Jumat, 21 Februari 2020

LAPORAN PPL 2


LAPORAN PPL 2 MI NAHDLATUL MUJAHIDIN NW JEMPONG AMPENAN TAHUN AJARAN 2015/2016


Description: J:\UNIVERSITY LECTURE\PROPERTI\LOGO\IAIN BARU.jpg
Oleh :
DEWI JAYANTI
NIM. 151.129.091




JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MATARAM 2016
BAB III
PENGALAMAN PRAKTEK MENGAJAR
A. Satuan Pelajaran
Satuan pembelajaran merupakan uraian dari pengembangan kurikulum yang berlaku dalam pelaksanaan pembelajaran di lembaga sekolah. Satuan pembelajaran merupakan program aksi untuk suatu pengajaran berkenaan dengan suatu pokok/sub pokok bahasan atau satu topik bahasan yang diproyeksikan oleh seorang calon guru yaitu mahasiswa PPL yang akan dilaksanakan dikelas tertentu, untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus yang dituju. Di dalam program pengajaran tersusun suatu rencana yang akan atau harus dilaksanakan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar adalah sebagai berikut:
1. Kurikulum
Kurikulum adalah seperankat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum yang digunakan oleh MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sebelumnya MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong sudah menerapkan Kurikulum 2013tetapi karena adanya peraturan pemerintah untuk kembali menggunakan KTSP, MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong kembali menggunakan KTSP.
2. Program Pengajaran
Program pengajaran pada MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong menggunakan sistem semester sebagaimana yang berlaku di SD/MI yang lain pada umumnya. Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). Oleh karena itu, segala sesuatunya perlu dibuat perumusan program atau rencana kegiatan.
Adapun program dan rencana kegiatan adalah sebagai berikut:
a. Program Tahunan
Program Tahunan (Prota) adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahun. Penyusunan prota ini berdasarkan hasil analisis alokasi waktu yang ditetapkan sebelumnya dan hasil pemetaan kompetensi dasar per unit.
b. Program Semester
Program Semester (Promes) adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran efektif dalam satu semester. Penyusunan Promes ini juga disusun berdasarkan hasil analisis alokasi waktu yang ditetapkan sebelumnya dan hasil pemetaan kompetensi dasar per unit.
c. Program Harian
Program harian merupakan program pengajaran yang berisi materi-materi yang akan diajarkan pada hari-hari akan mengajar, yang disusun dalam bentuk silabus pembelajaran, dan scenario (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) berupa:
1) Silabus Pembelajaran
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/alat belajar.
Silabus disusun secara mandiri oleh guru yang dilaksanakan pada awal pelajarandengan rincian tugas sebagai berikut:
a) Guru kelas membuat silabus semua mata pelajaran sesuai dengan jumlah mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
b) Guru mata pelajaran membuat silabus sesuai mata pelajaran yang diampu sejumlah kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
Adapun langkah-langkah penyusunan silabus adalah sebagai berikut:
a) Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b) Mengidentifikasi materi pembelajaran.
c) Mengembangkan kegiatan pembelajaran.
d) Merumuskan indikator pencapaian kompetensi.
e) Menentukan jenis penilaian.
f) Menentukan alokasi waktu.
g) Penentuan sumber belajar.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah suatu rincian kegiatan pembelajaran kegiatan yang akan ditetapkan guru/pendidikdi dalam kelas dari awal masuk kelas hingga keluar kelas yang sifatnya lebih khusus daripada silabus. RPP merupakan bagian penting yang harus diperhatikan yang akan menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan dan menentukan kualitas pendidikan serta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, dalam kondisi dan situasi bagaimanapun, guru harus tetap harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), karena  perencanaan merupakan pedoman pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Tanpa RPP maka pelaksanaan proses belajar mengajar tidak akan dapat berjalan secara teratur dan terstruktur.
Oleh karena itu, saya selaku mahasiswa PPL di MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong mempersiapkan RPP sebelum melaksanakan proses pembelajaran di kelas yang sebelumnya  saya konsultasikan terlebih dahulu dengan guru pamong. Adapun RPP pada setiap mata pelajaran yang saya buat terlampir.
B. ketrampilan Mengajar
Penampilan mengajar mahasiswa PPL tidak terlepas dari persiapan sebelum memasuki kelas. Mahasiswa PPL harus menguasai keterampilan mengajar seperti:
1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
2. Keterampilan menyampaikan materi.
3. Keterampilan menggunakan media.
4. Keterampilan bertanya
5. Keterampilan memberi penguatan
6. Keterampilan mengelola kelas.
7. Keterampilan mengadakan variasi.
8. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran mahasiswa PPL membaca do’a, menarik nafas agar tidak tegang dan mengingat-ngingat kembali hal-hal yang harus dilakukan dalam kelas yang sesuai dengan RPP serta memperbaiki penampilan agar terlihat rapid an bersemangat. Ketika sudah masuk kelas mahasiswa PPL sudah siap memulai kegiatan pembelajaran dimulai dari kegiatan awal hingga akhir. Dalam satu kegiatan pembelajaran, keterampilan mengajar tersebut mahasiswa PPL improvisasi sesuai dengan gaya mengajar masing-masing.
C. Tugas Mengajar Tanpa Satuan Pelajaran
Persiapan mengajar dalam pelaksanaan program pembelajaran dikelas sangat dibutuhkan guna mencapai tujuan pendidikan. Akan tetapi dalam pelaksanaan pengalaman mengajar dimadrasah mahasiswa PPL dituntut juga untuk mengajar/mengisi jadwal pelajaran ketika suatu waktu guru yang bersangkutan berhalangan mengajar.
Selama menjalankan program PPL ini mahasiswa PPL sering melaksanakan tugas mengajar tanpa persiapan satuan pelajaran. Ada beberapa pengalaman  dan kesan yang didapatkan ketika mengisi jadwal tersebut, diantaranya mahasiswa PPL memiliki pengalaman dalam mengelola kelas dan memimpin kegiatan belajar mengajar secara terpimpin, dapat berfikir dan bertindak cepat dalam mengahadapi situasi dan kondisi kelas yang dihadapi saat itu.
    Pengalaman ini merupakan motivasi bagi mahasiswa PPL untuk menambah kompetensi dan tetap belajar serta mencari berbagai informasi yang bernilai edukatif guna mendorong peningkatan kualitas intelektualitas mahasiswa PPL sebagai pendidik atau guru.
D. Masalah-masalah dan Alternatif pemecahan masalah
1. masalah-masalah
    Adapun masalah-masalah yang mahasiswa PPL hadapi dan menghambat pencapaian tujuan pembelajaran selama melakukan kegiatan PPL di MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong, diantaranya:
a. Masalah internal
Masalah internal yaitu masalah yang timbul dari mahasiswa PPL sendiri yang berupa:
1) Saat pembelajaran berlangsung, amahasiswa PPL kurang menguasai kelas dan kurang tegas sehingga masih ada siswa yang main-main sendiri dan keliling ketempat duduk temannya yang lain.
2) Kurang maksimal menerapkan metode yang digunakan
b. Masah-masalah internal
Masalah-masalah internal adalah masalah yang berasal dari luar mahasiswa PPL, yang terdiri dari:
1) Motivasi siswa
Siswa menganggap mahasiswa PPL hanya sebagai guru sementara sehingga tidak terlalu mempengaruhi penilaian dalam proses belajar mengajar, akhirnya siswa kurang bersemanagat mengikuti pelajaran dan tidak memperhatikan penjelasan guru lebih senang bermain dan mengganggu teman.
2. Alternatif pemecahan
    Dalam upaya mengatasi masalah perlu adanya kerja keras dan kerjasama  seluruh personil sekolah. Usaha tersebut tidak boleh terlepas darisikap dan cara kita menghadapinya. Dari
Beberapa permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka langkah-langkah untuk mengatasinya adalah:
a. Upaya mengatasi masalah yang datangnya dari mahasiswa PPL sendiri (internal)
1. Konsultasi dan meminta bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing untuk mengetahui kekurangan dalam mengajar dan bagaimana cara mengatasinya.
2. Mempersiapkan diri baik secara mental maupun fisik sebelum memulai pelajaran
3. Mencoba untuk menerapkan beberapa metode yang dapat mengaitkan keaktifan siswa dikelas dan siswa lebih bersemangat dalam belajar.
b. Upaya mengatasi masaalah yang datangnya dari luar (eksternal):
1. Memberikan motivasi dan nasihat yang membangun kepada siswa serta sedikit humor sehingga siswa lebih bersemangat dalam mengikuti proses belajar dikelas dan juga memberitahukan siswa bahwa guru PPL tidak hanya sekedar  mengajar saja tetapi juga memberikan penilaian yang nantinya diserahkan kepada guru bidang studi yang bersangkutan.
E. Kesimpulan Dan Saran
1. Kesimpulan
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran guru atau mahasiswa PPL harus mempersiapkan satuan pelajaran mulai dari  program tahunan sampai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) agar tujuan yang dicita-citakan dapat tercapai. Dalam pelanaannya semua yang tercantum dalam RPP diusahakan untuk dilaksanakan saat mengajar di kelas. Sebagai seorang guru yang profesional harus terampil dalm menerapkan delapan keterampilan mengajar.
Selama melakukan PPL, mahasiswa PPL setiap hari mengajar tanpa persiapan atau tanpa adanya satuan pelajaran dan mata pelajaran yang diajarkan  pun beragam. Kegiatan mengajar seperti ini kami sebut dengan mengajar sukarela. Kami mengajar sukarela apabila ada permintaan dari guru yang bersangkutan berhalangan mengajar.
Dalam mengajar dikelas, guru/mahasiswa PPL banyak menghadapi masalah. Masalah tersebut tidak hanya berasal dari siswa akan tetapi timbul dari dir pengajar sendiri (mahasiswa PPL). Sebagai calon guru profesional harus mampu berfikir dan Bertindak cepat dalam mengatasi masalah. Tidak jarang guru pamong dan guru yang lain memberikan nasehat dan saran untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Saran
     dalam proses latiha mengajar yang dilakukan oleh guru PPL, keikutsertaan guru pamong sangat diperlukan untuk melihat sejauh mana perkembangan dan kekurangan mahasiswa PPL  dalam mengajar dan memberikan masukan kepada guru PPL tentang cara mengatasi kekurangan yang dimiliki. Dan juga untuk memberikan keleluasan dalam melakukan konsultasi serta pengetahuan kepada guru PPL mengenai administrasi sekolah terutama bagaimana system penilaian yang dilakukan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan pemehaman siswa terhadap materi yang sudah disampaikan.






BAB IV
PENGELAMAN LAYANAN BIMBINGAN
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh – kembangkan potensi sumber daya manusia siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Salah satu caranya adalah dengan dengan memberikan bimbingan dan konseling, upaya ini dapat diberikan sacara formal maupun non-formal. Dalam melakukan sutu bimbingan dan konseling ada beberapa langkah yang harus ditempuh, diantaranya: kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut.
A. Perencanaan
Pada bagian ini mahasiswa PPL melakukan beberapa langkah dalam perencanaan untuk melakukan bimbingan. Jenis bimbingan yang diberikan yakni secara formal atau diberikan  langsung didalam kelas dan non-formal atau diberikan diluar jadwal belajar aktif.
Adapun langkah perencanaan yang dilakukan mahasiswa PPL diantaranya:
1. Melakukan persiapan, yakni melakukan identifikasi sebuah kasus yang terjadi dilingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa factor yang mengakibatkan terjadinya kasus tersebut, dilihat dari keadaan dan tingkah laku siswa selama berada dimadrasah, keluarga dan lingkungannya (teman bermain dirumah).
2. Melakukan observasi, yakni mengamati secara langsung keadaan siswa ketika berada dilingkungan madrasah dan melakukan wawncara dengan para siswa.
B. Pelaksanaan
pelaksanaan layanan bimbingan hendaknya disesuaikan dengan tujuan dan sasaran layanan bimbingan serta karakteristik dari objek layanan (siswa). Disamping itu sebaknya diperhatikan pula kebutuhan siswa dari masing-masing tingkat kelas, tidak menyamaratakan karena setiap kebutuhan setiap siswa berbeda , layanan yang diberikan secara fleksibel. Pelaksanaan layanan bimbingan di MI nahdatul mujahidin NW jempong yang mahasiswa PPL berikan secara langsung. Para siswa mencertakan secara langsung keluhan mereka saat pembelajaran berlangsung . mahasiswa PPL membiarkan mereka mengungkapkan keluhan mereka walaupun pembelajaran menjadi tertunda beberapa saat. Layanan bimbingan yang mahasiswa PPL berikan adalah motivasi mereka agar menjadikan kata-kata buruk yang mereka terima sebagai motivasi mereka dalam belajar, membuktikan bahwa yang apa yang dikatakan orang tersebut salah. Selain itu menasehati siswa yang berprilaku buruk kepada teman  misalnya menghina atau berkelahi. Layanan yang mahasiswa PPL berikan adalah memberikan pengertian kepada mereka bahwa kita semua ciptaan ALLAH bearti sama dengan menghina yang mengciptakan yaitu ALLAH SWT.
C. Evaluasi Dan Tindak Lanjut
Setelah melakukan perencanaan ( persiapan, identifikasi) dan pelaksanaan yaitu dengan memberikan bimbingan, langkah selanjutnya yakni evaluasi dan melakukan tindak lanjut. Pada kegiatan evaluasi mahasiswa PPL melaksanakan dengan cara mandiri yakni melakukan pemantauan secara langsung keadaan siswa dengan menggunakan metode observasi dengan melihat keseharian siswa yang bermasalah didalam kelas. Alhamdulillah hasilnya melegakkan /memuaskan , siswa yang berkelahi sudah rukun kembali.
    Sedangkan proses selanjutnya yakni tindak lanjut, tindakkan ini bertujuan untuk mempertahankan Hasil dari bimbingan yang diberikan apabila bimbingan yang sudah diberikan berhasil dan kembali memberikan bimbingan atau tindakan kepada siswa apabila layanan atau tindakan awal belum berhasil. Ketika mahasiswa PPL mengalami kesulitan dalam menangani kasus yang ada, mahasiswa PPL langsung berkonsultasi dengan wali kelas, atau guru lain yang sudah senior/yang sudah berpengalaman dalam menangani hal tersebut.









BAB V
PENGALAMAN KEGIATAN EKSTRA KELAS
A. Perencanaan
Kegiatan ekstra kelas merupakan salah satu event/kegiatan penting bagi perangkat madrasah untuk menumbuh kembangkan kreatifitas guru dan siswa. Pada dasarnya kegiatan madrasah tidak saja berbentuk kegiatan internal atau kegitan proses belajar mengajar, melainkan di tunjang oleh kegiatan ekstra kelas. Kegiaatan ini sangat menentukan kreatifitas siswa dalam menerima  input (masukan) dari madrasah serta mengembangkannya melalui berbagai kegiatan ekstra kelas.
Kegiatan ekstra kelas yang ada di MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong antara lain pramuka, drum band, kaligrafi, teater, tari, qasidah . Semua siswa mengikuti kegiatan ekstra kelas yang ada di madrasah. Untuk pelatih dari masing-masing kegiatan adalah orang yang berkompetensi di bidangnya. Pelatihnya adalah guru-guru dari madrasah sendiri dan ada yang didatangnkan dari luar madrasah. Semua mahasiswa PPL ikut berpartisipasi pada masing-masing kegiatan ekstra kelas tersebut. Berikut ini rincian nama mahasiswa dan kegiatan ekstra kelas/ekstrakulikuler yang dilatih.
Tabel 1.4 jadwal kegiatan elkstrakulikuler mahasiswa PPL IAIN Mataram tahun 2016
No
Nama Mahasiswa
Kegiatan
Hari
waktu
1
Muhammad Deni
Kaligrafi
Senin
16.00-17.30
2
Dewi Jayanti
Teater
Rabu
16.00-17.30
3
Mahmudah
Tari
senin dan kamis
16.00-17.30
4
Nining Utami
Qasidah
Jum’at
16.00-17.30
5
Mujahidah
Drum band
selasa
16.00-17.30
6
Jauhariyah
Drum band
Selasa
16.00-17.30
7
Sujarni
Qasidah
Jum’at
16.00-17.30
8
Lalu Dapit Juniardi
Kaligrafi
Senin
16.00-17.30
9
Semua mahasiswa PPL di MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong
Pramuka
Sabtu
16.00-17.30

Selain kegiatan diatas, kegiatan ekstra kelas yang ada di MI Nahdlatul Mujahidin  NW Jempong adalah upacara bendera, imtaq, berkebun, mengaji pagi, senam pagi dan gotong royong serta sholat dhuha pada pukul 09.15 dan sholat zuhur pada pukul 12.15.
B. Pelaksanaan
Kegiatan ekstra kelas seperti kegiatan upacara bendera setiap hari senin, yang menjadi petugasnya adalah siswa kelas I sampai kelas VI secara bergiliran dan begitu pula dengan imtaq setiap hari jum’at, petugasnya adalah siswa kelas I sampai kelas VI secara bergiliran menjadi petugas. Mahasiswa PPL juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini yaitu, menjadi petugas (pembina) upacara pada hari senin dan mengisi acara imtaq pada hari jum’at dimana hal ini mahasiswa PPL memiliki jadwal masing-masing untuk bertugas . Selain itu juga, mahasiswa berpartisipasi dalam upacara bendera hari senin yang petugas upacaranya adalah seluruh mahasiswa PPL di MI Nahdlatul Mujahidin NW jempong dimana yang sebagai MC upacara (Mujahidah), pemimpin upacara (Muhammad Deni), Pengibar Bendera (Mahmudah, Dewi Jayanti, dan Nining Utami), pembaca UUD 1945 (Sujarni), Pemimpin paling kanan (Lalu Dapit Juniardi), dan terakhir pembaca do’a (Jauhariyah).
Kegiatan ekstra kelas atau ekstrakulikuler seperti yang tercantum pada tabel 1.4 dilakukan sesuai dengan jadwal. Untuk kegiatan berkebun dilakukan oleh semua siswa. Tiap-tiap kelas memiliki daerah masing-masing untuk dijaga dan dirawat setiap hari.selain iti mahasiswa ikut berpartisipasi dengan cara membuat taman mini yang ada di halaman madrasah MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong.  Mengaji pagi dilakukan oleh semua warga madrasah setiap hari selasa sampai rabu, senam pagi dan gotong-royong dilakukan setiap hari sabtu. Kegiatan sholat Dhuha dan sholat zuhur dilakukan setiap hari di mushola ponpes. Pada setiap kegiatan ekstra kelas semua guru termasuk kepala madrasah, mahasiswa PPL dan siswa berpartisipasi aktif dan antusias dalam mengikuti semua kegiatan.
C. Masalah-masalah dan Alternatif Pemecahan
1. Masalah-masalah
Menanamkan minat siswa terhadap kegiatan ekstra kelas memang harus dilakukan sejak awal, karena minat mereka untuk aktifdi kegiatan ekstra kelas harus dibarengi dengan uasaha guru dan madrasah, karena tanpa diawali dukungan dan fasilitas dari sekolah kegiatan ekstra kelas sulit dijalankan. Pada setiap kegiatan pasti ada masalah yang timbul, tidak mungkin berjalan mulus tanpa Masalah. Masalah yang dihadapi kegiatan ekstra kelas antara lain:
a. Pada kegiatan pramuka, p3k, drumb band,tilawah, kasidah pasti setiap latihan ada siswa yang tidak hadir dengan berbagai alasan.
b. Kegiatan upacara bendera dan imtaq, masalah yang dihadapi seperti, ketidak siapan petugas dan melakukan kesalahan saat berlangsung.
c. Kegiatan sholat sunnah duha dan solat zuhur, masalah yang dihadapi yaitu siswa bermain-main saat berwudu dan shaf tidak rapat dan lurus.
2. Alternatif Pemecahan
    Setiap masalah harus segera dilakukan tindakan untuk mengatasi masalah yang timbul jangan dibiarkan berlarut-larut. Alternatif pemecahan yang dilakukan untuk mengatasi masalah diatas, yaitu:
a. Mencari siswa yang tidak hadir ke rumahnya atau meminta pertanggungjawaban pada keesokan harinya.
b. Cara mengatasi masalah pada kegiatan upacara dan imtak yaitu: dengan memberikan latihan pada siswa yang menjadi petugas sampai benar-benar siap dan tidak melakukan kesalahan yang tidak perlu.
c. Untuk mengatasi masalah sholat sunnah duha dan sholat zuhur dengan mengawasi dan mengkoordinir siswa saat melakukan solat
D. Kesimpulan Dan Saran
1.      Kesimpulan
Semua kegiatan ekstra kelas atau ekstra kulikuler semuanya dapat meningkatkan kreatifitas siswa dan menjadikan siswa percaya diri, gampang bergaul, disiplin dan memiliki rasa tanggung jawab. Kegiatan ekstra kelas dapat dijadikan sebagai sarana pengembangan diri. Kegiatan ekstra kelas yang ada di MI Nahdlatul mujahidin NW Jempong tergolong lengkap. Kegiatan yang dimaksut antara lain, pramuka, P3k atau dokter kecil, tilawah, kasidah, drumb band, kaligrafi, mengaji pagi, upacara bendera, imtaq, gotong royong, berkebun, sholat sunnah duha dan sholat zuhur. Beberapa waktu lalu dilaksanakan kegiatan cara pengolahan sampah dari bank sampah bintang sejahtera NTB, kegiatan dongeng dari kakak wawan dari negri dongeng, kunjungan duta besar amerika ke madrasah, penyuluhan pemadam kebakaran kota Mataram, kegiatan donor darah sukarela bekerja sama dengan PMI kota Mataram. Upacara peringatan hari kartini dan upacara peringatan hardiknas. Setiap kegiatan memiliki masalah masing-masing. Maslah yang timbul langsung diselesaikan agar tidak berlarut-larut.
2. Saran
Menurut pengamatan mahasiswa selama PPL di madrasah ibtidaiyah Nahdlatul mujahidin Nw jempong,untuk kegiatan ekstra kelas sudah memiliki fasilitas yang memadai dan menjadi langganan juara khusus untuk pramuka. Tapi semua fasilitas harus tetap dijaga dan dirawat supaya bisa tahan lama. Kepada semua wali kelas agar tetap memperingati siswanya agar taat pada peraturan, tidak berbuat onar atau kegaduhan saat melakukan shplat sunnah duha dan sholat zuhur. Selain itu, wali kelas harus perhatikan kesiapan siswanya saat mendapat giliran menjadi petugas upacara dan imtak agar tidak melakukan kesalahan dan saat bertugas sudah siap. Koordinasi dari semua pihak yang menangani kegiatan ekstra kelas harus tetap dilaksanakan agr tujuan dapat tercapai.









BAB VI
PENGALAMAN LATIHAN ADMINISTRASI SEKOLAH DAN PENGAMANAN KELAS
Dalam setiap berlangsungnya  sekolah/madrasah maka unsur manusia merupakan unsur penting, karena kelancararan pelaksanaan program madrasah sangat ditentukan oleh manusia-manusia yang menjalankannya. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung optimalisasi proses kegiatan belajar mengajar di sokalah.
Kepegawaian atau personalia yang ada di madrasah akan menjalankan tugasnya dalam rangka pengelolaan sumber-sumber yang ada dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.  Orang-orang yang menjalankan kegiatan administrasi madrasah yaitu, kepala madrasah, guru, kepala tata usaha, dan karyawan yang masing-masing diberikan tugas dan spesifikasi tersendiri, agar tidak tumpang tindih antar personil. Opeh sebab itu penting bagi mahasiswa PPL untuk melaksanakan latihan administrasi.
A. Latihan Administrasi Sekolah
Proses administrasi berkenaan dengan upaya mendayagunakan semua unsure baik personal maupun material secara afektif dan efisien guna menunjang tercapainya tuan pendidikan. Tugas guru sehubungan dengan administrasi yang dilaksanakan di madrasah antara lain meliputi administrasi pengajaran, kesiswaan, keuangan dan hubungan sekolah dan masyarakat.
Berdasarkan beberapa pandangan di atas dapat di simak bahwa pengalaman mahasiswa PPL dalam kegiatan administrasi sekolah meliputi ruang tidak semua kegiatan administrasi di atas dapat disebabkan oleh sesuolah atudministrasi sek dan lain hal. Adapun kegiatan administrasi sekolah yang dapat dilakukan oleh mahasiswa PPL yakni administrasi pengajaran dan administrasi kesiswaan. Selain itu mahasiswa PPL belajar administrasi kurikulum yaitu membuat jadwal piket perputakaan, piket kordidnir mengaji pagi, sholat sunah duha dan sholat zuhur, jadwal kegiatan ekstrakurikuler, piket mengajar di masing-masingkelas, dan jadwal jadwal ujian PPL serta serta membuat surat undangan lomba mewarnai dan undangan donor darah.
Pada umumnya kegiatan administrasi pengajaran meliputi perumusan rencancana pembelajaran pada periode tertentu, antara lain : analisis materi pelajaran, rencana pembelajaran,  rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, persiapan mengajar, dan merancang alat evaluasi. Dalam menyusun komponen administrasi pengajaran ini mahasiswa ppl banyak diberikan pengetahuan dan keterampilan oleh guru pamong dan kepala TU, partisipasi tersebut telah mampu memberikan pengaruh kepada mahasiswa PPL dalam menguasai cara mengoperasikan kegiatan administrasi pengajaran. Kemudian pada akhirnya hasil yang dirasakan oleh mahasiswa PPL dapat menambah pengetahuan dan keterampilan secara langsung mengelola kegiatan administrasi pengajaran.

B. Latihan Administrasi Kelas
Pada dasarnya pengelola administrasi kelas, merupakan realisasi dari perencanaan pada administrasi sekolah di atas, di mana dalam pelaksanaan administrasi sekolah di atas, di mana dalam pelaksasanaan administrasi kelas sama dengan pengelolaan administrasi kesiswaan. Dan adapun rincian pengelolaan administrasi kesiswaan ini meliputi : membuat absen, daftar nilai siswa, dan membuat laporan hasil belajar siswa.
Dari keseluruhankegiatan tersebut tidak semua dapat dilakukan oleh mahasiswa PPL, akan tetapi mengenai konsep dan cara pembuatanya telah dikuasai. Sedangkan kegiatan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa PPL yakni pembuatan absensi siswa, pembuatan daftar nilai siswa, pembuatan laporan akhir hasil siswa, pengalaman dalam melaksanakan kegiatan tersebut dapat memberikan pengetahuan lainyatentang administrasi yang ada disekolah.
Jadi, ada beberapa kontribusi edukatif yang sangat besar bagi mahasiswa PPL dari pengalaman kegiatan administrasi kelas ini. Namun ada saja kendala yang dirasakan dapat menghambat proses pengadministrasian kesiswaan ini, baik factor dari dalam maupun dari luar diri mahasiswa PPL. Latihan administrasi kelas memberikanpengetahuan dari mahasiswa PPL dan berguna sebagai acuan untuk mengenal siswa secara lebih baik.

C. Latihan Penanganan Kasus
Adapun terkait dengan penanganan kasus, maka mahasiswa PPL tidak pernah mendapatkan pelatihan Dari pihak madrasah. disamping itu pula selama kami PPL, mahasiswa hanya dua kali melihat proses penanganan kasus di lokasi PPL. oleh karena itu, mahasiswa PPL berinisiatif untuk membuat layanan bimbingan konseling bagi siswa yang bermasalah atau ingin curhat tentang pelajaran, keluarga ataupun masalah pribadi. Alhamdulillah, banyak diantara siswa-siswi yang sangat senang dengan terapi konseling yang kami terapkan yang mana setidaknya bisa mengurangi beban  permasalahan dalam dirinya.
D. Masalah-Masalah dan Alternatif Pemecahan
pada pelaksanaan kegiatan administrasi diatas hamper tidak ditemukan kendala yang cukup berarti, akan tetapi ada juga persoalan yang kurang mendukung jalannya operasional administrasi tersebut, baik didalam madrasah maupun di kelas (kesiswaan).
adapun masalah-masalah yang dimaksud diatas sebagai berikut:
1. kurangnya pemahaman mahasiswa PPL dalam menggunakan waktu secara efesien dalam melaksanakan proses administrasi sekolah dan administrasi kelas
2. padatnya pekerjaan dan sedikitnya waktu yang dimiliki bagian ketatausahaan sebagai pusat pengadministrasian di madrasah, sehingga mahasiswa PPL kurang aktif untuk belajar dengan maksimal mengenai pengadministrasian sekolah.
Dari permasalah diatas dapat diuraikan beberapa alternative pemecahan dari setiap permasalahan yang ada, diantarannya:
1. adanya bantuan dari kepala madrasah sehingga tugas administrasi dapat mahasiswa PPL selesaikan tepat waktu.
2. Adanya kerjasama antara sesame mahasiswa PPL sehingga permasalahan penentuan alat evaluasi dapat ditemukan walaupun tidak sesuai dengan rencana.
E. Kesimpulan dan Saran
1. kesimpulan
     secara keseluruhan pengalam pengadministrasian di atas, baik pada lingkup madrasah dan kelas dapat disimpulkan bahwa segala sesuatunya berkenaan pada bagaimana kemampuan individu seorang guru/pegawai mengelola administrasi tersebut dengan baik, sehingga mampu mengupayakan dan mendayagunakan semua sumber baik personal maupun material secara efektif dan efesien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
     Proses administrasi merupakan salah satu factor pendorong jalannya operasional kurikulum tingkat sekolah, yang diharapkan dapat mendorong tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien serta dapat menciptakan output yang berkualitas dan bermutu. selain daripada itu, kegiatan administrasi dituntut untuk memperlanvar selluruh kegiatan pencatatan baik mengenal kebutuhan dari dalam (internal) sekolah seperti: siswa, guru, pegawai dan komite, kemudian dari luar menliputi: wali siswa, pemerintah, swasta dan komponen stakeholders lainnya.
     Melalui proses pengadministrasian ini mahasiswa PPL dapat membandingkan, menyesuaikan dan menerapkan teori yang didapatkan pada masa perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. pengetahuan baru ini sekiranya dapat membuat mahasiswa PPL merasakan bagaimana mengelola segala aktivitas di sekolah dan di kelas.
2. Saran
Sebaiknya guru memiliki keterampilan administrasi sekolah/madrasah sehingga dapat mengajarkan kepada kami mahasiswa PPL administrasi madrasah. Selain itu kami diberikan latihan cara penanganan kasus guna menambah pengetahuan dan pengalaman kami dalam dunia pendidikan.  














Daftar pustaka
Dokumen MI Nahdatul Mujahidin NW Jempong

Susanto, Ahmad. 2014. Teori belajar dan pembelajaran disekolah dasar. Jakarta: kencana prenadamedia group

Tim Penyusun. 2016. Pedoman praktek pengalaman lapangan (PPL). Mataram: Institut Agama Islam Negeri Mataram.  















                       



Tidak ada komentar:

Posting Komentar