guru memilih topic yang dapat dipresentasikan
dalam tiga bagia; misalnya tentang pernikahan dan perceraian dalam islam
2.
Guru membagi peserta didik menjadi tiga
kelompok
3.
Guru menjelaskan bentuk sesinya dan memulai
presentase. Guru membatasi persentasi samoai 10 menit atau kurang.
4.
Guru meminta tim A untuk menyiapkan kuis yang
bejawaban singkat. Kuis ini tidak memakan waktu lebih dari 5 menit untuk
persiapan. Tim B dan C memanfaatkan waktu untuk menijau kembali catatan mereka
5.
Tim A menguij anggotya tim B. Jika tim B tidak
bisa menjawab, tim C de beri kesempatan intuk menjawabnya
6.
Tim A mengajukan pertanyaan selanjutnya kepada
anggota tim C, dan mengulangi proses yang sama
7.
Ketika kus selesi, guru melanjutkan pada bagian
kedua pelajaran, dan menujuk tim B sebagai pemimpin kuis
8.
Setelah tim B menyelasaikan tugas tersebut,huru
melanjutkan pada bagian ketiga dan menujuk tim C sebagai pemimpin kuis
Tujuan penerapan strategi teknik tim ini dapat
meningkatkan kemampuan tanggung jawab peserta didik tentang apa yang mereka
pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menkutkan
|
15. SMALL GROUP
DISCUSSION (diskusi kelompok kecil)
Langkah-langkah penerapan:
1. Bagi kelas
menjadi beberapa kelompok kecil (maksimal 5 murid) dan menunjuk ketu dan
sekretaris
2. Berikan soal
studi kasus (yang dipersiapkan oleh guru) sesuai dengan standard kompetensi
(SK) & kompetensi dasar (KD). Terlampir contoh: MTS Kls VIII tenteng
kurban & aqiqah
3. Instruksikan
setiap kelompok untuk mendiskusikan jawaban setiap pertanyaan tersebut
4. Pastikan setiap
anggota kelompok berpartisepasi aktif dalam diskusi
5. Instruksikan
setiap anggota kelompok melalui juru bicara yang ditunjuk menyajikan hasil
diskusunya dalam forum kelas
6.
Guru melakukan kesimpulan, klariifikasi, dan
tindak lanjut.
16. CARD SORT
(menyortir kartu)
Langkah-langkah penerapan:
1. Guru menyiapkan
kartu berisi tenteng pokok sesuai dengan Ks/KD maple (catatan:@perkiraan
jumlah kartu sama dengan jumlah murid di kelas. @isi kartu terdiri
dari kartu induk/topic utama dan kartu rincian).
2. Seluruh kartu
diacak/dikocok agar campur
3. Bagikan kartu
kepad murid, dan pastikan masing-masing memperoleh satu (boleh dua)
4. Perintahkan
setiap murid bergerak mencari kartu induknya dengan mencocokan dengan kawan
sekelasnya
5. Setelah kartu
induk beserta kartu rinciannya ketemu, perintahkan masing-masing membentuk
kelompok dan menempelkan hasilnya di papan secara urut
6. Lakukan koreksi
bersama setelah semua kelompok menempelkan hasilnya
7. Mintalah slah
satu penanggung jawab kelompok untuk menjelaskan hasil sortir kartunya,
kemudian mintalah komentar dari kelompok lain
8. Berikan
apresiasi setiap hasil kerja murid
9.
Guru melakukan kesimpulan, klariifikasi, dan
tindak lanjut.
Tujuan: mengaktifkan setiap individu sekaligus
kelompok (cooperative learning) dalam belajar
|
17. GALLERY WALK
(pameran berjalan)
Tujuan penerapan strategi ini: membangun kerja sma kelompok (cooperative
learning) dan saling member apresiasi dan koreksi dalam belajar.
|
Langkah-langkah penerapan:
1. Peserta di bagi
dalam beberapa kelompok
2. Kelompok diberi
kertas plano/filp cart
3. Tentukan topic atau tema pelajaran
4. hasil kerja
kelompok ditempel di dinding
5. Masing-masing
kelompok berputar mengamati hasil kelompok lain
6. Salah satu
wakil kelompok menjelaskan tentang apa yang ditanyakan kelompok lain
7. Koreksi
bersama-sama
8. Klarifikasi dan
penyimpulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar