LAPORAN PPL 2 MI NAHDLATUL MUJAHIDIN NW JEMPONG AMPENAN TAHUN
AJARAN 2015/2016
Oleh :
DEWI JAYANTI
NIM. 151.129.091
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MATARAM 2016
BAB III
PENGALAMAN PRAKTEK MENGAJAR
A. Satuan Pelajaran
Satuan pembelajaran merupakan uraian dari
pengembangan kurikulum yang berlaku dalam pelaksanaan pembelajaran di lembaga
sekolah. Satuan pembelajaran merupakan program aksi untuk suatu pengajaran
berkenaan dengan suatu pokok/sub pokok bahasan atau satu topik bahasan yang
diproyeksikan oleh seorang calon guru yaitu mahasiswa PPL yang akan
dilaksanakan dikelas tertentu, untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus yang
dituju. Di dalam program pengajaran tersusun suatu rencana yang akan atau harus
dilaksanakan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar adalah sebagai berikut:
1. Kurikulum
Kurikulum adalah seperankat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum yang digunakan
oleh MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Sebelumnya MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong sudah
menerapkan Kurikulum 2013tetapi karena adanya peraturan pemerintah untuk
kembali menggunakan KTSP, MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong kembali menggunakan
KTSP.
2. Program Pengajaran
Program pengajaran pada MI Nahdlatul Mujahidin
NW Jempong menggunakan sistem semester sebagaimana yang berlaku di SD/MI yang
lain pada umumnya. Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). Oleh karena itu, segala sesuatunya perlu
dibuat perumusan program atau rencana kegiatan.
Adapun program dan rencana kegiatan adalah
sebagai berikut:
a. Program Tahunan
Program Tahunan (Prota) adalah rencana umum
pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran
efektif dalam satu tahun. Penyusunan prota ini berdasarkan hasil analisis
alokasi waktu yang ditetapkan sebelumnya dan hasil pemetaan kompetensi dasar
per unit.
b. Program Semester
Program Semester (Promes) adalah rencana umum
pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran
efektif dalam satu semester. Penyusunan Promes ini juga disusun berdasarkan hasil
analisis alokasi waktu yang ditetapkan sebelumnya dan hasil pemetaan kompetensi
dasar per unit.
c. Program Harian
Program harian merupakan program pengajaran
yang berisi materi-materi yang akan diajarkan pada hari-hari akan mengajar,
yang disusun dalam bentuk silabus pembelajaran, dan scenario (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) berupa:
1) Silabus Pembelajaran
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu
dan atau kelompok mata pelajaran yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/alat belajar.
Silabus disusun secara mandiri oleh guru yang
dilaksanakan pada awal pelajarandengan rincian tugas sebagai berikut:
a) Guru kelas membuat silabus semua mata pelajaran
sesuai dengan jumlah mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
b) Guru mata pelajaran membuat silabus sesuai mata
pelajaran yang diampu sejumlah kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
Adapun
langkah-langkah penyusunan silabus adalah sebagai berikut:
a) Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b) Mengidentifikasi materi pembelajaran.
c) Mengembangkan kegiatan pembelajaran.
d) Merumuskan indikator pencapaian kompetensi.
e) Menentukan jenis penilaian.
f) Menentukan alokasi waktu.
g) Penentuan sumber belajar.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah suatu
rincian kegiatan pembelajaran kegiatan yang akan ditetapkan guru/pendidikdi
dalam kelas dari awal masuk kelas hingga keluar kelas yang sifatnya lebih
khusus daripada silabus. RPP merupakan bagian penting yang harus diperhatikan
yang akan menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan dan menentukan
kualitas pendidikan serta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, dalam kondisi dan
situasi bagaimanapun, guru harus tetap harus membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), karena perencanaan
merupakan pedoman pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan
bagian yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Tanpa RPP maka
pelaksanaan proses belajar mengajar tidak akan dapat berjalan secara teratur
dan terstruktur.
Oleh karena itu, saya selaku mahasiswa PPL di MI
Nahdlatul Mujahidin NW Jempong mempersiapkan RPP sebelum melaksanakan proses
pembelajaran di kelas yang sebelumnya
saya konsultasikan terlebih dahulu dengan guru pamong. Adapun RPP pada
setiap mata pelajaran yang saya buat terlampir.
B. ketrampilan Mengajar
Penampilan mengajar mahasiswa PPL tidak
terlepas dari persiapan sebelum memasuki kelas. Mahasiswa PPL harus menguasai
keterampilan mengajar seperti:
1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
2. Keterampilan menyampaikan materi.
3. Keterampilan menggunakan media.
4. Keterampilan bertanya
5. Keterampilan memberi penguatan
6. Keterampilan mengelola kelas.
7. Keterampilan mengadakan variasi.
8. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran
mahasiswa PPL membaca do’a, menarik nafas agar tidak tegang dan
mengingat-ngingat kembali hal-hal yang harus dilakukan dalam kelas yang sesuai
dengan RPP serta memperbaiki penampilan agar terlihat rapid an bersemangat.
Ketika sudah masuk kelas mahasiswa PPL sudah siap memulai kegiatan pembelajaran
dimulai dari kegiatan awal hingga akhir. Dalam satu kegiatan pembelajaran,
keterampilan mengajar tersebut mahasiswa PPL improvisasi sesuai dengan gaya
mengajar masing-masing.
C. Tugas Mengajar Tanpa Satuan
Pelajaran
Persiapan mengajar dalam pelaksanaan program
pembelajaran dikelas sangat dibutuhkan guna mencapai tujuan pendidikan. Akan
tetapi dalam pelaksanaan pengalaman mengajar dimadrasah mahasiswa PPL dituntut
juga untuk mengajar/mengisi jadwal pelajaran ketika suatu waktu guru yang
bersangkutan berhalangan mengajar.
Selama menjalankan program PPL ini mahasiswa PPL sering
melaksanakan tugas mengajar tanpa persiapan satuan pelajaran. Ada beberapa
pengalaman dan kesan yang didapatkan
ketika mengisi jadwal tersebut, diantaranya mahasiswa PPL memiliki pengalaman
dalam mengelola kelas dan memimpin kegiatan belajar mengajar secara terpimpin,
dapat berfikir dan bertindak cepat dalam mengahadapi situasi dan kondisi kelas
yang dihadapi saat itu.
Pengalaman
ini merupakan motivasi bagi mahasiswa PPL untuk menambah kompetensi dan tetap
belajar serta mencari berbagai informasi yang bernilai edukatif guna mendorong
peningkatan kualitas intelektualitas mahasiswa PPL sebagai pendidik atau guru.
D. Masalah-masalah dan Alternatif pemecahan masalah
1. masalah-masalah
Adapun
masalah-masalah yang mahasiswa PPL hadapi dan menghambat pencapaian tujuan
pembelajaran selama melakukan kegiatan PPL di MI Nahdlatul Mujahidin NW
Jempong, diantaranya:
a. Masalah internal
Masalah internal yaitu masalah yang
timbul dari mahasiswa PPL sendiri yang berupa:
1) Saat pembelajaran berlangsung, amahasiswa PPL kurang
menguasai kelas dan kurang tegas sehingga masih ada siswa yang main-main
sendiri dan keliling ketempat duduk temannya yang lain.
2) Kurang maksimal menerapkan metode yang digunakan
b. Masah-masalah internal
Masalah-masalah internal adalah
masalah yang berasal dari luar mahasiswa PPL, yang terdiri dari:
1) Motivasi siswa
Siswa
menganggap mahasiswa PPL hanya sebagai guru sementara sehingga tidak terlalu
mempengaruhi penilaian dalam proses belajar mengajar, akhirnya siswa kurang
bersemanagat mengikuti pelajaran dan tidak memperhatikan penjelasan guru lebih
senang bermain dan mengganggu teman.
2.
Alternatif pemecahan
Dalam upaya
mengatasi masalah perlu adanya kerja keras dan kerjasama seluruh personil sekolah. Usaha tersebut
tidak boleh terlepas darisikap dan cara kita menghadapinya. Dari
Beberapa permasalahan yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka langkah-langkah untuk mengatasinya adalah:
a. Upaya mengatasi masalah yang datangnya dari
mahasiswa PPL sendiri (internal)
1. Konsultasi dan meminta bimbingan dari guru pamong
dan dosen pembimbing untuk mengetahui kekurangan dalam mengajar dan bagaimana
cara mengatasinya.
2. Mempersiapkan diri baik secara mental maupun fisik
sebelum memulai pelajaran
3. Mencoba untuk menerapkan beberapa metode yang dapat
mengaitkan keaktifan siswa dikelas dan siswa lebih bersemangat dalam belajar.
b. Upaya mengatasi masaalah yang datangnya dari luar
(eksternal):
1. Memberikan motivasi dan nasihat yang membangun
kepada siswa serta sedikit humor sehingga siswa lebih bersemangat dalam
mengikuti proses belajar dikelas dan juga memberitahukan siswa bahwa guru PPL
tidak hanya sekedar mengajar saja tetapi
juga memberikan penilaian yang nantinya diserahkan kepada guru bidang studi
yang bersangkutan.
E. Kesimpulan Dan Saran
1. Kesimpulan
Sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran guru atau mahasiswa PPL harus mempersiapkan
satuan pelajaran mulai dari program
tahunan sampai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) agar tujuan yang
dicita-citakan dapat tercapai. Dalam pelanaannya semua yang tercantum dalam RPP
diusahakan untuk dilaksanakan saat mengajar di kelas. Sebagai seorang guru yang
profesional harus terampil dalm menerapkan delapan keterampilan mengajar.
Selama
melakukan PPL, mahasiswa PPL setiap hari mengajar tanpa persiapan atau tanpa
adanya satuan pelajaran dan mata pelajaran yang diajarkan pun beragam. Kegiatan mengajar seperti ini
kami sebut dengan mengajar sukarela. Kami mengajar sukarela apabila ada
permintaan dari guru yang bersangkutan berhalangan mengajar.
Dalam mengajar dikelas, guru/mahasiswa PPL banyak
menghadapi masalah. Masalah tersebut tidak hanya berasal dari siswa akan tetapi
timbul dari dir pengajar sendiri (mahasiswa PPL). Sebagai calon guru profesional
harus mampu berfikir dan Bertindak cepat dalam mengatasi masalah. Tidak jarang guru
pamong dan guru yang lain memberikan nasehat dan saran untuk mengatasi masalah
tersebut.
2. Saran
dalam
proses latiha mengajar yang dilakukan oleh guru PPL, keikutsertaan guru pamong
sangat diperlukan untuk melihat sejauh mana perkembangan dan kekurangan
mahasiswa PPL dalam mengajar dan
memberikan masukan kepada guru PPL tentang cara mengatasi kekurangan yang
dimiliki. Dan juga untuk memberikan keleluasan dalam melakukan konsultasi serta
pengetahuan kepada guru PPL mengenai administrasi sekolah terutama bagaimana
system penilaian yang dilakukan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan
pemehaman siswa terhadap materi yang sudah disampaikan.
BAB IV
PENGELAMAN LAYANAN BIMBINGAN
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk
menumbuh – kembangkan potensi sumber daya manusia siswa dengan cara mendorong
dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Salah satu caranya adalah dengan
dengan memberikan bimbingan dan konseling, upaya ini dapat diberikan sacara
formal maupun non-formal. Dalam melakukan sutu bimbingan dan konseling ada
beberapa langkah yang harus ditempuh, diantaranya: kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut.
A. Perencanaan
Pada bagian ini mahasiswa PPL
melakukan beberapa langkah dalam perencanaan untuk melakukan bimbingan. Jenis
bimbingan yang diberikan yakni secara formal atau diberikan langsung didalam kelas dan non-formal atau
diberikan diluar jadwal belajar aktif.
Adapun langkah perencanaan yang
dilakukan mahasiswa PPL diantaranya:
1. Melakukan persiapan, yakni melakukan identifikasi
sebuah kasus yang terjadi dilingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa factor yang mengakibatkan terjadinya kasus tersebut, dilihat dari
keadaan dan tingkah laku siswa selama berada dimadrasah, keluarga dan
lingkungannya (teman bermain dirumah).
2. Melakukan observasi, yakni mengamati secara langsung
keadaan siswa ketika berada dilingkungan madrasah dan melakukan wawncara dengan
para siswa.
B. Pelaksanaan
pelaksanaan layanan bimbingan
hendaknya disesuaikan dengan tujuan dan sasaran layanan bimbingan serta
karakteristik dari objek layanan (siswa). Disamping itu sebaknya diperhatikan
pula kebutuhan siswa dari masing-masing tingkat kelas, tidak menyamaratakan
karena setiap kebutuhan setiap siswa berbeda , layanan yang diberikan secara
fleksibel. Pelaksanaan layanan bimbingan di MI nahdatul mujahidin NW jempong
yang mahasiswa PPL berikan secara langsung. Para siswa mencertakan secara
langsung keluhan mereka saat pembelajaran berlangsung . mahasiswa PPL
membiarkan mereka mengungkapkan keluhan mereka walaupun pembelajaran menjadi
tertunda beberapa saat. Layanan bimbingan yang mahasiswa PPL berikan adalah
motivasi mereka agar menjadikan kata-kata buruk yang mereka terima sebagai
motivasi mereka dalam belajar, membuktikan bahwa yang apa yang dikatakan orang
tersebut salah. Selain itu menasehati siswa yang berprilaku buruk kepada
teman misalnya menghina atau berkelahi.
Layanan yang mahasiswa PPL berikan adalah memberikan pengertian kepada mereka
bahwa kita semua ciptaan ALLAH bearti sama dengan menghina yang mengciptakan
yaitu ALLAH SWT.
C. Evaluasi Dan Tindak Lanjut
Setelah melakukan perencanaan (
persiapan, identifikasi) dan pelaksanaan yaitu dengan memberikan bimbingan,
langkah selanjutnya yakni evaluasi dan melakukan tindak lanjut. Pada kegiatan
evaluasi mahasiswa PPL melaksanakan dengan cara mandiri yakni melakukan
pemantauan secara langsung keadaan siswa dengan menggunakan metode observasi
dengan melihat keseharian siswa yang bermasalah didalam kelas. Alhamdulillah
hasilnya melegakkan /memuaskan , siswa yang berkelahi sudah rukun kembali.
Sedangkan
proses selanjutnya yakni tindak lanjut, tindakkan ini bertujuan untuk
mempertahankan Hasil dari bimbingan yang diberikan apabila bimbingan yang sudah
diberikan berhasil dan kembali memberikan bimbingan atau tindakan kepada siswa
apabila layanan atau tindakan awal belum berhasil. Ketika mahasiswa PPL
mengalami kesulitan dalam menangani kasus yang ada, mahasiswa PPL langsung
berkonsultasi dengan wali kelas, atau guru lain yang sudah senior/yang sudah
berpengalaman dalam menangani hal tersebut.
BAB V
PENGALAMAN KEGIATAN EKSTRA KELAS
A. Perencanaan
Kegiatan
ekstra kelas merupakan salah satu event/kegiatan penting bagi perangkat
madrasah untuk menumbuh kembangkan kreatifitas guru dan siswa. Pada dasarnya
kegiatan madrasah tidak saja berbentuk kegiatan internal atau kegitan proses
belajar mengajar, melainkan di tunjang oleh kegiatan ekstra kelas. Kegiaatan
ini sangat menentukan kreatifitas siswa dalam menerima input (masukan) dari madrasah serta
mengembangkannya melalui berbagai kegiatan ekstra kelas.
Kegiatan
ekstra kelas yang ada di MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong antara lain pramuka,
drum band, kaligrafi, teater, tari, qasidah . Semua siswa mengikuti kegiatan
ekstra kelas yang ada di madrasah. Untuk pelatih dari masing-masing kegiatan
adalah orang yang berkompetensi di bidangnya. Pelatihnya adalah guru-guru dari
madrasah sendiri dan ada yang didatangnkan dari luar madrasah. Semua mahasiswa
PPL ikut berpartisipasi pada masing-masing kegiatan ekstra kelas tersebut.
Berikut ini rincian nama mahasiswa dan kegiatan ekstra kelas/ekstrakulikuler
yang dilatih.
Tabel 1.4 jadwal kegiatan elkstrakulikuler
mahasiswa PPL IAIN Mataram tahun 2016
No
|
Nama Mahasiswa
|
Kegiatan
|
Hari
|
waktu
|
1
|
Muhammad
Deni
|
Kaligrafi
|
Senin
|
16.00-17.30
|
2
|
Dewi
Jayanti
|
Teater
|
Rabu
|
16.00-17.30
|
3
|
Mahmudah
|
Tari
|
senin
dan kamis
|
16.00-17.30
|
4
|
Nining
Utami
|
Qasidah
|
Jum’at
|
16.00-17.30
|
5
|
Mujahidah
|
Drum
band
|
selasa
|
16.00-17.30
|
6
|
Jauhariyah
|
Drum
band
|
Selasa
|
16.00-17.30
|
7
|
Sujarni
|
Qasidah
|
Jum’at
|
16.00-17.30
|
8
|
Lalu
Dapit Juniardi
|
Kaligrafi
|
Senin
|
16.00-17.30
|
9
|
Semua
mahasiswa PPL di MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong
|
Pramuka
|
Sabtu
|
16.00-17.30
|
Selain
kegiatan diatas, kegiatan ekstra kelas yang ada di MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong adalah upacara bendera, imtaq,
berkebun, mengaji pagi, senam pagi dan gotong royong serta sholat dhuha pada
pukul 09.15 dan sholat zuhur pada pukul 12.15.
B. Pelaksanaan
Kegiatan ekstra kelas seperti kegiatan upacara
bendera setiap hari senin, yang menjadi petugasnya adalah siswa kelas I sampai
kelas VI secara bergiliran dan begitu pula dengan imtaq setiap hari jum’at,
petugasnya adalah siswa kelas I sampai kelas VI secara bergiliran menjadi
petugas. Mahasiswa PPL juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini yaitu,
menjadi petugas (pembina) upacara pada hari senin dan mengisi acara imtaq pada
hari jum’at dimana hal ini mahasiswa PPL memiliki jadwal masing-masing untuk
bertugas . Selain itu juga, mahasiswa berpartisipasi dalam upacara bendera hari
senin yang petugas upacaranya adalah seluruh mahasiswa PPL di MI Nahdlatul
Mujahidin NW jempong dimana yang sebagai MC upacara (Mujahidah), pemimpin
upacara (Muhammad Deni), Pengibar Bendera (Mahmudah, Dewi Jayanti, dan Nining
Utami), pembaca UUD 1945 (Sujarni), Pemimpin paling kanan (Lalu Dapit
Juniardi), dan terakhir pembaca do’a (Jauhariyah).
Kegiatan ekstra kelas atau ekstrakulikuler
seperti yang tercantum pada tabel 1.4 dilakukan sesuai dengan jadwal. Untuk
kegiatan berkebun dilakukan oleh semua siswa. Tiap-tiap kelas memiliki daerah
masing-masing untuk dijaga dan dirawat setiap hari.selain iti mahasiswa ikut
berpartisipasi dengan cara membuat taman mini yang ada di halaman madrasah MI
Nahdlatul Mujahidin NW Jempong. Mengaji
pagi dilakukan oleh semua warga madrasah setiap hari selasa sampai rabu, senam
pagi dan gotong-royong dilakukan setiap hari sabtu. Kegiatan sholat Dhuha dan
sholat zuhur dilakukan setiap hari di mushola ponpes. Pada setiap kegiatan
ekstra kelas semua guru termasuk kepala madrasah, mahasiswa PPL dan siswa
berpartisipasi aktif dan antusias dalam mengikuti semua kegiatan.
C. Masalah-masalah dan
Alternatif Pemecahan
1. Masalah-masalah
Menanamkan minat siswa terhadap kegiatan ekstra
kelas memang harus dilakukan sejak awal, karena minat mereka untuk aktifdi
kegiatan ekstra kelas harus dibarengi dengan uasaha guru dan madrasah, karena
tanpa diawali dukungan dan fasilitas dari sekolah kegiatan ekstra kelas sulit
dijalankan. Pada setiap kegiatan pasti ada masalah yang timbul, tidak mungkin
berjalan mulus tanpa Masalah. Masalah yang dihadapi kegiatan ekstra kelas
antara lain:
a. Pada kegiatan pramuka, p3k, drumb band,tilawah,
kasidah pasti setiap latihan ada siswa yang tidak hadir dengan berbagai alasan.
b. Kegiatan upacara bendera dan imtaq, masalah yang
dihadapi seperti, ketidak siapan petugas dan melakukan kesalahan saat
berlangsung.
c. Kegiatan sholat sunnah duha dan solat zuhur, masalah
yang dihadapi yaitu siswa bermain-main saat berwudu dan shaf tidak rapat dan
lurus.
2. Alternatif Pemecahan
Setiap
masalah harus segera dilakukan tindakan untuk mengatasi masalah yang timbul
jangan dibiarkan berlarut-larut. Alternatif pemecahan yang dilakukan untuk
mengatasi masalah diatas, yaitu:
a. Mencari siswa yang tidak hadir ke rumahnya atau
meminta pertanggungjawaban pada keesokan harinya.
b. Cara mengatasi masalah pada kegiatan upacara dan
imtak yaitu: dengan memberikan latihan pada siswa yang menjadi petugas sampai
benar-benar siap dan tidak melakukan kesalahan yang tidak perlu.
c. Untuk mengatasi masalah sholat sunnah duha dan
sholat zuhur dengan mengawasi dan mengkoordinir siswa saat melakukan solat
D.
Kesimpulan Dan Saran
1. Kesimpulan
Semua
kegiatan ekstra kelas atau ekstra kulikuler semuanya dapat meningkatkan
kreatifitas siswa dan menjadikan siswa percaya diri, gampang bergaul, disiplin
dan memiliki rasa tanggung jawab. Kegiatan ekstra kelas dapat dijadikan sebagai
sarana pengembangan diri. Kegiatan ekstra kelas yang ada di MI Nahdlatul
mujahidin NW Jempong tergolong lengkap. Kegiatan yang dimaksut antara lain,
pramuka, P3k atau dokter kecil, tilawah, kasidah, drumb band, kaligrafi,
mengaji pagi, upacara bendera, imtaq, gotong royong, berkebun, sholat sunnah
duha dan sholat zuhur. Beberapa waktu lalu dilaksanakan kegiatan cara
pengolahan sampah dari bank sampah bintang sejahtera NTB, kegiatan dongeng dari
kakak wawan dari negri dongeng, kunjungan duta besar amerika ke madrasah,
penyuluhan pemadam kebakaran kota Mataram, kegiatan donor darah sukarela bekerja
sama dengan PMI kota Mataram. Upacara peringatan hari kartini dan upacara
peringatan hardiknas. Setiap kegiatan memiliki masalah masing-masing. Maslah
yang timbul langsung diselesaikan agar tidak berlarut-larut.
2. Saran
Menurut pengamatan mahasiswa selama
PPL di madrasah ibtidaiyah Nahdlatul mujahidin Nw jempong,untuk kegiatan ekstra
kelas sudah memiliki fasilitas yang memadai dan menjadi langganan juara khusus
untuk pramuka. Tapi semua fasilitas harus tetap dijaga dan dirawat supaya bisa
tahan lama. Kepada semua wali kelas agar tetap memperingati siswanya agar taat
pada peraturan, tidak berbuat onar atau kegaduhan saat melakukan shplat sunnah
duha dan sholat zuhur. Selain itu, wali kelas harus perhatikan kesiapan siswanya
saat mendapat giliran menjadi petugas upacara dan imtak agar tidak melakukan
kesalahan dan saat bertugas sudah siap. Koordinasi dari semua pihak yang
menangani kegiatan ekstra kelas harus tetap dilaksanakan agr tujuan dapat
tercapai.
BAB VI
PENGALAMAN LATIHAN ADMINISTRASI SEKOLAH DAN PENGAMANAN KELAS
Dalam
setiap berlangsungnya sekolah/madrasah
maka unsur manusia merupakan unsur penting, karena kelancararan pelaksanaan
program madrasah sangat ditentukan oleh manusia-manusia yang menjalankannya.
Hal ini dimaksudkan untuk mendukung optimalisasi proses kegiatan belajar
mengajar di sokalah.
Kepegawaian
atau personalia yang ada di madrasah akan menjalankan tugasnya dalam rangka
pengelolaan sumber-sumber yang ada dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Orang-orang yang menjalankan kegiatan
administrasi madrasah yaitu, kepala madrasah, guru, kepala tata usaha, dan
karyawan yang masing-masing diberikan tugas dan spesifikasi tersendiri, agar
tidak tumpang tindih antar personil. Opeh sebab itu penting bagi mahasiswa PPL
untuk melaksanakan latihan administrasi.
A. Latihan Administrasi Sekolah
Proses administrasi berkenaan dengan upaya
mendayagunakan semua unsure baik personal maupun material secara afektif dan
efisien guna menunjang tercapainya tuan pendidikan. Tugas guru sehubungan
dengan administrasi yang dilaksanakan di madrasah antara lain meliputi
administrasi pengajaran, kesiswaan, keuangan dan hubungan sekolah dan
masyarakat.
Berdasarkan beberapa pandangan di atas dapat di
simak bahwa pengalaman mahasiswa PPL dalam kegiatan administrasi sekolah
meliputi ruang tidak semua kegiatan administrasi di atas dapat disebabkan oleh
sesuolah atudministrasi sek dan lain hal. Adapun kegiatan administrasi sekolah
yang dapat dilakukan oleh mahasiswa PPL yakni administrasi pengajaran dan
administrasi kesiswaan. Selain itu mahasiswa PPL belajar administrasi kurikulum
yaitu membuat jadwal piket perputakaan, piket kordidnir mengaji pagi, sholat
sunah duha dan sholat zuhur, jadwal kegiatan ekstrakurikuler, piket mengajar di
masing-masingkelas, dan jadwal jadwal ujian PPL serta serta membuat surat
undangan lomba mewarnai dan undangan donor darah.
Pada umumnya kegiatan administrasi pengajaran
meliputi perumusan rencancana pembelajaran pada periode tertentu, antara lain :
analisis materi pelajaran, rencana pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan
evaluasi, persiapan mengajar, dan merancang alat evaluasi. Dalam menyusun
komponen administrasi pengajaran ini mahasiswa ppl banyak diberikan pengetahuan
dan keterampilan oleh guru pamong dan kepala TU, partisipasi tersebut telah
mampu memberikan pengaruh kepada mahasiswa PPL dalam menguasai cara
mengoperasikan kegiatan administrasi pengajaran. Kemudian pada akhirnya hasil
yang dirasakan oleh mahasiswa PPL dapat menambah pengetahuan dan keterampilan
secara langsung mengelola kegiatan administrasi pengajaran.
B. Latihan Administrasi Kelas
Pada dasarnya pengelola administrasi kelas,
merupakan realisasi dari perencanaan pada administrasi sekolah di atas, di mana
dalam pelaksanaan administrasi sekolah di atas, di mana dalam pelaksasanaan
administrasi kelas sama dengan pengelolaan administrasi kesiswaan. Dan adapun
rincian pengelolaan administrasi kesiswaan ini meliputi : membuat absen, daftar
nilai siswa, dan membuat laporan hasil belajar siswa.
Dari keseluruhankegiatan tersebut tidak semua
dapat dilakukan oleh mahasiswa PPL, akan tetapi mengenai konsep dan cara
pembuatanya telah dikuasai. Sedangkan kegiatan yang dapat dilakukan oleh
mahasiswa PPL yakni pembuatan absensi siswa, pembuatan daftar nilai siswa,
pembuatan laporan akhir hasil siswa, pengalaman dalam melaksanakan kegiatan
tersebut dapat memberikan pengetahuan lainyatentang administrasi yang ada
disekolah.
Jadi, ada beberapa kontribusi edukatif yang
sangat besar bagi mahasiswa PPL dari pengalaman kegiatan administrasi kelas
ini. Namun ada saja kendala yang dirasakan dapat menghambat proses
pengadministrasian kesiswaan ini, baik factor dari dalam maupun dari luar diri
mahasiswa PPL. Latihan administrasi kelas memberikanpengetahuan dari mahasiswa
PPL dan berguna sebagai acuan untuk mengenal siswa secara lebih baik.
C. Latihan Penanganan Kasus
Adapun
terkait dengan penanganan kasus, maka mahasiswa PPL tidak pernah mendapatkan
pelatihan Dari pihak madrasah. disamping itu pula selama kami PPL, mahasiswa
hanya dua kali melihat proses penanganan kasus di lokasi PPL. oleh karena itu,
mahasiswa PPL berinisiatif untuk membuat layanan bimbingan konseling bagi siswa
yang bermasalah atau ingin curhat tentang pelajaran, keluarga ataupun masalah
pribadi. Alhamdulillah, banyak diantara siswa-siswi yang sangat senang dengan
terapi konseling yang kami terapkan yang mana setidaknya bisa mengurangi
beban permasalahan dalam dirinya.
D. Masalah-Masalah dan Alternatif Pemecahan
pada
pelaksanaan kegiatan administrasi diatas hamper tidak ditemukan kendala yang
cukup berarti, akan tetapi ada juga persoalan yang kurang mendukung jalannya
operasional administrasi tersebut, baik didalam madrasah maupun di kelas
(kesiswaan).
adapun
masalah-masalah yang dimaksud diatas sebagai berikut:
1. kurangnya pemahaman mahasiswa PPL dalam menggunakan
waktu secara efesien dalam melaksanakan proses administrasi sekolah dan
administrasi kelas
2. padatnya pekerjaan dan sedikitnya waktu yang
dimiliki bagian ketatausahaan sebagai pusat pengadministrasian di madrasah,
sehingga mahasiswa PPL kurang aktif untuk belajar dengan maksimal mengenai
pengadministrasian sekolah.
Dari permasalah diatas dapat
diuraikan beberapa alternative pemecahan dari setiap permasalahan yang ada,
diantarannya:
1. adanya bantuan dari kepala madrasah sehingga tugas
administrasi dapat mahasiswa PPL selesaikan tepat waktu.
2. Adanya kerjasama antara sesame mahasiswa PPL
sehingga permasalahan penentuan alat evaluasi dapat ditemukan walaupun tidak
sesuai dengan rencana.
E. Kesimpulan dan Saran
1. kesimpulan
secara keseluruhan pengalam pengadministrasian di atas, baik
pada lingkup madrasah dan kelas dapat disimpulkan bahwa segala sesuatunya
berkenaan pada bagaimana kemampuan individu seorang guru/pegawai mengelola
administrasi tersebut dengan baik, sehingga mampu mengupayakan dan
mendayagunakan semua sumber baik personal maupun material secara efektif dan
efesien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Proses administrasi merupakan salah satu factor pendorong
jalannya operasional kurikulum tingkat sekolah, yang diharapkan dapat mendorong
tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien serta dapat menciptakan output
yang berkualitas dan bermutu. selain daripada itu, kegiatan administrasi
dituntut untuk memperlanvar selluruh kegiatan pencatatan baik mengenal
kebutuhan dari dalam (internal) sekolah seperti: siswa, guru, pegawai dan komite,
kemudian dari luar menliputi: wali siswa, pemerintah, swasta dan komponen
stakeholders lainnya.
Melalui proses pengadministrasian ini mahasiswa PPL dapat
membandingkan, menyesuaikan dan menerapkan teori yang didapatkan pada masa
perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. pengetahuan baru ini
sekiranya dapat membuat mahasiswa PPL merasakan bagaimana mengelola segala
aktivitas di sekolah dan di kelas.
2. Saran
Sebaiknya
guru memiliki keterampilan administrasi sekolah/madrasah sehingga dapat
mengajarkan kepada kami mahasiswa PPL administrasi madrasah. Selain itu kami
diberikan latihan cara penanganan kasus guna menambah pengetahuan dan
pengalaman kami dalam dunia pendidikan.
Daftar
pustaka
Dokumen MI Nahdatul
Mujahidin NW Jempong
Susanto, Ahmad. 2014. Teori
belajar dan pembelajaran disekolah dasar. Jakarta: kencana prenadamedia group
Tim Penyusun. 2016. Pedoman
praktek pengalaman lapangan (PPL). Mataram: Institut Agama Islam Negeri
Mataram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar